Friday, December 2, 2022

Tips Anak Hafal Al Qur'an Sejak Dini




Anak merupakan amanah yang Allah SWT berikan kepada hambaNya yang ia percaya.Oleh sebab itu nanti dihari akhir akan diminta pertanggung jawabanya atas anak tersebut.

Ketika anak lahir, anak itu  ibarat kertas putih dan orang tua bagaikan pensilnya, orang tualah yang menentukan anak itu mau menjadi apa nantinya. Orang tualah yang menjadikan anak itu sholeh atau tidaknya. 

Sebagaimana yang ditegaskan Imam Ghazali, ia mengatakan :

" setiap anak adalah amanah bagi orangtuanya. Setiap anak memiliki Qalbu ( hati) suci sebagai mutiara atau perhiasan yang berharga. jika setiap anak dibiasakan dengan hal-hal yangn baik, ia akan tumbuh dengan kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.Sebaliknya jika dibiasakan berbuat yang tidak baik dan ditelantarkan pendidikannya seperti hewan, ia akan celaka dan merugi. Oleh karena itu, setiap anak harus dilindungi dengan cara mendidik, meluruskan, dan mengajarkannya akhlak yang baik". 

Perkataan Imam Al Ghazali di atas memotivasi orang tua untuk mengajarkan anaknya hafal al Quran sejak dini, tapi mereka bingung bagaimana cara agar anak hafal al qur'an sejak kecil. 

Berikut Tips Anak Hafal Al Qur'an Sejak Dini

Membiasakan anak dengan Ayat suci.




Mengajarkan anak dengan ayat suci bisa dilakukan ketika anak masih dalam kandungan, yaitu dengan cara mendengarkan lantunan ayat suci. Sehingga telinga anak akrab dengan al - Qur'an sehingga mempermudah proses mengajarkan nya ketika lahir. karena pada usia kehamilan memasuki usia 18 minggu pendegaran anak sudah berkembang. Tentu saja inin merupakan awal untuk kita mengenalkan al Qur'an kepada anak.


Pasangkan vidio dihadapan anak.



Diera digital saat ini, anak usia dini mulai tertarik dengan media digital , maka gunakan media tersebut untuk mengenalkan al qur'an .misalnya melalui aplikasi game atau ytb. tentu saja ini menarik bagi anak sehingga memudahkan anak untuk cepat hafal al Quran.


 Menggunakan Flash Card.



Anak usia dini biasanya sangat suka dengan flash card, yaitu kartu berwarna .maka isilah kartu tersebut dengan bentuk huruf hijaiyah. Anak juga harus tahu seperti apa huruf hijaiyah tersebut dan memudahkan anak untuk membacanya nanti. karena banyak anak yang hafal al Qur'an dimulut saja tapi belum mampu membaca al Qur'an


Menguji bacaan anak.




Mulailah menguji hafalan anak jika dia sudah bisa menghafal al- Qur'an , dimulai dari aurat pendek yang terdapat di Juz 30. 

Berikan Rewards.



Orang tua perlu memberikan pujian kepada anak jika anak menghafal al -quran dengan baik guna memberikan motivasi anak dan tetap memberikan perbaikan jika anak melakukan kesalahan.

Doakan Anak Menjadi Anak Sholeh/a

Selain ikhtiar di atas, orang tua juga harus mendoakan anak agar ia tumbuh menjadi anak sholeh atau sholeha. Bantu anak agar ia mudah menghafal setiap ayat suci Allah. 


Itulah tips agar anak cepat hafal al qur'an sejak dini.

semoga bermanfaat.....

Labels: , ,

Thursday, December 1, 2022

Cara Mengenalkan Tauhid Kepada Anak Usia Dini




Keluarga merupakan sekolah pertama untuk anak-anak. Sebagai orang tua, Anda perlu membimbing si kecil terkait banyak hal. Termasuk untuk mengajarkan Tauhid kepada anak-anak sedari dini.

Ketika masih berusia dini, anak-anak memang perlu diajarkan berbagai hal terutama hal yang penting dalam hidupnya. Mempelajari agama, akan menjadi salah satu fondasi yang penting untuk anak bisa hidup dengan lebih tenang dan baik.

Mengajarkan pengertian tauhid berarti mengajarkan tentang keesaan Allah SWT dan mempercayai bahwa Allah hanya satu. Memang tidak mudah untuk mengajari si kecil tentang sesuatu yang tidak bisa mereka lihat.

Mereka akan menanyakan berbagai pertanyaan yang membuat Anda bingung untuk menjawabnya. Lalu, bagaimana tips mengajarkan tauhid pada anak?

