Friday, May 4, 2018

Melepas Penat di Pulau Bokori dan Bukit ST

Pulau Bokori
Pulau ini adalah lokasi wisata yang sangat popular bagi wisatawan local di Kendari. Hanya menempuh perjalanan sekitar 30 menit dari Kendari dengan public boat, wisatawan sudah dapat menikmati keindahan pulau ini. Tidak terlalu sudah mendapatkan kapal ke sini, dipelabuhan banyak sekali spanduk-spanduk yang menawarkan jasa ke pulau ini dengan biaya Rp. 20.000-25.000 PP.
Merapat ke Pulau Bokori
Merapat ke Pulau Bokori
Merapat ke Pulau Bokori
Kami mengunjungi pulau ini selepas trip Sombori-Labengki. Karena pesawat ke Jakarta malam sekitar jam 8 (yang akhirnya delay 3 jam), jadi kami masih punya banyak waktu. Kapal kami merapat di sebuah dermaga kecil di pulau ini, kemudian membayar tiket masuk sebesar Rp. 7.000 (8.000?). Karena hari minggu, pengunjung memadati pulau ini.
 
Dengan luas sekitar 2.7 hektar (info dari Mbah Google 😝) dan sudah dikelola oleh pemerintah setempat dengan professional, menjadikan tempat ini nyaman untuk dikunjungi. Banyak terdapat gazebo-gazebo buat istirahat, lokasi bermain, toilet dan tempat makan. Pantai yang berpasir putih dengan air lautnya yang tidak terlalu dalam membuat para pengunjung banyak yang bermain air dan berenang. Juga tersedia water sport seperti jet ski dan banana boat. Tempat yang pas buat acara kumpul bareng teman-teman, keluarga ataupun gathering perusahaan.
Berenang di jernihnya laut
Berenang di jernihnya laut
Banana boat
Bukit ST
Lagi, untuk menghabiskan waktu sebelum kembali ke Jakarta, sesampai di kota Kendari kami di bawa oleh guide ke Bukit ST. Bukit yang mempunyai ketinggian sekitar 60 meter ini mempunyai konsep agrowisata. Cukup membayar Rp. 5.000, kita sudah bias menikmati keindahan spot ini.
Dengan luas sekitar 3 hektar dan dikelola oleh pemiliknya, Saiful Tamburaka (disingkat ST), membuat kami cukup terkesan. Area ini dipenuhi oleh bermacam buah-buahan tropis, dilengkapi dengan toilet, mushola, dan warung.
Uniknya lagi, tidak kalah dengan lokasi wisata yang terkenal di jawa, di sini juga disediakan spot-spot foto yang lagi ngehits juga rumah pohon.
Untuk menghabiskan waktu, kami bersantai di hammock yang sudah disediakan. Hammock yang dipasang di antara pohon buah.
Main ayunan

Hammocking
Kami juga mencoba konsep yang ditawarkan di sini, yaitu memetik rambutan langsung dari pohon. Kebetulan saat itu rambutannya sedang panen (maunya sih duren, cuman durennya belum berbuah hahaha), dan kami bias mencicipi rambutan langsung dari pohonnya. Setelah terkumpul, kemudian rambutannya di timbang, beratnya sekitar 3kgn lebih, dan kami hanya bayar Rp. 10.000 saja hahahhaa, padahal sebelumnya kami beli Rp. 15.000/kg di jalan.
Manjat rambutan
Ini rambutanku mana rambutanmu?

Rambutannya di kiloin

Labels: , , , ,

Friday, April 20, 2018

Menikmati Keindahan Air Terjun Moramo


Melanjutkan kunjungan ke Sulawesi Tenggara, dari Pulau Buton kami kembali ke Kendari di hari Rabu, 28 Maret 2018  sebelum mengikuti Open Trip ke Sombori-Labengki. Karena sudah siang, kami tidak kemana-mana, hanya beistirahat. Kebetulan penginapan kami untuk satu malam ini ada fasilitas laundry, jadi kami me-laundry pakaian sisa perjalanan ke Pulau Buton. Pilihan kami adalah laundry kiloan, jadi tidak terlalu mahal, sekitar 38.000.
Esok pagi, tim kami bertambah 2 orang, Kusti dan Eddy. Awalnya kami di infokan oleh operator trip akan ada 2 orang peserta yang akan bergabung ke Moramo (untuk trip tambahan ini kami membayar Rp. 10.000/peserta/6 peserta). Tapi setelah ditunggu sampai jam .13.30 belum ada kabar dari 2 peserta akhirnya kami berangkat berempat yaitu saya, Revan, Eddy dan Kusti (iaya tambahan Rp. 150.000/orang).
Untuk mencapai air terjun ini, dari penginapan, kami menempuh perjalanan selama lebih kurang 1,5 jam. Sepanjang perjalanan tidak ada halangan. Jadi tidak usah membayangkan perjalanan ke Bogor atau Sukabumi hahaha.
Oh iya, memasuki desa Sumber Sari, kita akan merasakan nuansa di Pulau Jawa, karena mayoritas masyarakatnya adalah suku Jawa shingga tidak heran kalau kita mendngar musik Jawa atau orang-orang berbahasa Jawa. Juga banyak masyarakat nya dari Pulau Bali.
Kami sampai di lokasi parkir sekitar jam 3 sore, sudah kesorean. Di parkiran yang di jaga oleh kakek-kakek yang asalnya dari Jawa Timur ini kami mebayar Rp. 10.000/orang. Di lokasi tersedia toilet, mushola dan warung-warung kecil cuman karena bukan hari libur dan sudah sore, warung-warungnya sudah tutup.
 
