Monday, August 5, 2019

Jelajah Lombok Bagian 9: Buwun Mas Hills

Buwun Mas Hills
Masih di sekitar Pantai Nambung atau tepatnya di Dusun Lemer,Desa Buwun Mas-Sekotong Tengah tujuan kami selanjutnya adalah Buwun Mas Hills. Objek wisata yang satu ini mungkin terdengar asing di teling wisatawan karena objeck wisata ini baru di buka akhir tahun lalu (2018). Bukan hanya menyuguhkan pemandangan Teluk Blogas dan perbukitan tapi yang menarik adalah padang rumput, yang menurut warga, menyerupai Selandia Baru... hehe.

Dari Pantai Nambung, meskipun masih berada dalam satu desa namun jaraknya lumayan jauh, sekitar 20km. yang jadi masalah, Santi dan Kevin belum ada yang kesana jadi nanti tinggal tanya-tanya penduduk lokal. Melewati jalan-jalan sepi, naik turun perbukitan dengan pemandangan yang sangat cantik. Masih banyak banget wilayah-wilayah yang belum di kelola untuk menjadi objek wisata.

Hingga sampai di suatu pertigaan, ke kanan ke jalur perbukitan sementara itu kiri menyusuri pantai (Sekotong). Awalnya kami mengambil jalur pantai, melewati jalan dengan view pantai dan laut yang sangat indah. Di sebelah kanan terlihat perbukitan hijau, Buwun Mas dan tujuan kami adalah jalan masuk ke arah perbukitan ini. karena sudah terlalu jauh akhirnya bertanya sama penduduk lokal dan ternyata kami salah jalur. Akhirnya kembali lagi ke pertigaan tadi (tenyata nama jalannya Jalan Sepi, nama sebuah dusun di sana hahahah). Nah dari pertigaan ini sudah dekat ke Buwun Mas Hills, hanya sekitar 2km.

Nah berapa ratus meter sebelum parkiran ada sebuah spot yang disebut Buwun Mas View. Adanya di sebelah kanan jalan, dan kami parkir di pinggir jalan. Di sini terdapat spot selfie yang lumayan luas yang terbuat dari kayu, dari sini pengunjung bisa berfoto dan memandang ke arah Teluk Blongas. Terdapat bekas saung yang terbakar dan menurut penduduk lokal saung-saung ini di bakar oleh orang tak dikenal dan sewaktu kami di sana masih ada garis polisi dan masih dalam penyelidikan. Jadi dulunya spot ini ramai pengunjungnya, mungkin ada yang iri. Sekarang spot ini menjadi terbengkalai, namu masih ada satu dua pengunjung yang datang dan sudah tidak ada penjaga ataupun yang berjualan di sini.
Buwun Mas View
Buwun Mas View
Dari Buwun Mas View terus ke atas kira-kira beberapa ratus meter terlihat gerbang Buwun Mas Hills di kiri jalan. Setelah parkir di lapangan yang ada di seberang jalan, kami istirahat di saung dekat gerbang masuk. Di jelaskan untuk ke atas harus trekking lumayan jauh sekitar 6km tapi ada pilihan dengan menggunakan ojeg. Untuk ongkos ojeg Rp. 35.000 PP dan dengan menggunakan 4 motor kami menuju ke atas.
Gerbang Bungun Mas Hills
Kondisi jalan (pulang)
Kondisi jalan (pulang)
Mendaki bukit, dengan jalan tanah berbatu dan menanjak, motornya yang kami tumpangi semuanya sudah dimodifikasi, bukan matik hahahha. an kondisi jalan iDni cukup menguji adrenalin karena di titik-titik tertentu kondisi jalan memaksa kita untuk turun. Menyisir bukit dan di kanan adalah lereng curam. Hingga akhirnya kami sampai di area rata, gak menyangka ternyata di atas ada 1 rumah dan warung yang berjualan makanan dan minuman. Di sini motor parkir dan selanjutnya kami trekking.
View dari tempat parkir
Dari sini di kejauhan sudah terlihat hamparan hijau savana dan jejeran bukit-bukit. Kami istirahat di sebuah pohon yang cukup besar yang juga dibangun spot selfie di atasnya. Mendapatkan tempat enak, kami kemudian mengeluarkan bekal dan menikmati makan siang. Walaupun dengan nasi bungkus sederhana namun berada di puncak bukit dengan pemandangan yang indah di depan mata ditambah angin sepoi-sepoi membuat kami makan dengan lahap.
Makan siang
Setelah makan siang, saatnya menikmati pemandangan dari puncak bukit ini. Di depan mata terlihat Teluk Blongas berwarna biru dengan kapal-kapal yang terlihat kecil bertaburan di birunya laut. Teluk ini diapit dan dikelilingi oleh pegunungan. Terlihat juga pulau kecil di tengah teluk, Gili Wayang.
View dari Buwun Mas Hill
View dari Buwun Mas Hill