Cara Mengenalkan Tauhid Kepada Anak Usia Dini

 Keyakinan.


 مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، حَتَّى يُعْرِبَ عَنْهُ لِسَانُهُ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Kita sebagai orang tua hendaknya menyadari dengan sepenuh hati bahwa anak-anak kita adalah amanah besar dari Allah swt akan keberlangsungan bumi dan agama ini. Memang terkesan berat, tapi sebetulnya Allah telah menyelesaian separuh tugas kita, karena Rasulullah saw telah sampaikan kepada kita bahwa anak itu lahir dalam keadaan fitrah.
Mengenalkan sosok Allah kepada anak tentu berbeda dengan mengenalkan benda-benda konkrit seperti rumah, hewan, tumbuhan, dan segala sesuatu yang bisa dilihat atau diraba. Memang terkesan sulit mengenalkan Allah karena tak bisa kita rasakan dengan indera. Akan tetapi, kita tak perlu khawatir karena Allah swt menciptakan anak kita terlahir suci dan mudah menerima kebenaran. 

Tauladan.


Anak merupakan peniru ulung dan dia bisa meniru berbagai hal yang dilihatnya. Baik itu hal negatif maupun hal positif, anak-anak akan meniru dan mempelajarinya dengan cepat.

Oleh karenanya, dalam mengajarkan tauhid kepada ana-anak, Anda juga harus bisa menjadi teladan yang baik. Sebagai orang yang paling dekat dengan mereka, tunjukkan bagaimana Anda berperilaku dan beribadah sehari-hari.

Teruslah bermuhasabah dan istiqomah untuk menjadi sosok yang lebih baik lagi agar anak bisa menjadi lebih baik pula. Ketika orang tua menunjukkan berbagai hal yang baik, maka anak Anda pun tidak ragu untuk mengikutinya.


Pembiasaan.

Yakinkan bahwa Allah swt itu ada,Sebelum kita menjelaskan hal-hal yang rumit, yakinkan anak dulu bahwa Allah itu ADA! Gimana caranya Dengan menyaksikan ciptaan-ciptaan-Nya.

-Sejak anak mulai bisa diajak ngobrol (mungkin sekitar 1.5 sampai 2 tahun) sering-sering bawa mereka keluar rumah, melihat alam sekitar, sambil katakan,”Yang bikin matahari/ bulan/bintang/awan/padi/kambing/sapi/ itu Allaah.” Hal ini diulang terus menerus hingga suatu saat kita coba bertanya,”Siapa yang bikin kambing, Nak?” Dia akan dengan antusias menjawab,”Allaah.” Berarti si kecil ini sudah tahu bahwa ada Zat yg bernama Allah.
-Saat si kecil semakin berkembang otak dan kemampuan berpikirnya, dia akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang cukup rumit, ”Kenapa Allah buat aku sakit? Kenapa Allah turunkan hujan? Kenapa Allah kasih aku otak, darah, jantung? Dsb.” Saat obrolan semakin menarik, berarti anak semakin yakin akan eksistensi Allah. Maka saatnya kita mulai diskusi yang lebih kompleks.




Mengenalkan Ibadah




Sebagai umat muslim, tentunya kita harus melakukan ibadah yang telah diperintahkan oleh Allah Swt. Agar anak terbiasa untuk melakukan ibadah, maka Anda harus memperkenalkannya dan mengajak mereka beribadah sejak kecil.

Ajaklah mereka untuk salat bersama meskipun belum mengetahui apa bacaan dalam setiap gerakan salat. Luangkanlah waktu untuk mempelajari iqro sebagai salah satu langkah agar lancar membaca Alquran.

Beritahu mereka bahwa Allah menyukai orang yang beribadah dan melakukan hal-hal baik. Tidak hanya sekadar memberi tahu namun Anda juga bisa untuk mengajak si kecil dalam setiap ibadah.

Mulai dari bersedekah, mengikuti pengajian, datang ke masjid, dan berbagai ibadah lainnya.


Labels: , ,

Tuesday, November 29, 2022

Stop Membandingkan Kecerdasaan Anak, Yuk Kenali 9 Kecerdasaan Pada Anak.



 Moms & Dads setelah membaca ini stop ya untuk membanding-bandingkan setiap kercedasaan anak. Misalnya " Tuh Liat kakak kamu nilai matematika nya 100, kamu apa-apaan ini masa cuman nilaiolahraga saja yang tinggi, dasar anak bodoh"

Nah, Perlu Moms & Dads Ketahui cerdas itu bukan anak yang memiliki nilai tinggi pada pelajaran tertentu saja misalnya matematika, biologi, kimia, ekonomi, dll. Sedangkan anak yang nilai nya tinggi pada matapelajaran olahraga dan seni dikategorikan anak yang bodoh.

