Sunday, July 3, 2022

Minangkabau di Nagari 9 Malaysia yang Tidak Dikenal Lagi oleh Sebagian Generasi Muda Minangkabau Indonesia

Minangkabau di Nagari 9 Malaysia
Minangkabau di Nagari 9 Malaysia

Minangkabau di Nagari 9 Malaysia

Jika kita mendengar orang menyebut Minangkabau pasti yang teringat oleh kita adalah Kota Padang atau Sumatera Barat, namun untuk menambah pengetahuan untuk kita semua, penulis akan menjelaskan kembali daerah mana saja yang masuk kedalam wilayah Minangkabau yang masyarakatnya tentu Masyarakat Minangkabau.

Minangkabau di Nagari 9 Malaysia
Minangkabau di Nagari 9 Malaysia

Berikut ini adalah beberapa daerah yang masuk kedalam wilayah Minangkabau:
1. Seluruh wilayah Sumatera barat,
2. Separuh daratan Riau,
3. Bagian Barat jambi,
4. Bagian Utara Bengkulu
5. Barat Daya Aceh
6. Negeri Sembilan Malaysia

Dari deskripsi di atas dapat kita lihat, bahwasanya ada wilayah Minangkabau yang berada di Negara Malaysia. Dan sangat disayangkan sekali, pada saat ini tidak banyak generasi muda Minangkabau yang mengetahui hal ini.

Dari sejarah singkat, negeri sembilan menjadi wilayah Minangkabau sejak kedatangan orang-orang Minangkabau dari daratan Sumatera Barat yang pergi merantau ke Negara Malaysia, dan kawasan ini pun dibentuk oleh perantau Minangkabau dan menjadikan kawasan pemukiman pada masa kejayaan Kesultanan Malaka.

Negeri Sembilan atau juga dikenal sebagai Negeri Sembilan Darul Khusus merupakan salah satu negara bagian dalam federasi Malaysia. Negara bagian ini terletak di Semenanjung Malaya berbatasan dengan Selangor di Utara, Pahang di Timur, Johor di Tenggara, Malaka di Selatan, dan Selat Malaka di Barat.

Dan kemudian perubahan peta politik dan persaingan kekuasaan di Semenanjung Malaya, menyebabkan perubahan status pemerintahan dan wilayah kekuasaan kerajaan Negeri Sembilan. Setelah kemerdekaan Malaysia, Negeri Sembilan menjadi bagian dari Malaysia dan Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan Tuanku Abdul Rahman menjadi Yang di-Pertuan Agong pertama Malaysia.

Dari beberapa sumber juga dapat kita lihat, bahwa di Negeri Sembilan juga ada Rumah Gadang yang menjadi ciri khas orang Minangkabau, dan hal ini lah yang menjadi bukti bahwa Negeri Sembilan Malaysia merupakan salah satu wilayah Minangkabau.

 

Editor: Alber

Labels: , ,

Wednesday, June 9, 2021

Rumah Gadang Balai Kaliki Payakumbuh

Rumah Gadang Balai Kaliki Payakumbuh

Payakumbuh adalah salah kota terindah di Indonesia yang terletak di Provinsi Sumatera Barat. Selain memiliki keindahan alam yang cantik mempesona serta dikenal sebagai kota kuliner, Kota Payakumbuh juga memiliki destinasi wisata budaya yang beragam yang dapat Anda singgahi yang salah satunya adalah Rumah Gadai Balai Kaliki.

Terletak di Jalan Sudirman (S.Besar) RW. 03, Balai Kaliki Koto Kaciak kubu Tapak Rajo, Kecamatan Payakumbuh Utara, Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia, Singgalah sejenak di kawasan tradisional Rumah Gadang Balai Kaliki yang cantik mempesona.