View dari Buwun Mas Hill
Tidak salah ada yang mengatakan bukit ini mirip Selandia Baru, karena padang rumput nya yang berwarna kuning hijau, hanya terlihat sedikit pepohonan. Di sebelah kanan dan kiri terdapat bukit-bukit berlapis mirip bukit-bukit di Sembalun. Di lembah-lembah terdapat sawah, ladang dan sedikit rumah-rumah penduduk. Dekat pantai terlihat jalan raya meliuk-liuk di kejauhan.
Berbukitan dengan savana
Turun ke bawah mengikuti jalan setapak terdapat spot-spot foto yang di sediakan untuk selfie. Namun tanpa spot selfie pun, dimana saja berada kita sudah mendapatkan pemandangan yang sangat bagus, dari sudut mana saja. Jika dilihat jalan setapak ini, sepertinya bisa di capai dari jalur lain, tapi saya tidak sempat menanyakannya pada guide kami.
Mencara spot foto yang pas
Spot selfie
Berfoto diantara ilalang
Puas berfoto-foto di sini selanjutnya kembali ke warung tempat parkir motor, kasihan abang ojegnya hanya menunggu kami, tidak ada pengunjung lain yang harus di antar. Buat kalian yang berwisata ke Lombok tidak ada salahnya mengunjungi tempat ini untuk membuktikan bahwa Lombok bukan hanya pantai-pantai dan air terjun yang cantik. Dan jangan lupa menjaga kebersihan tempat ini!!!.

Labels: , , , , , , , , , ,

Sunday, August 4, 2019

Jelajah Lombok Bagian 8: Pantai Nambung

Pantai Nambung
Pantai Nambung ini berada di Lombok Barat tepatnya di Desa Buwun Mas, kec. Sekotong. Pantai ini selain berpasir putih tipikal pantai-pantai di Lombok namun yang membuat istimewa adalah adanya air terjun di ujung pantai di bukit-bukit karang sebelah kiri akibat hantaman ombak. Air terjun ombak ini mirip dengan air terjun yang ada di karang Taraje, Sawarna-Banten. Dari Mataram ke Pantai nambung bisa ditempuh dalam waktu 1.5 jam-2 jam. Hanya saja, tidak salalu kita temui adanya air terjun tergantung musim dan tentu saja, keberuntungan hehehe.

Rencana hari ini selain mengunjungi Air Terjun Pantai Nambung juga mengunjungi Buwun Mas Hills. Karena kawasan ini termasuk kawasan ‘remote’ dan tidak terlalu ramai, disarankan membawa bekal makan siang.

Pagi-pagi sekitar jam 8 kami bersiap dari penginapan dan mempersiapkan bekal berupa makanan/minuman ringan serta nasi bungkus yang dibeli di pinggir jalan. Nasi bungkus ini mirip-mirip nasi uduk hanya saja lauknya berupa ayam suir, orek tempe dan sambal yang cuman Rp. 6.000, dan membawa bekal ini benar-benar berasa mau piknik hahaha.
Belanja buat bekal
Untuk melihat fenomena Air Terjun Pantai Nambung ini kita harus sampai di lokasi sebelum jam 10 pagi dan ombaknya harus besar tapi tetap harus bisa melewati bebatuan untuk sampai ke sana. Perjalanan dari Mataram ke pantai nambung cukup jauh sekitar 1.5 jam. Hari ini kami ditemani oleh Kelvin yang juga anggota geng nya Santi ketika mengeksplore Lombok. Dan kebetulan Santi sudah pernah ke sini namun belum beruntung bertemu air terjun. 
Suasana pagi di jalan by pass
Untuk menuju ke sini cukup mudah, bisa menyisiri pantai-pantai Sekotong atau lewat jalur tengah (Praya), dan kami melewati jalur tengah dan pulangnya menyisiri pantai-pantai di Sekotong hingga Lembar. Untuk memudahkan bisa di search di Google Maps dengan kata kunci ‘Air Terjun Pantai Nambung’. Sepanjang jalan kita bisa menikmati sebagian keindahan Lombok dengan suasana pedesaan, sawah-sawah yang menghijau ataupun keramaian di pasar tradisional. Beruntung Santi sudah pernah ke sini jadi kami bisa langsung ke lokasi. Di pinggir jalan nanti ada petunjuk ke Pantai Nambung. Dari jalan raya ke pantai berjarak sekitar 50m.
Salah satu view menuju Pantai Nambung
Melewati pasar pagi
Memasuki jalan tanah hingga sampai di parkiran dekat deretan rumah warga. Salah seorang warga yang juga guide (yang sudah kenal sama Santi) kami dapat info bahwa kondisi ombak sangat bagus, jadi kami bisa melihat air terjun ombak. Deretan rumah warga ini dihuni oleh keluarga yang berprofesi sebagai pembudidaya rumput laut dan pekebun. 
Lokasi parkir
Rumput laut yang di jemur di pantai