Sejatinya setiap anak di dunia ini memiliki berbagai kecerdasan dalam tingkat dan indikator yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa semua anak, pada hakikatnya, adalah cerdas. Perbedaan terletak pada tingkatan dan indikator kecerdasannya. Perbedaan tersebut ditentukan oleh berbagai faktor. Salah satunya adalah rangsangan yang diberikan pada saat anak masih berusia dini.

Seorang ahli pendidikan lain dari Harvard University bernama Howard Gardner berpendapat bahwa tidak ada manusia yang tidak cerdas. Paradigma ini menentang teori dikotomi cerdas-tidak cerdas. Gardner juga menentang anggapan “cerdas” dari sisi IQ (intelectual quotion), yang menurutnya hanya mengacu pada tiga jenis kecerdasan, yakni logiko-matematik, linguistik, dan spasial. 

Untuk selanjutnya, Howard Gardner, kemudian memunculkan istilah multiple intelligences )( Kecerdasaan Majemuk ). Apa aja sih Kecerdasaan Majemuk itu ?? yuk kenali ciri-ciri kecerdasaan pada anak guna mendapatkan stimulus dan rangsangan yang sesuai dengan kecerdasaan, potensi, dan minat mereka .


Kecerdasaan Dalam Multiple Intelligences

Kecerdasan Verbal-Linguistik



 Kecerdasan ini ditunjukkan dengan kepekaan seseorang pada bunyi, struktur, makna, fungsi kata, dan bahasa. Anak yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal berkomunikasi lisan dan tulisan mengarang cerita, diskusi dan mengikuti debat suatu masalah, belajar bahasa asing, bermain “game” bahasa, membaca dengan pemahaman tinggi, mudah mengingat ucapan orang lain, tidak mudah salah tulis atau salah eja, pandai membuat lelucon, pandai membuat puisi, tepat dalam tata bahasa, kaya kosa kata, dan menulis secara jelas. 

Cara belajar terbaik bagi anak-anak yang cerdas dalam verbal-linguistik adalah dengan mengucapkan, mendengarkan, dan melihat tulisan. Oleh karena itu, ajak anak-anak ke toko buku, beri kesempatan berbicara, sediakan banyak buku-buku, rekaman, serta menciptakan peluang mereka untuk menulis, menyediakan peralatan membuat tulisan, tape recorder, mesin ketik, keyboard, untuk belajar mengidentifikasi huruf dalam kata-kata.


Kecerdasan Logis-Matematis 


Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan pada pola-pola logis dan memiliki kemampuan mencerna pola-pola tersebut, termasuk juga numerik serta mampu mengolah alur pemikiran yang panjang. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal: menghitung dan menganalisis hitungan, menemukan fungsi-fungsi dan hubungan, memperkirakan, memprediksi, bereksperimen, mencari jalan keluar yang logis, menemukan adanya pola, induksi dan deduksi, mengorganisasikan/membuat garis besar, membuat langkah-langkah, bermain permainan yang perlu strategi, berpikir abstrak dan menggunakan simbol abstrak, dan menggunakan algoritma.

Cara belajar terbaik anak-anak yang cerdas logis-matematis adalah melalui angka, berpikir, bertanya, mencoba, menduga, menghitung, menimbang, mengurutkan, mengklasifikasi, dan mengonstruksi. Oleh karena itu, sediakan alat-alat bermain konstruktif, puaskan rasa ingin tahu anak, dan beri kesempatan anak untuk bertanya, menduga, dan mengujinya.


Kecerdasan Visual-Spasial



 Kecerdasan ini ditandai dengan kepekaan mempersepsi dunia visualspasial secara akurat dan mentransformasi persepsi awal. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menyukai arsitektur, bangunan, dekorasi, apresiasi seni, desain, atau denah. Mereka juga menyukai dan efektif dalam membuat dan membaca chart, peta, koordinasi warna, membuat bentuk, patung dan desain tiga dimensi lainnya, menciptakan dan menginterpretasi grafik, desain interior, serta dapat membayangkan secara detil benda-benda, pandai dalam navigasi, dan menentukan arah.

 Mereka suka melukis, membuat sketsa, bermain game ruang, berpikir dalam image atau bentuk, serta memindahkan bentuk dalam angan-angan.Cara belajar terbaik untuk anak yang cerdas visual-spasial adalah melalui warna, coretan, arah, bentuk, dan ruang.