Kemudian kami berjalan menuju air terjun yang terletak di kawasan Suaka Alam Tanjung Peropa ini. Otomatis suasananya tentram, yang terdengar hanya suara-suara hewan hutan dan gemericik air sungai.
 
 
Menyeberang sungai mealui jembatan kayu, selanjutnya menyusuri pinggir sungai. Ciri khas hutan tropis, hutan dipenuhi pepohonan besar-besar dengan tanah lembab/basah. Sungai yang mengalir berwarna hijau tosca dengan undakan-undakan membentuk kolam-kolam. Bebatuan sungai berwarna coklat keputihan, ciri khas bebatuan kapur.
Memasuki hutan
Salah satu view
Suasana hutan
Salah satu air terjun yang kita temui sepanjang perjalanan
Karena jalurnya tidak ekstrim dan hanya jalur landai, perjalanan tidak begitu melelahkan. Setelah trekking santai sekitar 20 menit sampailah kami di air terjun yang gak terlalu besar. Tidak terllau tinggi, dengan air hijau tosca dan kolam yang tidak terlalu dalam. Karena sudah sore, kami hanya sebentar di sini. terbuat dari semen. Sampai di atas, voilaa...... terlihatlah Air Terjun Moramo, menakjubkan....
Air terjun yang sangat lebar dan bertingkat (cascade). Air yang jatuh mengalir bebas di bebatuan kapur. Meski menurut saya menakjubkan sekali, tapi menurut guide kami, jika air nya sedang penuh, makan bebatuannya bisa tertutup air, woooow.....
Air Terjun Moramo yng megah
Air Terjun Moramo yng megah
Air Terjun Moramo yng megah
Air Terjun Moramo yng megah
Untuk merasakan kemegahan air terjun ini, kami harus mendekatinya. Melewati bebatuan kapur yang tidak terlalu licin, kami naik tingkat demi tingkat.
Naik menuju tingkat atas
View dari tingkat 4
Di tingkat 4 terlihat beberapa orang pengunjung sedang berenang di kolam. Untuk sekali pas kami sampai di tingkat 4 mereka sudah selesai, otomatis hanya kami 4 yang tinggal.
Tingkat 4, lokasi yang asik untuk bermain air
Tingkat 4, lokasi yang asik untuk bermain air
Tingkat 4, lokasi yang asik untuk bermain air
Tingkat 4, lokasi yang asik untuk bermain air
Tingkat 4, lokasi yang asik untuk bermain air
Berada di tengah hutan, dengan suasana sepi dan mulai temaram, tidak mengurangi niat kami menikmati air terjun ini. Di tingkat ini kami berenang di kolamnya.
Naik ke tingkat 5 yang tidak kalah bagusnya, kami berfoto di sini.
Tingkat 5
Tingkat 5
Tingkat 5
Selanjutnya kami kembali lagi ke tingkat 4, dan berenang sepuasnya. Lokasi ini sangat tepat buat berenang, air nya paling dalam hanya sedada.
Tingkat 4, lokasi yang asik untuk bermain air
Tingkat 4, lokasi yang asik untuk bermain air
 
 
Sekitar jam 4 kami kembali turun. Meninggalkan air terjun yang termasuk salah satu air terjun terindah di Indonesia ini, dengan segala mitosnya..!.
==========================
Lokasi: Air Terjun Moramo
Lokasi: Desa Sumber Sari, kecamatan Moramo, kab. Konawe Selatan-Sulawesi Tenggara
Biaya: Rp. 10.000/orang

Baca juga:
 - Kimaboe Hills dan Teluk Cinta
- Spot 2: Goa Lanto, Bukit Kolaguna, Benteng Keraton, Jembatan Puma-Baubau
- Air Terjun Tirta Rimba-Baubau
- Pemandian Bungi dan Air Terjun Kogawuna-Baubau
- Pemandian/Air Terjun Kabura-Burana-Buton Selatan
- Bukit Rongi/Bukit Teletubbies-Buton Selatan
- Goa Allo dan Rumah Nenek- Sombori
- Sombori Hills spot 1 (Pulau Kayangan) dan Sombori Hills spot 2 

Labels: , , , , , ,