Aturan dalam transaksi marosok tidak boleh menyebutkan angka nominal dari harga binatang. Cara bertransaksi dalam tradisi dagang ini dilakukan dengan menggunakan tangan.
Antara si penjual dan pembeli akan bersalaman, lalu tangan kedua pembeli dan penjual tersebut akan ditutupi sehingga tidak seorang pun dapat melihat. Biasanya akan ditutupi dengan menggunakan sarung, handuk dan beberapa alat lainnya. Sehingga ketika bertransaksi yang mengetahui harga jual hanyalah si penjual dan si pembeli.
Tradisi Marosok Sumber Gambar: Nulis.co.id
Biasanya transaksi marosok akan selesai jika si penjual dan pembeli menarik tangannya serta memberikan tanda sepakat. Namun jika transaksinya masih belum menemukan titik terang maka kedua belah pihak tidak akan melepas tangannya. Dan sangat jarang sekali transaksi marosok ini akan gagal, karena tujuan dari tradisi ini adalah agar kedua belah pihak merasa di untungkan.
Jika kita fahami makna dari jual beli seperti marosok ini, tentu memiliki makna yang mendalam. Dari tradisi ini akan melatih seseorang dalam bernegosiasi dan juga bagaimana menjaga rahasia. Jika setelah bertransaksi si penjual ataupun si pembeli mengatakan kepada orang lain berapa harga kesepakatan ketika mereka menjual atau membeli binatang ternak tersebut, maka dipastikan bahwa transaksi marosok yang mereka lakukan menjadi sia-sia.
Dari transaksi marosok kedua belah pihak tidak ada yang akan merasa dirugikan. Jika salah satu pihak memberi tahukan harga jual kepada pihak lain dan diketahui oleh pembeli lainnya, tentu hal ini akan mendatangkan perasaan tidak puas dan salah satu pihak merasa dirugikan.
Kapan tradisi marosok ini dimulai tidak ada yang mengetahui kapan pastinya, namun tradisi ini sudah ada dan dilaksanakan secara turun temurun. Jika ada yang penasaran dengan cara transaksi marosok ini, sobat bisa kunjungi tempat-tempat jual beli binatang ternak seperti yang ada di pasar Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar.
Ketupat makanan atau hidangan berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman daun kelapa muda (janur), atau kadang-kadang dari daun nipa ataupun daun yang lainnya. ( Wikipedia)
Di Palembang sendiri pada saat Lebaran Idul Fitri & Idul Adha banyak mulai di temui masakan ketupat, biasanya ketupat yang di masak 2 hari atau 1 hari sebelum lebaran juga dalam jumlah yang tidak sedikit dengan tujuan ketupat dan lauk pauknya ini akan di bagikan ke keluarga terdekat dan juga di tetangga sekitar rumah kita pada malam hari raya dengan menggunakan rantang atau sangkek yang istlah di Palembang adalah "Nyicipi".
Sama seperti di daerah lain di Palembang ketupat juga menjadi makanan wajib selain pempek yang di sajikan dengan opor ayam, rendang daging sapi atau malbi di mana makanan ini bukan hanya untuk sajian keluarga tetapi juga untuk para tamu yang datang berkunjung ke kediaman kita.
Warga yang tengah menjemur ketupat di Kampung Yu Cing. Foto: abp/Urban Id.
Salah satu sentra tempat pembuatan ketupat yang ada di Palembang adalah di kawasan 3 Ulu, tepatnya lorong Saudagar Yu Ching yang berada di Kecamatan Seberang Ulu I Palembang, dikenal sebagai pusat kerajinan daun nipah. Hampir sebagian warga yang tinggal di kawasan ini memanfaatkan daun nipah sebagai mata pencahariannya, di mana pada saat bulan Romadhon ini banyak pengerajin daun nipah di kampung ini membuat juga ketupat selain kerajian dari daun nipah lainya.
Walaupun saat ini di Palembang ada juga ketupat yang di buat dari daun pandan yang banyak di minati masyarakat karena aroma harum nasi yang khas karena bungkus daun pandan tersebut, walaupun sedikit mahal yaitu berkisar di 10 ribu - 15 ribu per ikat isi 10 buah tergantung isi dan besar kecil ukuran.