Kecerdasan Musikal




 Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan menciptakan dan mengapresiasi irama pola titi nada, dan warna nada; juga kemampuan mengapresiasi bentuk-bentuk ekspresi musikal. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal menyusun/mengarang melodi dan lirik, bernyanyi kecil, menyanyi dan bersiul. Mereka juga mudah mengenal ritme, mudah belajar/mengingat irama dan lirik, menyukai mendengarkan dan mengapresiasi musik, memainkan instrumen musik, mengenali bunyi instrumen, mampu membaca musik, mengetukkan tangan dan kaki, serta memahami struktur musik.

Hampir semua anak memiliki kecerdasan ini, dan cara belajar yang terbaik untuk mereka adalah dengan nada, irama, dan melodi. Oleh karena itu, guru perlu memfasilitasi anak agar dapat berekspresi secara musikal melalui salam berirama, deklamasi, menyanyi bersama, tepuk bernada, dan, bila mungkin, orkestra kaleng bekas, dan latihan membedakan bunyi dan suara di sekitarnya. 


Kecerdasan Kinestetik



 Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mengontrol gerak tubuh dan kemahiran mengelola objek. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal mengekspresikan dalam mimik atau gaya, atletik, menari dan menata tari; kuat dan terampil dalam motorik halus, koordinasi tangan dan mata, motorik kasar dan daya tahan. Mereka juga mudah belajar dengan melakukan, mudah memanipulasikan bendabenda (dengan tangannya), membuat gerak-gerik yang anggun, dan pandai menggunakan bahasa tubuh.

Kecerdasan Interpersonal 

Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan mencerna dan merespons secara tepat suasana hati, temperamen, motivasi, dan keinginan orang lain. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal mengasuh dan mendidik orang lain, berkomunikasi, berinteraksi, berempati dan bersimpati, memimpin dan mengorganisasikan kelompok, berteman, menyelesaikan dan menjadi mediator konflik, menghormati pendapat dan hak orang lain, melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, sensitif atau peka pada minat dan motif orang lain, dan handal bekerja sama dalam tim.

Kecerdasan Naturalis

 Kecerdasan ini ditandai dengan keahlian membedakan anggota-anggota suatu spesies, mengenali eksistensi spesies lain, dan memetakan antara beberapa spesies, baik secara formal maupun informal. Seseorang yang optimal kecerdasan naturalisnya cenderung menyukai dan efektif dalam menganalisis persamaan dan perbedaan, menyukai tumbuhan dan hewan, mengklasifikasi flora dan fauna, mengoleksi flora dan fauna, menemukan pola dalam alam, mengidentifikasi pola dalam alam, melihat sesuatu dalam alam secara detil, meramal cuaca, menjaga lingkungan, mengenali berbagai spesies, dan memahami ketergantungan pada lingkungan.

Kecerdasan Intrapersonal

 Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan memahami perasaan sendiri dan kemampuan membedakan emosi, serta pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan diri. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai dan efektif dalam hal berfantasi, “bermimpi”, menjelaskan tata nilai dan kepercayaan, mengontrol perasaan, mengembangkan keyakinan dan opini yang berbeda, menyukai waktu untuk menyendiri, berpikir, dan merenung. Mereka selalu melakukan introspeksi, mengetahui dan mengelola minat dan perasaan, mengetahui kekuatan dan kelemahan diri, pandai memotivasi diri, mematok tujuan diri yang realistis, dan memahami.

Kecerdasan Eksistensial 

Kecerdasan eksistensial ditandai dengan kemampuan berpikir sesuatu yang hakiki, menyangkut eksistensi berbagai hal, termasuk kehidupankematian, kebaikan-kejahatan. Eksistensial muncul dalam bentuk pemikiran dan perenungan. Seseorang yang cerdas secara eksistensial cenderung mempertanyakan hakikat kehidupan, mencari inti dari setiap permasalahan, merenungkan berbagai hal atau peristiwa yang dialami, memikirkan hikmah atau makna di balik peristiwa atau masalah, dan mengkaji ulang setiap pendapat dan pemikiran. Orang yang cerdas secara eksistensial cenderung berani menyatakan keyakinan dan memperjuangkan kebenaran, mampu menempatkan keberadaan sesuatu dalam bingkai yang lebih luas, selalu mempertanyakan kebenaran suatu pernyataan/kejadian, memiliki pengalaman yang mendalam tentang cinta pada sesama dan seni, mampu menempatkan diri dalam kosmis yang luas, serta memiliki kemampuan merasakan, memimpikan, dan merencanakan hal-hal yang besar.