Rumah Gadang Balai Kaliki Payakumbuh
Rumah Gadang Balai Kaliki Payakumbuh
Rumah Gadang Balai Kaliki dibangun pada akhir abad ke-17 disebuah tanah kosong yang terdapat kebun Kalikih (Pohon Pepaya) yang rimbun. Di perkebunan ini beberapa kaum mulai membangun, bercocok tanam dan membuat pemukiman yang sekarang dikenal sebagai Kawasan Rumah Gadang Balai Kaliki, perumahan ini dibangun dibangun dari hasil panen pepaya dan hasil-hasil lainnya.
Dari masa ke masa kawasan Rumah Gadang Balai Kaliki tidak mengalami perubahan hingga sekarang tetapi untuk beberapa rumah telah mengalami kemajuan zaman dimana sebagian bangunan telah terganti dengan bangunan beton dengan beberapa rumah gadang telah rusak dan hilang dari lokasi awal.
Di kawasan ini Anda dapat menyaksikan beberapa rumah gadang balai kaliki dari berbagai type karena didiami oleh beberapa kaum yang membuat type rumah gadang ini berbeda-beda.
Untuk kalangan berpenghasilan tinggi, mengalami perubahan pada dinding kayu menjadi pasangan bata semi kapur dan untuk kalangan menengah kebawah pada masa itu membiarkan kondisi rumah gadang tetap seperti aslinya. hingga sekarang.
Untuk ragam yang yang terdapat pada kawasan ini masih berpedoman pada batusangkar dan kolonial dimana kapur masih mendiami beberapa rumah gadang.
Untuk corak profil Rumah Gadang Balai Kaliki masih memakai tipe Eropa (kolonial) dan untuk profil kayu masih memakai tipe tradisional Minangkabau. Setiap rumah gadang memiliki Rangkiang yang berfungsi untuk menyimpan beras, Namun beberapa jenis bangunan rumah gadang ini telah hilang.
 
Tatanan Kawasan Tradisional Rumah Gadang Balai Kaliki tersusun dengan sangat rapi antara rumah yang satu dengan rumah lainnya menjadikan kawasan ini sangat ideal untuk ditinggali.
 
Fasilitas
 
Terdapat medan bapaneh yaitu tempat pementasan seni anak nagari dan sejumlah fasilitas lain seperti mushola, area parkir, toilet dan lain sebagainya.
Editor: Alber

Labels: ,

Wednesday, July 1, 2020

Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat

Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat
Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat

Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat

Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi yang dikenal Padang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Selain terkenal dengan keindahan Rumah Gadangnya, Sumatera Barat juga terkenal dengan budaya-budaya nya yang unik.

Suku Minangkabau yang merupakan penduduk yang menghuni wilayah Provinsi Sumatera Barat, memang dikenal sebagai masyarakat yang sangat kuat dalam mempertahankan kebudayaannya. Salah satu budaya yang saat ini masih melekat pada provinsi ini adalah pakaian adat Sumatera Barat.

Pakaian adat Sumatera Barat merupakan salah satu pakaian yang sangat dikenal di kancah nasional sebagai pakaian yang sangat sederhana. Khas pakaian ini sangat kental dengan norma dan etika yang berlaku secara umum dan agama.

Model pakaian adat Sumatera Barat dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena sifat pakaiannya adalah tertutup sesuai syari’at agama Islam dimana terdiri dari celana dan baju. Untuk pakaian adat pria dewasa, biasanya mereka mengenakan memakai celana panjang dengan baju dengan warna hitam yang melambangkan kepemimpinan.

Biasanya, pakaian tersebut dilengkapi dengan kain sarung serta penutup kepala, baik mengenakan peci ataupun destar, sedangkan bagi kaum wanita Minang, seringkali mereka memakai kain sarung dan baju kebaya panjang.

Selain tampilan yang sederhana, pakaian adat Sumatera juga memiliki makna filosofis yang banyak. Makna filosofis ini dapat terlihat dari maksud yang terkandung dalam beberapa jenis pakaian adat, baik pakaian laki-laki maupun pakaian perempuan.

Nah namun dalam beberapa artikel di website lain banyak sekali keganjilan yang penulis baca, entah itu sengaja atau memang salah ketik. Contohnya seperti baju adat minang seperti baju gunting cina, celana kolor dan masih banyak lagi yang lainnya. Nah untuk itu diharapkan para pembaca lebih jeli dalam membaca artikel dan tidak menelan mentah-mentah isi artikel tersebut. Carilah referensi yang lebih detail agar tidak terjadinya kesalah fahaman atau salah dalam belajar.