Foto : google
Ternyata setelah di telusuri berdasarkan sejarah tradisi ketupat diperkirakan berasal saat Islam masuk ke tanah Jawa. Dalam sejarah, Sunan Kalijaga adalah orang yang pertama kali memperkenalkannya pada masyarakat Jawa.
Beliau membudayakan dua kali Bakda, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran.
Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda. Setelah sudah selesai dimasak, kupat tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, menjadi sebuah lambang kebersamaan.
Ketupat sendiri menurut para ahli memiliki beberapa arti, diantaranya adalah mencerminkan berbagai macam kesalahan manusia, dilihat dari rumitnya anyaman bungkus ketupat. Yang kedua, mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan, dilihat dari warna putih ketupat jika dibelah dua.
Yang ketiga mencerminkan kesempurnaan, jika dilihat dari bentuk ketupat. Semua itu dihubungkan dengan kemenangan umat Muslim setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak hari yang fitri.
Setiap negara, suku atau bangsa memiliki tradisi dan kebiasaan sendiri. Beberapa praktik tradisional cukup menarik untuk disaksikan namun beberapa praktis tradisional juga banyak yang terlihat aneh untuk dilihat.
Namun seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, berbagai penelitian telah dilakukan dan mengarah pada penghapusan praktik-praktik tradisional yang sangat buruk untuk dilakukan seperti pernikahan dini, pernikahan paksa dan lain sebagainya. Walaupun demikian hingga kini masih banyak suku-suku di dunia masih terlibat dalam praktik-praktik yang cukup negatif yang dapat merugikan kesejahteraan anggotanya.
Dalam daftar kami dibawah ini setidaknya terdapat 10 praktik tradisional paling aneh di dunia namun sangat menarik untuk diketahui.
Nakizumo Baby Crying Festival – Jepang.
10 Tradisi Paling Aneh di Dunia
Sementara banyak orangtua dan pengasuh melakukan yang terbaik untuk menenangkan bayi yang sedang menangis, Namun di Jepang dalam Nakizumo Baby Crying Festival, Semua orang ingin melihat seorang bayi menangis paling keras diantara bayi lainnya.
Festival yang dilakukan setiap tahun diberbagai kuil di Jepang ini, mengundang para ibu untuk membawa bayi mereka yang berusia satu tahun untuk berpartisipasi dalam kontes.
Di setiap babak, dua bayi dipegang oleh dua pegulat yang menggunakan berbagai cara agar sang bayi dapat menangis. Bayi yang pertama menangis adalah pemenangnya. Jika kedua bayi menangis pada saat yang sama, kriteria yang berbeda digunakan untuk memilih pemenang. Bayi yang menagis paling keras diumumkan sebagai pemenangnya.
Penduduk setempat percaya bahwa tangisan bayi dapat mengusir setan dalam mempengaruhi kesehatan anak dalam hal pertumbuhan dan perkembangannya.
Baby Dropping Ritual – India
10 Tradisi Paling Aneh di Dunia
Walaupun kini Baby Dropping Ritual telah dilarang di India sejak tahun 2009, Namun beberapa komunitas di negara ini masih mempraktikannya hingga sekarang. Praktik tradisional ini melibatkan seorang pendeta yang menjatuhkan bayi dari atap kuil pada ketinggian sekitar 50 meter. Di bawah atap kuil sekitar 15 orang pria berkeliling menyambut bayi dengan menggunakan sprei. Ketika bayi tersebut mendarat diatas sprei, seseorang pria kemudian memegang bayi ketika bayi memantul dan kemudian bayi tersebut dilemparkan ke pria lainnya sebelum kembali kepangkuan ibunya. Ritual ini untuk memastikan bahwa kesehatan bayi terjaga dengan baik dan kesejahteraan bagi keluarga bayi yang telah berpartisipasi dalam ritual ini.
Festival Vegetarian Phuket, Thailand
10 Tradisi Paling Aneh di Dunia
Vegetarian Phuket adalah salah satu praktik tradisional paling aneh dalam daftar list kami. Selama festival berlangsung, seseorang akan menyaksikan seorang wanita dan pria menusuk beberapa bagian luar tubuhnya dengan berbagai macam alat-alat tajam. Dipercaya ketika orang tersebut menusukan tubuhnya dengan benda tajam seperti pada bagian pipi dan perut dengan pisau, paku, senjata dan alat aneh lainnya, akan membawa keberuntungan, memastikan mereka terlindungi dari roh-roh jahat oleh para dewa Cina. Festival Vegetarian Phuket ini biasanya berlangsung selama sembilan hari setiap tahunnya. Selama periode ini orang disana tidak makan daging dan melakukan kegiatan buruk lainnya.