Nah itulah 9 kecerdasaan pada anak, moms & dads harus mengenali ya setiap kecerdasaan pada anak.
guna mendaptakan stimulus dan rangsangan sedini mungkin agar potensi yang dimiliki nya bisa berkembang dengan baik.

Labels: ,

Monday, November 28, 2022

Pendidikan Anak Model Orang Tua Jepang Yang Harus di Contoh






Jepang terkenal sebagai negara yang masyarakat bangsanya disiplin, pekerja keras, dan mandiri. Di

 bidang ekonomi Jepang telah mencapai tingkat perekonomian tertinggi di Asia Timur. Sementara jumlah

 penduduk Jepang hanya 127 juta jiwa dan luas wilayahnya 377,962 km², jauh lebih kecil dibandingkan

 dengan Indonesia dengan jumlah penduduk 250 juta jiwa dan luas wilayah negara 1.905 million km².

 Faktanya sekarang negara Jepang mampu menguasai pasar industri di dunia, termasuk di Indonesia.

Tentu kesuksesaan jepang tidak lepas dari model pendidikan yang mereka pakai.. yuk kita intip pendidikan

anak model orang tua jepang.


Pendidikan Anak Model Orang Tua di Jepang


Dalam pandangan filosofi bangsa Jepang, anak dimaknai sebagai aset negara. Masa depan negara di atas pundak mereka, oleh karena itu pendidikan harus diorientasikan untuk kepentingan masa depan mereka. Pendidikan keluarga (preschool) oleh para orang tua dilakukan untuk mempersiapkan dan mendampingi anak memasuki sekolah. Jepang menganut sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun, dimulai sejak usia 6 tahun. Sistem pendidikan ini tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Selain pendidikan wajib belajar 9 tahun, di Jepang juga telah menyiapkan pendidikan anak sejak dini. Pendidikan anak usia dini di Jepang terbagi dua yaitu Youichien (di Indonesia menyebutnya sebagai Taman Kanak-Kanak (TK)) dan Hoikuen (di Indonesia menyebutnya sebagai Taman Penitipan Anak (TPA),

Model orang tua di Jepang dalam mendidik anaknya selalu menasehati anaknya, perlakukan orang lain seperti kamu ingin diperlakukan. Setiap tindakan anak akan selalu membawa akibat kepada orang lain. Jadi ia akan terbiasa mementingkan perasaan dan kepentingan orang lain lain terlebih dahulu sebelum kepentingannya sendiri 

Tradisi di Indonesia anak-anak itu dianggap makhluk usia emas ( golden age) yang tidak boleh banyak dilarang, dianggap akan menghambat perkembangan kreativitasnya. Padahal sebenarnya anak sejak usia dini harus dididik untuk memahami aturan yang ada. Seperti berikut ini pendidikan orang tua Jepang ketika terhadap anaknya agar bisa tumbuh berkembang dengan baik.


Membiasakan Disiplin 



Tradisi di Jepang, posisi ibu lebih dominan dalam mendidik anak dalam keluarga. Ibu lebih banyak menyempatkan waktunya untuk mendampingi anak sehariharinya. Tidak sedikit ibu-ibu di Jepang memilih sebagai ibu rumah tang murni di rumah, karena memilih untuk menunggui anak-anaknya di rumah atau di luar rumah. Sejak kecil anak-anak Jepang sudah diperkenalkan nilai-nilai kedisiplinan oleh orang tuanya. Misalnya, kalau di jalan tidak boleh membuang sampah di tempat sembarangan. Jika terjadi pelanggaran disiplin, orang tua tidak segan-segan menghukum anaknya, misalnya dengan cara memukul bagian tubuhnya.

 Namun jarang orang tua di Jepang menghardik anaknya karena melanggar disiplin di muka umum, setelah di rumah baru dilakukan. Itulah sebabnya anak-anak pada takut melanggar disiplin, selalu taat peraturan dan tatatertib kehidupan sehari-hari. Prinsip yang dianut dalam menanamkan kedisiplinan, mulai dari mengenalkan, membiasakan, akhirnya merasuk jadi karakter. Karakter anak di Jepang terbentuk mulai dari usia awal mengenali orang tuanya, terutama ibunya


Anak-anak diajari Berempati




masyarakat Jepang terkenal sebagai masyarakat yang sangat loyal satu sama lain. Dalam suatu keluarga terjalin suatu hubungan yang sangat mendalam dan kuat. Hubungan antar anggota keluarga pada masyrakat Jepang tidak saja berlangsung selama mereka masih hidup, tetapi setelah mereka meninggal dunia pun masih memiliki keterkaitan satu dengan lainnya. Seperti yang nampak dalam upacara Obon, yaitu upacara yang digelar untuk mendoakan arwah leluhur dengan cara berziarah, adalah bukti nyata bagaimana kuatnya hubungan antaranggota keluarga .

