Monday, July 8, 2019

Back to Bali 8: Air Tejun Goa Rang Reng dan Air Terjun Kanto Lampo



Goa Rang Reng
Goa Rang Reng berlokasi tidak jauh dari Air Terjun Tibumana, dan petunjuk arahnya sudah kami lewati dan kami kunjungi kembalinya dari Tibumana. Meskpun cuman berjarak sekitar 3km namun Goa Rang Reng berada di kecamatan yang berbeda yaitu Gianyar, lokasi tepatnya di Banjar Gitgit, desa Bakbakan, kab. Gianyar-Bali. Gitgit ini (kalo tidak salah) setingkat kelurahan/kampung dan terkadang objek wisata ini juga dikenal dengan nama Goa Rang Reng Gitgit.
Spanduk Goa Rang reng di pinggir jalan
Spanduk besar yang ada di pinggir jalan terlihat mencolok sehingga wisatawan yang melewati jalan ini pasti bisa melihatnya (di sebelah kiri jalan kalau dari Tibumana). Dan dari jalan raya ke arah parkiran sudah tidak terlalu jauh, kurang dari 1km. Sampai di sebuah lapangan parkir berumput kemudian ke arah loket dan membayar tiket masuk Rp. 15.000/orang (sudah termasuk parkir), harga tiket masuk ini sama untuk wisatawan asing dan lokal.
Pintu masuk objek wisata
Dari parkiran kemudian kita trekking santai melewati jalan setapak. Pengunjung di sini di dominasi oleh turis asing yang hilir mudik dan umumnya di dampingi oleh guide lokal. Di pertigaan jalan setapak, ke kiri pleh masyarakat lokal di sebut ‘green canyon’ dan lurus ke arah Goa Rang Reng. Di sisi kiri adalah tebing dan di bawah adalah aliran sungai ke arah Goa Rang Reng. Untuk mengeksplore green canyon dan goa mungkin dibutuhkan waktu dan tenaga lebih banyak sehingga kami memutuskan hanya ke Goa Rang Reng.


Terus menuruni lembah akhirnya sampai, sebelum sampai di bawah/pinggir sungai kami sudah bisa melihat air terjun yang begitu memukau. Tidak terlihat warung-warung dan pengunjung tidak terlalu ramai sehingga terlihat begitu alami. Turun ke bawah, berdiri di batu cadas menyaksikan keindahan air terjun ini.
Air Terjun Goa Rang Reng

Air Terjun Goa Rang Reng ini sangat unik, berbeda dengan air terjun umumnya, karena air nya tidak jatuh dari tebing tapi mengalir melewati batu cadas bertingkat-tingkat yang melebar. Air yang sungai yang mengalir ini melewati Goa Rang Rang dan mengalir membentuk aliran seperti kipas.  Karena bebatuannya cukup landai, pengunjung bisa memanjat dan berfoto di tengah-tengah aliran air terjun. Hanya saja pengunjung harus hati-hati karena batu cadas ini lumayan licin tapi air sungai yang berada di bawahnya tidak dalam.
Berfoto di tengah aliran air terjun

Berfoto di tengah aliran air terjun
Untuk menuju ke goa kita harus menaiki tebing batu dari sisi kiri. Di siapkan tali untuk menuju ke atas sehingga pengunjung bisa naik sambil memegang tali tapi tetap saja harus hati-hati dan cari injakan yang tidak licin. Dan harap bersabar untuk bergantian menggunakan tali (bergantian untuk turun-naik).
Naik ke atas menuju goa
View Air Terjun dari samping
Sampai di atas kita bisa menemukan beberapa kolam yang dipakai buat berenang atau berendam tapi harus ekstra hati-hati jangan sampai terbawa arus dan jatuh ke air terjun. Di sebelah kiri kita bisa melihat mulut Goa Rang Reng. Untuk memasuki goa, pengunjung harus menyeberangi sungai, walaupun kecil namun deras dan dalam (sedada orang dewasa) dan masalah selanjutnya adalah naik ke bebatuan dan ini terlihat sulit karena tidak tersedia tali atau alat bantu lainnya. Kami tidak masuk ke dalam goa dan hanya bisa melihat sepasang bule yang berusaha sangat keras untuk naik. Untuk kalian yang masuk menjelajah goa ini silahkan menghubungi guide lokal atau tanya di gerbang depan dan jangan mengambi resiko.