Semen Ingesting Ritual – New Guinea
10 Tradisi Paling Aneh di Dunia
Pada umumnya, di banyak suku di dunia, anak laki-laki diperlakukan sebagai orang dewasa setelah mereka melakukan inisiasi atau sunat. Namun dibeberapa suku di New Guinea, seorang anak laki-laki diperlakukan sebagai seorang laki-laki setelah ia meminum air mani seorang penatua. Anak laki-laki di suku ini seperti di Etoro dan Sambia, melewati enam tahap untuk menjadi pria dewasa hingga sang anak menikah. Anak laki-laki di suku Etoro dan suku Sambia harus berpisah dengan ibunya sejak berumur 6 tahun sehingga dapat belajar hidup sendiri. Anak-anak itu dibawa ke para tetua adat yang bertindak sebagai mesin penghasil semen. Mereka tinggal bersama penatua sampai mereka berusia 17 tahun. Selam periode ini mereka terlibat dalam tugas menelan air mani para penatua. Selain itu, mereka juga akan ditembus secara anal oleh para penatua sehingga akan mudah diisi dengan air mani. Mereka percaya seorang laki-laki akan mulai berejakulasi ketika dia mencerna air mani seorang penatua atau air mani itu ditembus secara anal. Selain itu mereka percaya bahwa air mani para penatua mengandung energi atau kekuatan. Dengan menelan air mani, anak laki-laki akan menjadi kuat dan mampu melawan musuh mereka.
Finger Ampuation Grieving Ritual
Banyak orang yang berduka atas kematian orang yang dicintai dengan cara yang berbeda. Di Suku Dani, Papua, Indonesia, Mereka menyatakan kesedihan atas kematian anggota keluarga dengan cara mengamputasi jari mereka. Meskipun praktik ini dilarang oleh pemerintah, Namun praktik ini masih banyak terlihat di antara para wanita tua. Dalam Finger Ampuation Grieving Ritual, Selama pemakaman, jari seorang wanita akan dipotong pada buku jari. Namun sebelum bagian atas jari dipotong, seutas tali akan diikat erat pada jari selama 30 menit yang menjadikan jari menjadi mati rasa untuk menghambat aliran darah. Ktika bagian atas jari dipotong, bagian luka kemudian dibakar untuk mencegah terjadinya pendarahan dan memungkinkan pembentukan jari baru. Sementara sisa jari yang terpotong akan dikeringkan untuk disimpan di tempat khusus atau dibakar.
Lion Hunting Ritual
Sebelum praktik tradisional paling aneh di dunia ini dilarang oleh pemerintah, Suku Maasai di Kenya memiliki sistem pemilihan prajurit yang diandalkan untuk melindungi suku mereka. Setelah anak laki-laki di sunat, Mereka diperintahkan untuk pergi ke alam liar untuk berburu singa. Namun sebelum mereka pergi untuk berburu Singa, Mereka diajari cara untuk membunuh Singa di alam liar. Namun terkadang seorang suku Maasai muda memutuskan untuk berburu Singa sendirian sebagai pertunjukkan singkat dan pencapaian pribadi. Selain itu, jika anak laki-laki yang baru dinisiasi ingin melamar seorang gadis untuk sebuah pernikahan, cara apa yang lebih baik yang mereka lakukan selain menunjukkan keberanian mereka untuk membunuh seekor Singa. Karena dengan membunuh seekor Singa, anak laki-laki yang baru dinisiasi itu membuktikan bahwa mereka mampu melindungi keluarga mereka dan masyarakat secara keseluruhan.
Walking on Burning Coals
Berjalan di atas bara api adalah pertunjukkan singkat bagi mereka yang tidak lemah hati. Di Cina, ketika istrinya hamil, suaminya harus mengendongnya berjalan diatas bara api.Selain sebagai menunjukkan rasa cinta, praktik tradisional paling aneh di dunia ini juga dipercaya bahwa sang istri dapat melahirkan bayinya dengan lancar tanpa adanya rasa sakit yang berlebihan. Selain itu di Cina, pria yang berjalan diatas bara api untuk memohon keberuntungan dari para dewa. Penduduk setempat percaya ketika seseorang berjalan diatas bara api yang panas, Ia akan dilindungi dari roh jahat dan mudah untuk mendapatkan rezeki.