Filosofis Pakaian Adat Sumatera Barat

Pakaian adat Minangkabau Sumatera Barat memiliki makna filosofis yang membuat orang lain merasa penasaran untuk mengetahuinya. Makna-makna filosofis pakaian khas Sumatera Barat ini tersebar pada masing-masing jenis pakaian utama laki-laki maupun perempuan.

Pakaian untuk laki-laki adalah pakaian Penghulu yang biasanya biasa dipakai oleh pemangku adat. Sedangkan untuk pakaian perempuan adalah Bundo Kanduang. Makna filosofis pada pakaian penghulu diantaranya adalah baju penghulu yang di dominasi dengan warna hitam, hal ini dipilih karena warna hitam menjadi lambang kepemimpinan yang terhormat.

Celana penghulu dengan ukuran yang besar menunjukkan bahwa seorang pemangku adat merupakan orang yang bermartabat. Serta keris yang terletak dibagian pinggang menunjukkan tindakan untuk berpikir dulu sebelum bertindak.

Sedangkan makna filosofis pada pakaian Bundo Kanduang diantaranya adalah tingkuluk bertanduk melambangkan bahwa seseorang yang mengenakannya adalah pemilik dari rumah gadang.

Balapak yang diselempangkan menunjukkan bahwa seorang wanita memiliki tanggungjawab untuk melanjutkan keturunannya. Serta kain sarung bersulam emas memiliki arti simbol kebijaksaan.

Selain makna filosofis yang terkandung dalam pakaian adat, juga sangat menarik untuk diketahui mengenai jenis-jenis pakaian adat Sumatera Barat.

Jumlah pakaian adat yang beragam dan unik inilah salah satu yang menjadikan Sumatera Barat sebagai provinsi yang kaya akan pakaian adat. Berikut jenis-jenis pakaian adat sumatera barat beserta dengan penjelasannya:

Nama Pakaian Adat Sumatera Barat

Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat
Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat

Ada banyak jenis-jenis pakaian adat Sumatera yang memiliki tampilan yang indah dan menawan. Jenis-jenis pakaian Adat Sumatera Barat ini memiliki beberapa nama diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Deta

Deta merupakan sebuah penutup kepala yang dibuat dari kain hitam biasa yang kemudian dililitkan dengan baik sehingga menghasilkan banyak kerutan. Perlengkapan deta merupakan bagian dari pakaian penghulu.

Berdasarkan penggunanya, deta dapat dibedakan menjadi deta raja (dikhususkan untuk raja), deta saluak batimbo (dikhususkan untuk penghulu), deta ameh, dan deta cilien manurun.

2. Baju Penghulu

Baju penghulu pada umumnya adalah berwarna hitam, yang mana melambangkan arti kepemimpinan. Pakaian ini memiliki berbagai makna filosofis yang mendalam. Bahan pembuat baju penghulu ini adalah kain beludru. Baju penghulu biasanya dilengkapi dengan aksesoris-aksesoris lainnya seperti sasampiang (selendang) dan tongkat.

3. Sasampiang

Sasampiang juga merupakan aksesoris yang digunakan untuk melengkapi penampilan baju penghulu. Aksesoris ini berupa selendang merah berhias benang makau dan berwarna-warni yang dikenakan pada bagian bahu. Warna merah pada selendang melambangkan keberanian, serta hiasan benang makau yang indah menunjukkan ilmu pengetahuan dan kearifan.

4. Cawek

Perlengkapan ini dapat disebut juga sabuk bagi pakaian penghulu. Cawek merupakan ikat pinggang yang terbuat dari bahan sutra dan digunakan untuk menguatkan ikan celana sarawa  yang terlihat masih longgar. Bahan kain sutra juga memiliki makna filosofis, yakni seorang penghulu diharuskan cakap ketika memimpin dan sanggup melilit tali persaudaraan.

5. Sandang

Sandang ialah kain berwarna merah yang diikatkan pada pinggang dan menjadi salah satu pelengkap dari pakaian adat Sumatera Barat. Kain merah tersebut memiliki bentuk segi empat. Makna filosofiss yang terkandung di dalamnya adalah seorang penghulu wajib patuh dan tunduk pada hukum adat yang telah berlaku.