Dari mulut goa kami cuman bisa mengintip ke dalam. Goa ini berbentuk lorong dan mempunyai diameter sekitar 20-30m dan berwarna kehijauan karena gelap saya hanya melihat siluet-siluet bebatuan dan cahaya yang berasal dari mulut goa di ujung sebaliknya. Buat kalian yang ingin menjelajah green canyon dan Goa Rang Reng sebaiknya sediakan waktu yang panjang agar puas menikmati objek wisata yang unik ini.
Mulut Goa Rang Reng
Air Terjun Kanto Lampo
Satu lagi air terjun yang berada di Gianyar yang terkenal di kalangan wisatawan asing dan lokal yaitu Air Terjun kanto Lampo berada tepatnya di Banjar kelod kangin, Desa Beng-kab. Gianyar-Bali. Jaraknya hanya sekitar 2.5km dari Air Terjun Goa Rang Reng. Berbeda dengan Goa Rang Reng yang tidak jauh dari jalan raya, Air Terjun Kanto Lampo berada beberapa km dari jalan. Melewati jalan desa hingga sampai di parkiran air terjun.


Sama seperti lokasi wisata lainnya di Bali umumnya lokasi wisata ini juga tertata rapi dikelola olah desa adat begitu juga di sini. Setelah parkir motor kemudian  jalan ke arah loket masuk melewati jalan kecil terawat dan bangunan toilet yang terlihat bersih. Sampai di loket kami bayar Rp. 15.000/orang (harga sama untuk wisatawan asing dan lokal).
Pintu masuk objek wisata
Dari loket pengunjung harus melewati ratusan anak tangga hingga sampai ke pinggir lembah tempat air terjun ini berada. Banyaknya anak tangga ini tidak akan terasa apalagi pas turun karena suasana hutan yang asri. Kalaupun terasa capek, pengunjung bisa istirahat di warung-warung yang ada di sepanjang jalan. Dan mengejutkan sekali, begitu sampai di lokasi Air Terjun Kanto Lampo saya merasa deja vu, seperti pernah ke sini sebelumnya karena suasana dan kondisi nya mirip dengan Curug Cikuluwung di Bogor.
Trek ke air terjun
Jalan turun ke sungainya sangat mirip karena terdiri dari bebatuan tegak lurus sehingga pengunjung harus turun menggunakan tangga hingga sampai di bebatuan bawah. Hanya saja bedanya, Air Terjun Kanto Lampo berada di sisi tebing sementara Curug Cikuluwung berada di ujung lembah/aliran sungai. Sehingga air terjun ini berbeda aliran dengan sungai yang ada di bawahnya.  Selain bentuk lembahnya, persamaannya yang lain adalah adanya kolam berair tenang di sisi sebelah kiri dan tentu saja sama-sama ramai oleh pengunjung.
Air terjun yang sangat ramai

Air terjun yang sangat ramai
Air terjun yang mempunyai ketinggian belasan meter ini jatuh melewati tebing batu yang bentuknya acak dan berundak-undak dengan lebar lebih dari 20m. di sepanjang tebing banyak sekali pengunjung yang berfoto di bawah air terjun ini. Air nya yang jernih dan dingin membuat pengunjung betah berlama-lama berada di bawah air terjun. Tentu saja untuk mendapatkan foto selfi atau sendiri sangat susah kecuali mengambil posisi yang lebih tinggi.
Air Terjun Kanto lampo

Air Terjun Kanto lampo
Sementara yang difoto berada di tebing, yang mengambil foto mau tidak mau harus berada di dalam sungai yang tidak terlalu dalam tersebut. Untuk mendapatkan foto dengan angle yang tidak biasa, pengunjung bisa berfoto di aliran sungai yang menghadap ke lembah dan pepohonan. Oh iya, nama Kanto Lampo disematkan ke air terjun ini karena di sekitar sini banyak pohon Kanto Lampo, tapi jangan tanya saya karena saya tidak tahu hahaha.  Karena sudah mulai sore, dengan berbasah-basah kami melanjutkan perjalanan pulang ke Kuta
Sudut lain Air Terjun Kanto Lampo
Info:
Nama  : Air Terjun Goa Rang Reng
Lokasi : Banjar Gitgit, desa Bakbakan, kab. Gianyar-Bali
Biaya  : Rp. 15.000 sudah termasuk parkir




Baca juga link terkait:
- Air Terjun Goa Giri Campuhan (GGC)
- Tukad Cepung
- Desa Panglipuran
- Air Terjun Tegenungan
- Air Terjun Tibumana dan Air Terjun Pengibul

- Green Bowl dan Pantai Melasti- Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)


Labels: , , , , , ,

Back to Bali 7: Air Terjun Tibumana dan Air Terjun Pengibul

Air Terjun Tibumana
Mengikuti saran dari pesepeda yang kami temui di parkiran Goa Beji Guwang yang merekomendasikan Air Terjun Tibumana untuk kami kunjungi. Lokasi air terjun ini kalau dilihat di Map berjarak sekitar 15km atau 30 menit dari Air Terjun Tegenungan. Spot ini menjauh dari arah pulang, tapi karena sudah terlanjur di Gianyar jadi sekalian kami hunting air terjun-air terjun yang ada di sini. Meskipun begitu, Air Terjun Tibumana sudah masuk ke dalam wilayah Bangli yang berbatasan dengan Gianyar.