Pengenalan Etika

Tradisi di Jepang pengenalan etika pada anak-anak usia dini dimulai dari kehidupan di dalam keluarga, di sekolah atau pun di lingkungan masyarakat dan berjalan secara masif konsisten. Semua komponen masyarakat, baik keluarga dan sekolah, mengajarkan anak untuk beretika dan bersopan santun. Jika bermain bersama, si anak ingin meminjam mainan temannya maka harus meminta ijin terlebih dahulu. Jika diijinkan maka harus mengucapkan terima kasih. 

Setelah selesai bermain juga harus mengucapkan terima kasih lagi. Jika melakukan kesalahan baik di sengaja ataupun tidak, anak harus meminta maaf  dan temannya harus memberikan maafnya. Anak-anak tidak boleh mengambil yang bukan miliknya. Semua harus meminta ijin terlebih dahulu.

Penanaman Nilai Falsafah Gambaru 

Menurut Kamus Bahasa Jepang, doko made mo nintai shite doryoku suru (bertahan sampai kemanapun juga dan berusaha habis-habisan). Gambaru sendiri terdiri dari dua karakter, yaitu karakter "keras" dan "mengencangkan". Jadi gambaran yang bisa didapat dari paduan karakter ini adalah "mau sesusah apapun itu persoalan yang dihadapi, kita mesti keras dan terus mengencangkan diri sendiri agar kita bisa menang atas persoalan itu" Gambaru bukan hanya sekadar berjuang tanpa spirit lalu kalau ada banyak rintangan, berhenti saja. 

Sejak anak usia dini sikap Gambaru sudah ditanamkan, baik melalui pendidikan keluarga oleh orang tua di rumah maupun ketika anak-anak di sekolah. Misalnya, anak-anak dilarang memakai sandal di rumah, agar telapak kaki dapat menyentuh lantai, lebih mengutamakan cara berjalan kaki ketika bepergian, memakai baju yang tipis di musim dingin agar tidak terbiasa manja, jika hanya sedikit sakit ringan anak diajari tidak perlu membolos sekolah, tetap masuk dari pagi hingga sore, dengan alasan  anak akan kuat menghadapi masalah jika ia melawan masalahnya.sendiri.

itulah pendidikan anak model orang tua dijepang yang patuh di contoh.

Labels: , ,

Friday, November 25, 2022

Manfaat Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Jiwa Anak

Diera digital saat ini dunia dihadapkan dengan kemajuan teknologi yang beraneka ragam, dimulai dari komputer, televisi, dan gadget. 


Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut tentunya memberikan segudang manfaat bagi penggunnya. Oleh karena itu semua kalangan sangat ini  menyukai teknologi tersebut, dimulai dari orang dewasa sampai dengan anak-anak.

 Saat ini anak-anak lebih suka bermain menggunakan gadget mereka dibanding bermain bersama dengan temanya-temannya diluar. padalah bermain menggunakan  gadget dapat merusak jiwa anak anak.  

Sehingga permainan tradisional saat ini terlupakan. Padahal bermainan tradisional memberikan  segudang manfaat bagi perkembangan jiwa anak  dibanding bermain dengan gadget.

Emang apa aja sih manfaat permainan tradisional ????

Manfaat Permainan Tradisional

Mengembangkan kecerdasan intelektual (kognitif) anak.


 Pada saat anak terlibat dalam permainan, anak akan belajar banyak dari teman sebaya dalam membuat kreativitas. Misalnya: pada saat bemain dakon, bila tidak ada batu sebagai alat permainan, anak dapat mengganti batu dengan kerikil, biji-bijian atau benda-benda alam lainnya yang mereka temukan 

 Kecerdasan naturalis anak



Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah, genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam. c

Mengembangkan kecerdasan spasial anak

Bermain peran dapat ditemukan dalam permainan tradisional Engklek. Permainan itu mendorong anak untuk mengenal konsep ruang dan berganti peran (teatrikal). 

Mengembangkan kecerdasan musikal anak

Nyanyian atau bunyi-bunyian sangat akrab pada permainan tradisional. Permainan-permainan yang dilakukan sambil bernyanyi. misalnya bermain ular naga bersama teman.