6. Keris dan Tongkat

Aksesoris yang satu adalah perlengkapan berupa senjata yang digenggam dengan tangan kanan. Keris dapat diselipkan pada pinggang. Sementara tongkat dapat digunakan sebagai penunjuk kalan. Makna filosofis yang terkandung di dalamnya adalah kedua aksesoris tersebut merupakan simbol yang menunjukkan bahwa kepemimpinan itu merupakan sebuah amanah dan tanggungjawab yang besar.

7. Tengkuluk

Tengkuluk merupakan sebuah penutup kepala yang bentuknya mirip seperti kepala kerbau atau atap dari rumah gadang. Perlengkapan ini dikenakan bagi kaum wanita yang mengenakan pakaian Bando Kanduang. Penutup kepala tengkuluk digunakan sehari-hari seperti biasa maupun digunakan dalam upacara adat.

8. Baju Batabue

Baju Batubue adalah baju yang dipakai dan merupakan ciri khas dari pakaian Bando Kanduang. Pakaian yang disebut juga dengan baju bertabur ini diperindah dengan hiasan taburan pernik benang emas. Pernik-pernik sulaman tersebut memberi lambang tentang jumlah kekayaan alam daerah Sumatera Barat yang melimpah. Baju Batabue memiliki 4 ragam warna khas, yakni biru, hitam, merah, dan lembayung.

9. Lambak

Lambak dapat disebut juga sarung, merupakan pelengkap bagian bawah pada pakaian adat Bando Kanduang. Perlengkapan ini dapat berupa songket atau berikat. Sarung ini dipakai dengan menutupi bagian bawah dari tubuh wanita dan diikatkan paa pinggang. Sementara belahannya dapat disusun di sisi depan, samping, maupun belakang.

10. Salempang

Aksesoris ini merupakan selendang biasa yang dibuat dari kain songket. Perlengkapan ini diletakkan pada bagian pundak wanita yang mengenakannya. Salempang memiliki arti filosofis bahwa wanita wajib memiliki rasa belas kasih pada anak-anaknya dan cucu-cucunya.

11. Perhiasan

Pakaian khas wanita lazim memiliki berbagai macam perhiasan yang menyelimutinya. Aksesoris untuk pakaian adat wanita adalah dukuah (kalung) cincin, dan juga galang (gelang). Perhiasan ini memiliki berbagai jenis yang bervariasi dan memiliki makna filosofis tersendiri.

12. Pakaian Adat Pengantin Padang

Selain pakaian adat terkenal seperti baju Penghulu dan baju Bundo Kanduang, Sumatera Barat juga memiliki pakaian adat Pengantin Padang. Pakaian ini digunakan oleh para pengantin ketika melaksanakan acara pernikahan. Khas pakaian ini lazimnya berwarna merah dan disertai dengan tutup kepala dan hiasan-hiasan yang beragam.

Itulah beberapa makna filosofis dan jenis pakaian adat Sumatera Barat yang begitu menarik untuk diketahui. Dengan adanya makna filosofis, pakaian khas Sumatera Barat tersebut akan memiliki arti tersendiri.

Sementara dengan banyaknya jenis pakaian adat Sumatera Barat, akan menambah kelengkapan budaya yang dimiliki di wilayah tersebut. Kedua unsur tersebut saling melengkapi kekayaan budaya Sumatera Barat yang memiliki nilai-nilai luhur dan etika yang tinggi.

Sumber: 
Wikipedia

Labels: , , ,

Sunday, December 6, 2015

10 Tradisi atau Budaya Minangkabau ( Sumatera Barat ) Yang Masih Eksis dan Tidak Diketahui Publik

Tradisi atau Budaya Minangkabau

Tradisi atau Budaya Minangkabau

[Pituluik] Sumatera Barat merupakan provinsi yang mayoritas penduduknya adalah penduduk asli Minangkabau, pada kali ini saya akan memaparkan beberapa tradisi atau budaya minangkabau yang masih eksis sampai sekarang ini dan juga ada yang belum dietahui oleh publik: 

1. Batagak Penghulu

10 Tradisi atau Budaya Minangkabau ( Sumatera Barat ) Yang Masih Eksis dan Tidak Diketahui Publik
Tradisi atau Budaya Minangkabau

sumber : bbc

Ini merupakan tradisi unik dari Minangkabau yang pertama, masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tradisi-tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang mereka. Etnis Minangkabau biasanya hidup dalam budaya bersuku dan berakum. Setiap suku memiliki satu Datuak (penghulu) atau bisa dikatakan sebagai pemimpin suku.