Mengikuti Google Map, melewati jalan-jalan desa yang bersih dan rapih khas desa-desa adat Bali. Jalur ini juga melewati lokasi Air Terjun Kanto lampo dan selanjutnya Air Terjun Goa Rang Reng yang terlihat dari spanduk besar yang ada di pinggir jalan. Kedua air terjun ini kami kunjungi ketika kembali dari Air Terjun Tibumana.
Salah satu sudut jalan yang kami lalui
Sampai di loket kami membayar Rp. 15.000/orang, harga ini sama untuk wisatawan lokal dan asing. Loket ini berada lokasi yang sangat teduh dikelilingi oleh pepohonan dan sawah di kiri kanan. Di sini terbaca plang penunjuk arah ke Air Terjun Tibumana dan Air Terjun Pengibul dan Curug Pengibul ini belum ada di Maps dan tidak kami rencanakan sebelumnya jadi anggap aja sebuah bonus. Lokasi Air Terjun Pengibul hanya beberapa ratus meter dari loke sementara ke Tibumana masih sekitar 1km lebih. Kami memilih ke Tibumana terlebih dahulu.
Suasana jalan desa dari loket ke parkiran
Melewati alam desa yang sangat asri, dengan jalan aspal mulus dan di kiri kanan terbentang sawah yang menghijau. Pepohonan kelapa yang tertanam rapih menghiasi jalan menuju parkiran Air Terjun Tibumana. Sampai di parkiran, yang dikiri kanannya sawah, terdapat pura dan 2 warung. Semuanya tertata rapi dan menyatu dengan alam desa yang membuat kita sudah merasa betah meskipun belum berada di lokasi air terjun. Setelah parkir kemudian melewatin jalan setapak yang sudah dicor disamping sawah/pura kemudian memasuki jalan setapak di hutan. Suasana asri sangat terasa selain tertata bagus juga lingkungannya sangat bersih tak terlihat adanya sampah.
Kondisi/view jalur trekking
Kondisi/view jalur trekking

Kondisi/view jalur trekking
Trekking di sini tidak terlalu menguras tenaga, kita bisa berjalan santai hingga sampai ke pinggir sungai. Menyeberangi sungai juga sudah disediakan jembatan kayu dan dari jembatan sudah terlalu jauh hingga mencapai Air Terjun Tibumana. Di area ini tidak warung-warung sehingga terlihat rapi. Hanya ada tempat ganti pakaian dan saung kecil tempat beberapa orang petugas yang berjaga dan mengawasi pengunjung yang berenang di air terjun. Pengunjung di air terjun ini di dominasi oleh turis asing (sekitar 90%).
Air Terjun Tibumana
Air Terjun Tibumana ini berada di lengkungan tebing dan mempunyai ketinggian sekitar 20m. Meskipun tidak terlalu tinggi namun mempunyai keunikan, dengan debit yang tidak terlalu besar dan air yang jatuh membentuk seperti tirai halus.kolamnya tidak terlalu dalam dan kolamnya lumayan luas sehingga pengunjung bisa berenang. Di tebing samping air terjun terdapat goa namun saat itu tidak terlihat ada pengunjung di sekitar mulut goa. Di kolam sebelah kanan terdapat batang pohon mati yang biasa dipakai oleh pengunjung untuk berfoto. Air nya lumayan jernih dan beberapa pengunjung berenag tak terkecuali kami, selain merasakan kejernihan dan sejuknya air terjun ini juga buat sekadar berfoto hehehe.
Air Terjun Tibumana
Air Terjun Tibumana
Puas berendam (hanya di pinggir kola hahahha) kemudian kami kembali ke parkiran. Karena sudah siang, mampir sebentar di warung pinggir sawah dan memesan mie instan plus telor. Jangan mengira hidangan ini harganya belasan ribu karena harganya uma Rp. 9.000, murah kan?. dan makanan ini juga bertahan sampai makan malam hahahaha. Selanjutnya kembali ke arah parkiran untuk mengunjungi Air Terjun Pengibul.
Menikmati sarapan pagi Rp. 9.000
Air Terjun Pengibul
Seperti yang saya sebutkan di atas, air terjun ini berada tidak jauh dari loket masuk yang hanya berjarak sekitar 150m. Pengunjung yang mau ke air terjun ini bisa parkir (mobil dan motor) di lapangan dekat loket. Menyeberang jalan kita bisa langsung melihat papan penunjuk arah ke air terjun ini. Kemudian mengikuti jalan setapak menuruni bukit. Untuk ke air terjun ini, pengunjung tidak dipungut lagi bayaran. Dan harap berhati-hati karena tidak ada penjagaan di ai area air terjun.