Dowry Deaths
Walaupun praktik tradisional paling aneh di dunia ini tidak lagi dipraktikan di banyak negara, Namun ritual Dowry Deaths masih digunakan di negara-negara Afrika dan Asia. Dowry Deaths melibarkan mas kawin atau harga pengantin keluarga anak laki-laki yang memberikan hadiah kepada keluarga wanita agar anak laki-laki diizinkan untuk menikahi gadis tersebut. Di India, Keluarga gadis yang memberikan hadiah kepada keluarga laki-laki. Namun di India, Dowry Deaths sudah tidak proposional lagi. Sebagai akibatnya setelah sebagian dari mahar telah dibayarkan kepada orangtua anak laki-laki, kadang-kadang kurangnya keluarga gadis itu dalam menyelesaikan mahar, mengakibatkan kematian sang gadis. Hal ini terjadi ketika keluarga sang gadis tidak dapat menyelesaikan mahar setelah pernikahan. Suami atau keluarga laki-laki memutuskan untuk membakar sang gadis dalam keadaan hidup-hidup. Sebagian besar hal ini terjadi dari keserakahan karena mereka ingin mendapatkan kekayaan. Menurut Telegraph, Lebih dari 24.771 kematian seperti ini telah dilaporkan keseluruh negri dari tahun 2012 – 2014.
Crucifixion
Crucifixion adalah praktek tradisional paling aneh di dunia di Filipina ketika orang-orang disalibkan setiap tahun untuk diampuni dosa-dosanya atau media doa untuk orang sakit agar mereka dapat disembuhkan untuk diberikan kehidupan yang lebih baik atau untuk bersyukur kepada Tuhan. Dalam ritual ini para Peniten meniru penderitaan yang dialami Yesus sebelum ia disalibkan. Mereka berjalan jauh sambil memukul punggung dengan tongkat bambu atau potongan kayu sehingga berdarah seperti yang dialami Yesus menuju bukit berdebu tempat beberapa orang berpakaian seperti Romawi Kuno. Mereka mengarahkan paku ke tangan orang yang ingin bertobat dan memahkotai kepala mereka dengan mahkota seperti ranting. Setelah beberapa menit, para penobat diturunkan dari kayu salib. Praktik yang diadakan setiap tahunnya diberbagai lokasi di Philipina ini sangat dikecam oleh para pemimpin agama Katolik di negara tersebut.
Sati Ritual
Dalam banyak budaya di dunia, seorang wanita harus selalu harus menunjukkan kesetiaannya kepada suaminya. Namun praktek tradisional Sati Ritual di India harus di uji kesetiaannya hingga batas akhir. Di India, seorang wanita diharuskan menunjukkan pengabdian atau kesetiaannya kepada suaminya tidak hanya selama masa hidupnya tetapi juga setelah kematiannya. Wanita tersebut dipaksa untuk melakukan kehendaknya sendiri dengan membakar dirinya hidup-hidup selama pemakaman suaminya dilakukan.