Biasanya apabila sebuah kaum atau suku akan mengangkat pemimpin suku atau kaumnya maka akan di adakan acara upacara batagak pangulu. Acara batagak pangulu merupakan salah satu upacara besar yang menjadi tradisi bagi masyarakat minangkabau. Biasanya acara ini disertai dengan acara menyemblih kerbau dan mengadakan pesta selama 3 sampai satu minggu lamanya.

Baca Juga: 10 Tradisi dan Budaya Unik Orang Medan Sumatera Utara

2. Batagak Kudo-kudo

10 Tradisi atau Budaya Minangkabau ( Sumatera Barat ) Yang Masih Eksis dan Tidak Diketahui Publik
Tradisi atau Budaya Minangkabau

Batagak kudo-kudo merupakan salah satu tradisi Minangkabau yang sering diadakan ketika salah seorang masyarakat akan mendirikan rumah. Apabila ada salah satu masyarakat Minangkabau akan mendirikan rumah maka akan diadakan upacara batagak kudo-kudo. Dan upacara ini di adakan ketika sebelum  sebuah rumah baru akan dipasangkan kuda-kuda. Biasanya acara ini mirip dengan baralek dengan mengundang orang kampung dan juga sanak family. Kado yang diberikan oleh tamu undangan biasanya berupa alat-alat untuk membangun rumah, seperti atap seng batu bata dan lain-lain.

Baca Juga: Tari Indang (Dindin Badindin) Minangkabau

3. Makan Bajamba

10 Tradisi atau Budaya Minangkabau ( Sumatera Barat ) Yang Masih Eksis dan Tidak Diketahui Publik
sumber : minangkabau news

Makan bajamba merupakan tradisi yang masih sering dilakukan masyarakat Minangkabau, makan bajamba atau dalam bahasa Indonesia dapat kita artikan makan bersama dilakukan masyarakat Minangkabau ketika di adakannya hari besar Islam, upacara adat, Syukuran da upacara-upacara penting lainnya.

Makan bajamba sudah menjadi tradisi turun temurun di minangkabau dari abad ke 7 yang mana ketika itu masuknya Agama Islam ke Minangkabau. Dan oleh sebab itulah kenapa kebanyakan dari tradisi-tradisi Minang banyak yang dilakukan sesuai dengan syari’at Islam. Begitu juga dengan makan bajamba, adab ketika makan bajamba juga disesuaikan dengan syari’at Islam. 

Baca Juga: 2 Tradisi Yang Bertolak Belakang Di Minangkabau Sumatera Barat

 4. Balimau

https://www.pituluik.com

Sebelum datangnya bulan Ramadhan biasanya masyarakat Minang akan melakukan tradisi Balimau, yang mana tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun. Balimau merupakan tradisi mandi membersihkan diri menjelang bulan suci ramadhan. Balimau juga memiliki arti mensucikan diri dan batin dengan cara bermaaf-maafan antara satu sama lain. 

5. Pacu Jawi

10 Tradisi atau Budaya Minangkabau ( Sumatera Barat ) Yang Masih Eksis dan Tidak Diketahui Publik
sumber : kompasiana

Pacu Jawi merupakan salah satu tradisi yang sering dilombakan oleh masyarakat Minangkabau teruama di daerah Kabupaten Tanah datar. Tradisi Pacu Jawi atau yang biasa bisa sebut dengan pacu sapi merupakan  tradisi yang setiap tahunnya di adakan oleh masyarakat minagkabau, dalam setahun tersebut acara pacu jawi diadakan secara bergiliran di empat tempat, selama empat minggu di Kabupaten Tanah Datar. Tradisi ini biasanya dilakukan para petani minangkabau ketika selesai malaksanakan musim panen. 