Menuruni bukit yang tidak terlalu ekstrim, melewati kandang sapi dan terlihat ibu-ibu sedang membersihkan rumput. Karena tidak terlau jauh, beberapa menit berjalan kami sudah bisa melihat air terjun ini dari atas. Sampai di bawah kita akan berada di tebing-tebing dan bebatuan cadas. Saat kami di bawah hanya ada 4 orang turis asing yang sepertinya sedang men-charge drone nya.
Menuju Air Terjun Pengibul
Air terjun dari jalur trek
Air terjun ini terdiri dari 2 tingkat dengan debit tidak terlalu besar. Tingkat pertama hanya ada satu aliran air terjun, setelah jatih di tebing kemudian jatuh ke tingkat 2 menjadi 4 aliran dan selanjutnya ke bawah dan mengalir ke sungai. Berbeda dengan Air Terjun Tibumana sebelumnya, air di sini sangat jernih seperti di Gunung Salak dan sangat dingin. Hanya saja pengunjung dtidak boleh ke tingkat pertama karena sangat licin dan belum ada akses ke atas. Saya sempat berbasa-basah di bawah air terjun ini dan merasakan kesejukan airnya.
Air Terjun Pengibul
Air Terjun Pengibul 2 tingkat
Hanya sebentar bermain di sini karena drone si bule sudah siap untuk terbang dan kami pun meninggalkan mereka tanpa mau mengganggu pemandangan. Dari sini kami melanjutkan ke arah jalan pulang untuk mampir di Goa Rang Reng dan Air Terjun Kanto Lampo yang tadi kami lewati.















Info:
Nama : Air Terjun Tibumana dan Air Terjun Pengibul
Lokasi : Desa Apuan, kec. Susut, kab. Gianyar-Bali
Biaya : Rp. 15.000 termasuk 2 lokasi curug dan parkir.











Baca juga link terkait:
- Air Terjun Goa Giri Campuhan (GGC)
- Tukad Cepung
- Desa Panglipuran
- (Air Terjun) Goa Rang Reng dan Air Terjun Kanto Lampo
- Air Terjun Tegenungan
- Green Bowl dan Pantai Melasti
- Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)

Labels: , , , , , ,

Back to Bali 6: Air Terjun Tegenungan



Minggu, 16 Juni 2019.
Hari ini kami bermaksud menghabiskan hari dengan mengunjungi air terjun yang ada di daerah Gianyar. Tadinya berencana hunting air terjun di daerah Singaraja yang memang banyak di sana tapi berhubung terlalu jauh dan harus menginap jadi kami batalkan hunting ke arah utara.
Ke Gianyar, tujuan pertama kami adalah Goa Beji Guwang karena tertarik melihat foto-foto yang beredar di sosmed mengenai goa ini.
Berangkat pagi-pagi sekitar jam 7 dari penginapan, perjalanan yang kami tempuh sekitar 30km atau 1 jam perjalanan. Tentu saja perjalanan ke sini mengandalkan Maps maklum bukan di Bogor hahaha. Menikmati jalanan yang tidak terlalu ramai, memasuki jalan-jalan desa yang rapi, bersih dan teratur. Melewati Sukawati Art Market hingga sampai di papan petunjuk arah ke Goa Beji Guwang.
Papan petunjuk arah Goa Beji Guwang buat kalian yang mau ke sini
Begitu masuk loket, pengunjung sudah di sambut oleh sekelompok pemuda berpakaian adat Bali. Kemudian sampai di parkiran yang terlihat sangat rapi dan kemudian Revan menuju loket yang lebih mirip resepsionis penginapan/hotel. Setelah mengecek tiket masuk ternyata harganya sangat mahal (menurut ukuran saya), yaitu Rp. 250.000/1 orang, atau Rp. 450.000/2 orang. Harga ini sepertinya lebih cocok buat wisatawan asing atau wisatawan yang benar-benar ingin menikmati river trek ke ngarai kecil yang dilengkapi air terjun ini. Akhirnya kami balik badan sebagaimana 3 turis pesepeda sebelum kami. Dari para pesepeda inilah kami di sarankan ke Air terjun Tibumana. Tapi sebelumnya kami akan menuju Air Terjun tegenungan.


