Tuesday, July 16, 2019

Gerhana Bulan , Para Jemaah di Jakarta Islamic Center Salat Khusuf


IBOBET - Gerhana bulan muncul pada Rabu dini hari ini. Jemaah di Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara, menggelar salat khusuf.

Pantauan di JIC, Jalan Kramat Jaya Raya, Koja, Jakarta Utara, Rabu (17/7/2019) sekitar pukul 03.40 WIB dini hari, jamaah mulai menggelar salat khusuf. Salat diimami oleh Ustaz Madinah, sedangkan yang menjadi khatib adalah KH Ma'arif Fuadi.

"Jamaah bapak-bapak yang ada di timur, silahkan memenuhi syafnya. Diharap merapatkan saf karena akan segera kita mulai salat gerhana," ujar pengurus Masjid saat hendak memulai salat khusuf melalui pengeras suara.

Sebelum salat dimulai, takmir masjid memberikan pengarahan terkait tata cara salat gerhana. Tampak jamaah mendengarkan dengan seksama.

"Untuk melaksanakan salat gerhana dua rakaat. Sebagian kita sudah paham karena sudah biasa. Namun barangkali yang belum pernah, sedikit saya sampaikan tata cara salat gerhana," kata dia.

Selama kurang lebih 8 menit penjelasan tata cara khusuf, imam memulai shalat dengan membacakan takbir. Tampak beberapa makmum masbuq (jamaah yang terlambat dalam shalat jamaah) berjalan menuju saf, saat imam membacakan surat pendek.

Merujuk laman resmi BMKG, gerhana bulan sebagian dimulai pada pukul 03.01 WIB, puncaknya pukul 4.30 WIB, dan berakhir pada 06.00 WIB. Gerhana bulan sebagian merupakan peristiwa terhalanginya penampakan bulan oleh bayangan Bumi sehingga cahaya Matahari tidak sampai ke Bulan. Peristiwa ini bisa terjadi hanya jika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan pada satu garis lurus.

Gerhana Bulan , Para Jemaah di Jakarta Islamic Center Salat Khusuf

Labels: , , , , , ,

Wednesday, July 10, 2019

Donald Trump Peringatkan Iran soal Sanksi Berat


IBOBET - Presiden Donald Trump memperingatkan Iran akan ada 'banyak sekali' sanksi, setelah Tehran mengatakan pihaknya telah melampaui batas pengayaan uranium di dalam kesepakatan nuklir Iran tahun 2015 lalu. Amerika sendiri telah menarik diri dari kesepakatan tersebut tahun 2018.

"Iran diam-diam 'memperkaya', total pelanggaran dalam kesepakatan mengerikan itu berjumlah 150 miliar Dolar dibuat oleh John Kerry dan Pemerintahan Obama," tulis Trump di akun Twitter-nya.

"Ingat, kesepakatan itu akan berakhir dalam beberapa tahun. Sanksi akan segera meningkat, banyak sekali!" kata dia.

Mantan menteri luar negeri Amerika Serikat, John Kerry memelopori diplomasi yang berakhir dengan kesepakatan antara Iran, Amerika dan beberapa negara anggota Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) pada tahun 2015 lalu.

Kesepakatan itu menjanjikan keringanan sanksi, manfaat ekonomi dan mengakhiri isolasi internasional dengan memberikan batasan ketat pada program nuklir negara Islam.

Tetapi Tehran mengatakan telah habis kesabarannya karena negara-negara Eropa tidak bertindak setelah satu tahun Presiden Trump menarik Amerika dari kesepakatan tersebut, dan menerapkan kembali sanksi berat.

Tehran mengumumkan pada Senin (8/7) bahwa Iran telah melebihi 4.5 persen pengayaan uranium -- di atas batas perjanjian itu, hanya 3,67 % pengayaan uranium-- meski jauh di bawah 90 persen untuk keperluan militer.

Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan pada Mei lalu bahwa Iran akan membatalkan perjanjiannya. Iran memberikan batas waktu 60 hari kepada lima negara lain yang menandatangani kesepakatan nuklir yakni China, Prancis, Jerman, Rusia dan Inggris, untuk melindunginya dari sanksi AS.

Saat ketegangan meningkat, Amerika Serikat mengirim kapal induk, pembom, dan pasukan tambahan ke wilayah Iran untuk melawan ancaman dari Iran.

Namun, akhir bulan lalu Trump membatalkan serangan militer dan pembalasan terhadap Iran setelah republik Islam itu menembak Drone, pesawat tak berawak AS yang katanya telah memasuki wilayah udara Iran. Akan tetapi klaim tersebut dibantah oleh Washington.

Donald Trump Peringatkan Iran soal Sanksi Berat

Labels: , , , , , , ,