Mengembangkan kecerdasan spiritual anak

 Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang dan kalah. Namun menang dan kalah ini tidak menjadikan para pemainnya bertengkar atau minder. Bahkan ada kecenderungan, orang yang sudah bisa melakukan permainan mengajarkan tidak secara langsung kepada teman-temannya yang belum bisa. 

 Mengembangkan Kederdasan Intrapersonal dan interpersonal anak.

 Permainan tradisional dilakukan lintas usia, sehingga para pemain yang usianya masih belia ada yang menjaganya, yaitu para pemain yang lebih dewasa. Para pemain yang belum bisa melakukan permainan dapat belajar secara tidak langsung kepada para pemain yang sudah bisa, walaupun usianya masih di bawahnya. Permainan tradisional dapat dilakukan oleh para pemain dengan multi jenjang usia dan tidak lekang oleh waktu. 

 Mengembangkan sportivitas dalam pribadi anak.

 Tidak ada yang paling unggul. Karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing untuk setiap permainan yang berbeda. Hal tersebut meminimalisir pemunculan ego di diri para pemainnya/anak-anak. 

 setalah mengatahui manfaat permainan tradisional terhadap perkembangan jiwa anak yuk  para orang tua mulai hari ini batasi penggunaan gadget pada anak kita, mari kita kenalkan permainan tradisional pada anak. !!!


Labels: , , ,

Wednesday, November 23, 2022

Moms & Dads Harus Tau, 9 Cara Meningkatkan Kemampuan Bahasa anak.




Bahasa sebagai suatu bentuk komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa kita perlukan untuk berbicara dengan orang lain, mendengarkan orang lain, membaca, dan menulis.

Oleh karena itu  kemampuan berbahasa merupakan aspek penting yang perlu dikuasai anak, tapi tidak semua anak mampu menguasai ini. Ketidakmampuan anak berkomunikasi secara baik karena keterbatasan kemampuan menangkap pembicaraan anak lain atau tidak mampu menjawab dengan benar. Selain itu, masalah perkembangan bahasa terkait dengan terbatasnya pembendaharaan kata anak, gangguan artikulasi seperti sulit mengucapkan huruf r, sy, l, f, z, s, atau c. 

Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan bahasa anak, produk bahasa mereka meningkat dalam kuantitas, keluasan dan kerumitannya. Anak- anak secara bertahap berkembang dari melakukan ekspresi menjadi melakukan ekspresi dengan berkomunikasi.

 Mereka biasanya telah mampu mengembangkan pemikiran melalui percakapan yang dapat memikat orang lain. Mereka dapat menggunakan bahasa dengan berbagai cara seperti bertanya, berdialog, dan bernyanyi. Sejak usia dua tahun anak menunjukkan minat untuk menyebut nama benda, serta terus berkembang sejalan dengan bertambahnya usia mereka sehingga berkomunikasi dengan lingkungan yang lebih luas, dan dapat menggunakan bahasa dengan ungkapan yang lebih kaya.

Walau bahasa anak akan berkembang dan meningkat sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya moms & dads perlu stimulasi tertentu untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak. 

Berikut 9 cara meningkatkan kemampuan bahasa anak :

  1. Bicaralah dengan jelas kepada anak-hindari bicara seperti anak kecil 
  2. Ajarkan nama-nama orang dan benda dengan benar 
  3. Bacakan sesuatu kepada anak 
  4. Berikan buku-buku yang baik untuk dilihat-lihat untuknya- ingatlah bahwa gambar-gambar merangsang imajinasi dan membawanya ke pembicaraan 
  5. Bicaralah kepadanya 
  6. Dengarkan anak ketika dia berbicara kepada anda 
  7.  Biarkan mereka mendengarkan rekaman-rekaman 
  8. Doronglah anak untuk berbicara dengan anak-anak yang lain dan orang dewasa. 
  9.  Ketika belajar berbagai maam materi, bandingkan dan bedakan (besar-kecil, besar-lebih besar-paling besa, dan sebagainya)

Labels: , ,

Saturday, May 21, 2022

Stunting Pada Anak, Faktor Resiko dan Pencegahannnya.

  Stunting Pada Anak, Faktor Resiko dan Pencegahannnya.





Indonesia mempunyai masalah gizi yang cukup berat yang ditandai dengan banyaknya kasus gizi kurang pada anak balita, usia masuk sekolah baik pada anak laki-laki dan perempuan. Hal ini menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan.

Stunting adalah satu keadaan malnutrusi yang berhubungan dengan ketidakcukupan gizi masalalu sehingga termaksuk dalam masalah gizi yang bersifat kronis.

stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita yang tidak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai tahap usia perkembangannya. 