 Air Terjun Tegenungan
Air terjun ini berada di Desa Kemenuh, kec. Sukawati, kab. Gianyar. Air terjun ini salah satu air terjun yang lumayan banyak di daerah Gianyar. Dan dari sekian banyak air terjun di daerah ini, Air Terjun Tegenungan yang paling terkenal di antara wisatawan asing maupun lokal. Bagi wisatawan yang agak bosan dan jenuh dengan pantai, bisa meluangkan waktu sehari berkeliling Gianyar-ini menikmati alam desa dan berenang di sungai.
Dari parkiran Goa Beji Guwang ke arah Tegenungan berjarak cuman sekitar 6km. Kembali lagi ke arah Sukawati Art Market, kemudian memasuki jalan desa, perbukitan hingga akhirnya sampai di parkiran. Karena spot ini adalah spot favorit wisata, hari itu banyak sekali motor, mobil dan bis wisata di area parkiran. Setelah parkir kemudian menuju loket masuk dengan karcis seharga Rp. 15.000/orang (wisatawan asing dan lokal harganya sama). Nah di dekat loket ini tersedia toilet umum yang  gratis, jadi buat kalian yang kebelet silahkan ke sini dulu, karena jika di toilet cafe/tempat makan bisa bayar Rp. 5.000 hahahha..
Di area sini banyak sekali pedagang di kiri kanan jalan, mulai dari yang jual makanan minuman ringan, cendera mata, pakaian hingga cafe. Cafe-cafe ini sebagian berada di pinggir lembah dengan view air terjun yang memang sudah terlihat dari atas.
Air Terjun Tegenungan dari kejauhan
Air terjun kecil sebelum mencapai sungai
Menuruni anak-anak tangga dari cor-coran, sepanjang jalan terdapat spot-spot foto/shelter dengan latar belakang air terjun. Sebelum sampai ke pinggir sungai, kita akan sampai di sebuah air terjun kecil yang jatuh dari sisi tebing sebelah kiri. Banyak pegunjung mampir sejenak di sini untuk sekedar berfoto. Dari spot ini tidak begitu jauh lagi hingga sampai di pinggir sungai.
Salah satu spot foto sebelum ke air terjun
Salah satu spot foto sebelum ke air terjun
Salah satu spot foto sebelum ke air terjun

Sampai di sungai, seperti yang terlihat dari atas banyak sekali wisatawan di sekitar air terjun yang didominasi oleh turis asing.
Meskipun hanya mempunyai ketinggian sekitar 15m, tapi  air terjun ini mempunyai debit yang besar. Buat pengunjung yang ingin berenang dilarang mendekati area jatuhnya air terjun dan ini dipatuhi oleh beberapa pengunjung yang hanya berenang disekitar pinggiran kolam saja. Dari banyaknya pengunjung di sini sebagian besar hanya menikmati keindahan air terjun ini sambil berfoto-foto. Untuk ke seberang sungai di sediakan jembatan kayu (dan lagi-lagi ada yang pre-wed di atas jembatan yang sangat kecil ini, mengganggu sekali..).
View air terjun dari bawah
View air terjun dari bawah
Berbeda dengan foto-foto yang banyak beredar di medsos ataupun jika melihat wikipedia, terlihat suasana air terjun yang masih sangat asri dipenuhi pepohonan hijau, berbeda keadaannya dengan sekarang. Untk naik ke bagian atas, disediakan tangga/pegangan dari besi. Sementara di bagian atas sudah terlihat tempat makan/cafe yang terlihat tak kalah ramainya dengan suasana air terjun. Di cafe ini disediakan mountain swing atau ayunan yang mengarah ke lembah/sungai tempat air terjun ini berada. Untuk tarif menggunakan swing ini saya tidak tahu karena tidak berminat untuk ke sana.
Berpose di depan air terjun
Semakin siang, jumlah pengunjung makin bertambah dan pengunjung bertamAibah banyak. Namun begitu masih belum bisa mengalahkan Leuwi Hejo dan kawan-kawan nya di Babakan Madang-Bogor hahahhaha.


Info:
Nama  : Air Terjun Tegenungan
Lokasi  : Desa Kemenuh, kec. Sukawati, kab. Gianyar-Bali
Biaya   : Rp. 15.000/orang sudah termasuk parkir

- Green Bowl dan Pantai Melasti
- Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK)




Labels: , , , , ,