Sumatera Barat sebagai salah satu provinsi yang dikenal Padang memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Selain terkenal dengan keindahan Rumah Gadangnya, Sumatera Barat juga terkenal dengan budaya-budaya nya yang unik. Suku Minangkabau yang merupakan penduduk yang menghuni wilayah Provinsi Sumatera Barat, memang dikenal sebagai masyarakat yang sangat kuat dalam mempertahankan kebudayaannya. Salah satu budaya yang saat ini masih melekat pada provinsi ini adalah pakaian adat Sumatera Barat. Pakaian adat Sumatera Barat merupakan salah satu pakaian yang sangat dikenal di kancah nasional sebagai pakaian yang sangat sederhana. Khas pakaian ini sangat kental dengan norma dan etika yang berlaku secara umum dan agama. Model pakaian adat Sumatera Barat dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari, karena sifat pakaiannya adalah tertutup sesuai syari’at agama Islam dimana terdiri dari celana dan baju. Untuk pakaian adat pria dewasa, biasanya mereka mengenakan memakai celana panjang dengan baju dengan warna hitam yang melambangkan kepemimpinan. Biasanya, pakaian tersebut dilengkapi dengan kain sarung serta penutup kepala, baik mengenakan peci ataupun destar, sedangkan bagi kaum wanita Minang, seringkali mereka memakai kain sarung dan baju kebaya panjang. Selain tampilan yang sederhana, pakaian adat Sumatera juga memiliki makna filosofis yang banyak. Makna filosofis ini dapat terlihat dari maksud yang terkandung dalam beberapa jenis pakaian adat, baik pakaian laki-laki maupun pakaian perempuan. Nah namun dalam beberapa artikel di website lain banyak sekali keganjilan yang penulis baca, entah itu sengaja atau memang salah ketik. Contohnya seperti baju adat minang seperti baju gunting cina, celana kolor dan masih banyak lagi yang lainnya. Nah untuk itu diharapkan para pembaca lebih jeli dalam membaca artikel dan tidak menelan mentah-mentah isi artikel tersebut. Carilah referensi yang lebih detail agar tidak terjadinya kesalah fahaman atau salah dalam belajar.
Filosofis Pakaian Adat Sumatera Barat
Pakaian adat Minangkabau Sumatera Barat memiliki makna filosofis yang membuat orang lain merasa penasaran untuk mengetahuinya. Makna-makna filosofis pakaian khas Sumatera Barat ini tersebar pada masing-masing jenis pakaian utama laki-laki maupun perempuan. Pakaian untuk laki-laki adalah pakaian Penghulu yang biasanya biasa dipakai oleh pemangku adat. Sedangkan untuk pakaian perempuan adalah Bundo Kanduang. Makna filosofis pada pakaian penghulu diantaranya adalah baju penghulu yang di dominasi dengan warna hitam, hal ini dipilih karena warna hitam menjadi lambang kepemimpinan yang terhormat. Celana penghulu dengan ukuran yang besar menunjukkan bahwa seorang pemangku adat merupakan orang yang bermartabat. Serta keris yang terletak dibagian pinggang menunjukkan tindakan untuk berpikir dulu sebelum bertindak. Sedangkan makna filosofis pada pakaian Bundo Kanduang diantaranya adalah tingkuluk bertanduk melambangkan bahwa seseorang yang mengenakannya adalah pemilik dari rumah gadang. Balapak yang diselempangkan menunjukkan bahwa seorang wanita memiliki tanggungjawab untuk melanjutkan keturunannya. Serta kain sarung bersulam emas memiliki arti simbol kebijaksaan. Selain makna filosofis yang terkandung dalam pakaian adat, juga sangat menarik untuk diketahui mengenai jenis-jenis pakaian adat Sumatera Barat. Jumlah pakaian adat yang beragam dan unik inilah salah satu yang menjadikan Sumatera Barat sebagai provinsi yang kaya akan pakaian adat. Berikut jenis-jenis pakaian adat sumatera barat beserta dengan penjelasannya:
Nama Pakaian Adat Sumatera Barat
Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat
Ada banyak jenis-jenis pakaian adat Sumatera yang memiliki tampilan yang indah dan menawan. Jenis-jenis pakaian Adat Sumatera Barat ini memiliki beberapa nama diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Deta
Deta merupakan sebuah penutup kepala yang dibuat dari kain hitam biasa yang kemudian dililitkan dengan baik sehingga menghasilkan banyak kerutan. Perlengkapan deta merupakan bagian dari pakaian penghulu. Berdasarkan penggunanya, deta dapat dibedakan menjadi deta raja (dikhususkan untuk raja), deta saluak batimbo (dikhususkan untuk penghulu), deta ameh, dan deta cilien manurun.
2. Baju Penghulu
Baju penghulu pada umumnya adalah berwarna hitam, yang mana melambangkan arti kepemimpinan. Pakaian ini memiliki berbagai makna filosofis yang mendalam. Bahan pembuat baju penghulu ini adalah kain beludru. Baju penghulu biasanya dilengkapi dengan aksesoris-aksesoris lainnya seperti sasampiang (selendang) dan tongkat.