Stunting atau perawakan pendek (shortness), suatu keadaan tinggi badan (TB) seseorang yang tidak sesuai dengan umur, yang penentuannya dilakukan dengan menghitung skor Z-Indeks Tinggi Badan menurut Umur ( TB/U).

Beberapa Faktor yang  menjadi penyebab stunting pada anak.


1. Praktek Pengasuhan yang Kurang Gizi yang Kurang Baik.

Kurangnya pengetahuan orang tua khususnya ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta ibu melahirkan. Beberapa fakta dan informasi yang ada menunjukkan bahwa 60 % dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) dan 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak mendapatkan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).

2. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care. (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan)

3. Masih kurangnya akses rumah tangga/ keluarga kemakanan bergizi. Penyebabnya karena harga makanan bergizi di Indonesia tergolong mahal.

4. Kurangnya akses ke air bersih dan sentansi. Data yang diperoleh dilapangan menunjukkan bahwa 1 dari 5 rumah tangga di Indonesia masih buang air besar (BAB) di ruang terbuka, serta 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses air bersih.

Pecegahan Stunting Pada Anak dapat dilakukan Dengan Cara :


1. Pemenuhan kebutuhan gizi bagi ibu hamil. Ibu hamil harus mendapatkan makanan yang cukup gizi, sumplementasi zat gizi ( tablet zat besi atau Fe), dan terpantau.

2. Asi ekslusif sampai umur 6 bulan dan setelah 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan kualitasnya.

3. Memantau pertumbuhan balita di posyandu merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan pertumbuhan.

4. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi, serta menjaga kebersihan lingkungan.


Ayo ayah dan ibu cegah resiko stunting pada anak yang mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan anak dimasa depan dengan memperhatikan faktor resiko dan pencegahannya sejak dini !!

Labels: , , ,

Friday, July 5, 2019

Ajun Perwira Nikahi Janda 17 Tahun Lebih Tua Jennifer Jill


Ajun Perwira Nikahi Janda 17 Tahun Lebih Tua Jennifer Jill - Menikahi Jennifer Jill Armand-Supit, berarti Ajun Perwira juga harus 'menikahi' keempat anaknya. Bukan cuma sebagai suami Jennifer, Ajun juga harus bisa menjadi sosok panutan sebagai ayah sambung untuk keempat anak Jennifer.

Jefferson adalah putra sulung Jennifer yang sudah menikah. Sedangkan anak ketiganya, Jethro, masih kuliah di Amerika Serikat. Jennifer mengungkapkan kedekatan Ajun dengan anak-anaknya berbeda-beda.

"Yang satu sih sudah menikah ya jelas, yang tiga ini yang paling kecil paling nggak. Philo di sini, Jethro di Amerika, Abisya di sini. Kalau sama Philo mereka sudah kayak berteman, mereka lebih ke brotherhood," ungkap Jennifer Jill kepada detikHOT di kediamannya di kawasan Ancol Timur, Jakarta Utara

"Manggilnya juga 'Jun', 'Bro'," timpal Ajun tersenyum.

Lihat juga : Tidak Tertekan . Galih Ginanjar Diperiksa 13 Jam Kasus 'Ikan Asin'

Jennifer mengakui dirinya tak pernah memaksa anak-anaknya untuk memanggil Ajun 'papa'. Anak-anak Jennifer dipersilakan memanggil Ajun dengan sapaan yang paling nyaman.

Ajun pun mengakui tak ada yang bisa menggantikan sosok Maxwell Armand, ayah mereka. Bintang sinetron dan juga disc jockey itu merasa nyaman dan bisa menerima itu semua.

"Karena nggak ada juga yang bisa menggantikan sosok papa mereka. Yang paling kecil manggilnya Kak Ajun. Tapi kalau lagi mau beli mainan manggilnya Papa Ajun. Udah pintar lah," ungkap Ajun memuji anak sambungnya.

"Iya itu jelas. Aku juga kasih tahu 'Jun kamu juga harus ngerti they father. Aku juga nggak mau mereka manggil kamu papa, kecuali kalau mereka masih baby'. Ini kan mereka sudah punya mind sendiri. Kalau dari awal mereka manggil Kak Ajun ya Kak Ajun, kalau bro ya bro. Tapi kalau lagi pada seru-seruan manggilnya hey papa bro," beber Jennifer Jill.


Ajun Perwira Nikahi Janda 17 Tahun Lebih Tua Jennifer Jill

Labels: , , ,