6. Pacu Itiak

https://www.pituluik.com

Tradisi yang satu ini dimulai pada tahu 1928, trdisi yang satu ini merupakan event yang di adakan oleh anak nagari minangkabau seperti halnya pacu jawi. Pacu itiak dalam bahasa indonesia berarti pacu bebek atau dalam bahasa Inggris Duck race. Dan yang mebuat unik Pacu itiak ini adalah, tradisi tersebut hanya satu-satunya yang ada d dunia.

Baca Juga: Tradisi Randai Minangkabau

7. Tabuik

https://www.pituluik.com
sumber : bp.blogspot

Ini merupakan salah satu tradisi unik yang ada di Sumatera Barat, tradisi Unik ini hanya ada satu-satunya di Sumatera Barat. Tradisi Tabuik merupakan tradisi masyarakat pariaman yag sudah dilakukan secara turun temurun. Tradisi tabuik sendiri di adakan untuk memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammmad, yaitunya Hasan dan Husein.

                Prosesi tabuik ini biasanya dilakukan selama satu minggu degan perayaan puncak tabuik yang dinamakan dengan “Hoyak Tabuik”. Tradisi ini rutin dilakukan pada tanggal 10 Muharram setiap tahunnya. Ada sebuah pepatah minang mengatakan, “pariaman tadanga langang, batabuik mangkonyo rami “. Artinya pariman terdengar sepi, tetapi ketika di adakan acara tabuik makan akan tercipta keramaian disana. Hal ini di buktika dengan puncak dari perayaan tabuik, biasanya masyarakat Minangkabau akan berbondong-bondong ke Pariaman untuk menyaksikan tradisi tabuik. Bahkan dari tradisi ini juga turut menyasikan orang-orang luar negri atau wisatawan asing yang penasaran dengantradisi-tradisi Minangkabau. 

Baca Juga: Tradisi Karamaik Desa Jorong Sonsang Tilatang Kamang, Kabupaten Agam

 8. Upacara turun mandi

https://www.pituluik.com

Upacara ini dilakukan untuk memperingati kelahiran seorang anak di atas dunia sekaligus syukuran atas kelahiran anak tersebut. dan juga tradisi ini sekaligus untuk memperkenalkan anak kepada masyarakat sekitar.  

Baca Juga: Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat

 9. Berziarah ke makam keluarga

https://www.pituluik.com

 Tradisi ini tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, setiap menjelang ramadhan setiap keluarga bersama-sama akan pergi berziarah ke makam keluarganya. Tradisi ini merupakan tradisi yang sanagt melekat pada diri masyarakat minangkabau. Tujuan dari tradisi berziarah ini adalah untu mendo’akan keluarga mereka yang sudah meninggal.

Dalam tradisi ini biasanya keluarga akan membawa bunga, air dan membacakan surat yasin untuk setiap makam keluarga mereka. Dengan tradisi ini juga akan mencipakan silaturahmi antar keluarga dari keluarga mereka yang sudah meninggall. Tradisi yang sperti ini patutnya ditiru karena memerikan hal yang positif bagi kita semua. 

Baca Juga: Tari Piring Tradisi Orang Minangkabau

 10. Goro atau Gotong royong membersihkan masjid

10 Tradisi atau Budaya Minangkabau ( Sumatera Barat ) Yang Masih Eksis dan Tidak Diketahui Publik
sumber : kmbsd
Minangkabau terkenal dengan mayoritas masyarakatnya adalah bragama Islam, tradisi ini biasanya dilakukan masyarakat Minangkabau sebelum menyambut bulan suci ramadhan. Biasanya yang membesihkan sehari-hari adalah marbot atau penjaa masjid, tetapi ketika menuju buan Ramadhan masyarakat akan berbodong-bondong untuk membersihkan masjid secra bersama-sama. Biasanya setelah selesai gotong royong, masyarakat akan melaksanakan acara makan-makan dan juga silaturahimi untuk menyambut bulan suci Ramadhan.

Note

Beberapa Budaya Minangkabau di ambil berdasarkan beberapa Syari’at agama Islam karea mayoritas masyarakat minag adalah beragama islam, seperti pepatahnya “Adata basandi Syarak, syarak basandi kitabullah”. Budaya minangkabau mengandung hal-hal yang positif yang memancing masyarakat untuk saling bersilaturahmi antara satu dengan yang lainnya.

Labels: , ,