3. Sasampiang
Sasampiang juga merupakan aksesoris yang digunakan untuk melengkapi penampilan baju penghulu. Aksesoris ini berupa selendang merah berhias benang makau dan berwarna-warni yang dikenakan pada bagian bahu. Warna merah pada selendang melambangkan keberanian, serta hiasan benang makau yang indah menunjukkan ilmu pengetahuan dan kearifan.
4. Cawek
Perlengkapan ini dapat disebut juga sabuk bagi pakaian penghulu. Cawek merupakan ikat pinggang yang terbuat dari bahan sutra dan digunakan untuk menguatkan ikan celana sarawa yang terlihat masih longgar. Bahan kain sutra juga memiliki makna filosofis, yakni seorang penghulu diharuskan cakap ketika memimpin dan sanggup melilit tali persaudaraan.
5. Sandang
Sandang ialah kain berwarna merah yang diikatkan pada pinggang dan menjadi salah satu pelengkap dari pakaian adat Sumatera Barat. Kain merah tersebut memiliki bentuk segi empat. Makna filosofiss yang terkandung di dalamnya adalah seorang penghulu wajib patuh dan tunduk pada hukum adat yang telah berlaku.
6. Keris dan Tongkat
Aksesoris yang satu adalah perlengkapan berupa senjata yang digenggam dengan tangan kanan. Keris dapat diselipkan pada pinggang. Sementara tongkat dapat digunakan sebagai penunjuk kalan. Makna filosofis yang terkandung di dalamnya adalah kedua aksesoris tersebut merupakan simbol yang menunjukkan bahwa kepemimpinan itu merupakan sebuah amanah dan tanggungjawab yang besar.
7. Tengkuluk
Tengkuluk merupakan sebuah penutup kepala yang bentuknya mirip seperti kepala kerbau atau atap dari rumah gadang. Perlengkapan ini dikenakan bagi kaum wanita yang mengenakan pakaian Bando Kanduang. Penutup kepala tengkuluk digunakan sehari-hari seperti biasa maupun digunakan dalam upacara adat.
8. Baju Batabue
Baju Batubue adalah baju yang dipakai dan merupakan ciri khas dari pakaian Bando Kanduang. Pakaian yang disebut juga dengan baju bertabur ini diperindah dengan hiasan taburan pernik benang emas. Pernik-pernik sulaman tersebut memberi lambang tentang jumlah kekayaan alam daerah Sumatera Barat yang melimpah. Baju Batabue memiliki 4 ragam warna khas, yakni biru, hitam, merah, dan lembayung.
9. Lambak
Lambak dapat disebut juga sarung, merupakan pelengkap bagian bawah pada pakaian adat Bando Kanduang. Perlengkapan ini dapat berupa songket atau berikat. Sarung ini dipakai dengan menutupi bagian bawah dari tubuh wanita dan diikatkan paa pinggang. Sementara belahannya dapat disusun di sisi depan, samping, maupun belakang.
10. Salempang
Aksesoris ini merupakan selendang biasa yang dibuat dari kain songket. Perlengkapan ini diletakkan pada bagian pundak wanita yang mengenakannya. Salempang memiliki arti filosofis bahwa wanita wajib memiliki rasa belas kasih pada anak-anaknya dan cucu-cucunya.
11. Perhiasan
Pakaian khas wanita lazim memiliki berbagai macam perhiasan yang menyelimutinya. Aksesoris untuk pakaian adat wanita adalah dukuah (kalung) cincin, dan juga galang (gelang). Perhiasan ini memiliki berbagai jenis yang bervariasi dan memiliki makna filosofis tersendiri.
12. Pakaian Adat Pengantin Padang
Selain pakaian adat terkenal seperti baju Penghulu dan baju Bundo Kanduang, Sumatera Barat juga memiliki pakaian adat Pengantin Padang. Pakaian ini digunakan oleh para pengantin ketika melaksanakan acara pernikahan. Khas pakaian ini lazimnya berwarna merah dan disertai dengan tutup kepala dan hiasan-hiasan yang beragam. Itulah beberapa makna filosofis dan jenis pakaian adat Sumatera Barat yang begitu menarik untuk diketahui. Dengan adanya makna filosofis, pakaian khas Sumatera Barat tersebut akan memiliki arti tersendiri. Sementara dengan banyaknya jenis pakaian adat Sumatera Barat, akan menambah kelengkapan budaya yang dimiliki di wilayah tersebut. Kedua unsur tersebut saling melengkapi kekayaan budaya Sumatera Barat yang memiliki nilai-nilai luhur dan etika yang tinggi. Sumber: * Wikipedia
Tradisi Randai Di Jorong Sonsang dan Cerita Gadih Ranti
Tradisi Randai Di Jorong Sonsang
Tradisi Randai Di Jorong Sonsang dan Cerita Gadih Ranti
Jorong Sonsang merupakan sebuah desa yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Agam, Kecamatan Tilatang Kamang Nagari Koto Tangah.