Memasuki area pantai terlihat pantai yang berada di sebuah teluk. Hamparan pasir berwarna putih dengan ombak yang tidak terlalu besar memecah di pantai (ombak besar memecah di tengah). Terlihat samar-samar rumput laut yang dibudidayakan serta rumput laut yang sedang dijemur di bawah terik matahari. Tujuan kami adalah karang-karang yang ada di ujung teluk sebelah kiri. Oh iya, di depan teluk ini jika pasang surut akan terlihat beberapa pulau pasir yang bisa kita kunjungi dengan menyewa perahu.
Pantai Nambung berpasir putih
Sampai di bukit sebelah kiri terlihat hamparan bebatuan yang berwarna hitam. Terlihat unik karena bebatuan hitam biasanya di temui di pegunungan. Oke kita gak bahas asal usul terjadinya karena ini ada ahlinya hahahaha. Makin ke tengah, ombaknya makin besar dan karang-karang nya juga makin besar. Lebih aman jalan menyisiri bukit, menjauh dari ombak. Inillah sebabnya kalau cuaca tidak bagus/ombak sangat besar maka pengunjung tidak boleh mendekat. ada beberapa karang besar menghalangi kerasnya ombak sehingga terlihat air terjun alami seperti yang kita temui pada karang-karang di Sawarna.
Karang-karang yang menghasilkan air terjun mini

Sampai di lokasi terlihat batu-batu karang menjulang dan dihempas ombak terus menerus. Di salah satu batu karang yang berhadapan langsung dengan laut di sinilah kita bisa menyaksikan air terjun yang menjadi tujuan kami. Ombak besar yang menghantam sisi sebelahnya menyisakan air laut yang jatuh membentuk air terjun. Semakin besar ombak yang datang, semakin deras pula air terjun yang dihasilkan. Kalau ombak kecil biasanya pengunjung bisa sampai ke atas karang tempat air terjun ini berada, namun karena sekarang ombaknya besar kami hanya menyaksikan dari jauh. sesekali kita bisa menyaksikan pelangi yang dihasilkan oleh cahaya matahari yang melewati kabut dari pecahan ombak.
Lokasi air terjun di kala tenang
Untuk berfoto di dekat air terjun, kami mengambil posisi di samping karang yang ada di seberangnya. Selain aman dari air terjun juga dari ombak yang datang dari sisi kanan. Di antar dua karang ini terdapat laguna, kalau ombak lagi kecil biasanya pengunjung bisa berenang di kolam ini dan tepat berada di bawah air terjun. 
Ombak yang menghantam karang
Pelangi yang muncul diantara deburan ombak
Air Terjun Pantai Nambung
Di bukit sebelah kiri pengunjung bisa naik, namun hati-hati karena batu-batunya bisa lepas. Dari atas ini kita lebih bebas melihat air terjun dari atas dan juga bisa menghindari tampias. Dari atas ini kita juga bisa melihat ke sisi lain dari pantai ini dan ke laut lepas. Bergantian berfoto dengan latar air terjun. Terkadang menunggu datangnya ombak yang besar, semakin besar kami semua semakin senang dan bersorak. 

Namun bagaimanapun keceriaan ini harus berakhir dan kami harus meninggalkan lokasi ini. Senang bercampur puas bisa menyaksikan fenomena unik ini. Beruntung kami di ajak oleh Santi ke sini, ke lokasi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.

Labels: , , , , , , , , ,