Seperti yang penulis ceritakan pada artikel-artikel sebelumnya, desa ini memiliki banyak sekali potensi alam dan tradisi yang dimilikinya. Oleh karena itu lah penulis sangat tertarik untuk membahas dea ini ke mata publik.
Minangkabau memiliki banyak sekali tradisi-tradisi yang unik dan layak untuk di tonton. Contoh saja seperti tradisi tari piring dan tari pasambahan ketika penyambut kedatangan orang-orang penting. Dan ada satu lagi yang sudah lama sekali dijadikan sebagai pembawa kabar berita yaitunya Randai.
Randai merupakan sebuah tradisi yang sudah dikenal oleh masyarakat minangkabau sejak beratus tahun yang lalu, dan begitu juga dengan Randai di Jorong Sonsang. Sejak Zaman pejajahan dahulu tradisi ini sudah dikenal oleh masyarakat, hanya saja penulis tidak mengetahui kapan dan siapa yang menjadi asal mula dibentuknya tradisi randai ini.
Seperti yang penulis ceritakan pada artikel “Sejarah Randai yang patut kita ketahui” ada beberapa poin penting yang dapat kita ambil dari situ, yaitu tidak adanya penentuan waktu yang pasti kapan asal mula randai ada di Minangkabau. hanya dari situ dapat kita lihat bahwa tradisi randai sudah dikenal masyarakat sejak masyarakat Pariangan Padang Panjang ketika mereka menangkap rusa yang keluar dari dalam laut.
Sebenarnya penulis sangat tertarik sekali unutk menelurusi tentang tradisi randai ini, namun sampai saat ini penulis masih menemukan kapan dan siapa yang menjadi pelopor tradisi randai tersebut.
nah sekarang kita kembali ke topik utama yaitu tradisi Randai di Jorong Sonsang dan cerita Gadih Ranti.
apa sih yang menarik dari pembahasan ini?
yang menarik adalah tradisi randai yang ada di Jorong Sonsang ini sebagian besar cerita yang di ambil dari cerita gadih Ranti, hal ini dikarenakan pada zaman dahulu gadih Ranti yang merupakan sebuah cerita legenda yang sangat terkenal itu pernah singgah ke Jorong Sonsang. karena hal itu lah masyarakat di Jorong Sonsang sering sekali mengangkat cerita yang behubungan dngan Gadih Ranti.
Sangat banyak sekali versi cerita yang ada di jorong Sonsang ini. Jika pembaca tertarik ingin mengetahui seperti apa tradisi randai yang ada di jorong Sonsang, silahkan saja datang ke situ. Lokasi sanggar nya sangat berdekatan sekali dengan lokasi wisata, nah bagi pembaca yang ingin bekunjung ke wisata alam Taman Tirtasari pembaca bisa singgah untuk melihat Sanggar Seni Taman Tirtasari Wisata. lokasinya tidak di dalam ruangan jadi ketika pembaca berkunjung ke Taman Tirtasari pada sore hari kemungkinan besar pembaca akan melihat anak-anak Jorong Sonsang sedang melakukan latihan Randai.
Nah apakah pembaca tertarik, jika iya silahkan bekunjung 😉
10 Tradisi atau Budaya Minangkabau ( Sumatera Barat ) Yang Masih Eksis
dan Tidak Diketahui Publik
Tradisi atau Budaya Minangkabau
[Pituluik] Sumatera Barat merupakan provinsi yang mayoritas penduduknya adalah penduduk asli Minangkabau, pada kali ini saya akan memaparkan beberapa tradisi atau budaya minangkabau yang masih eksis sampai sekarang ini dan juga ada yang belum dietahui oleh publik:
1. Batagak Penghulu
Tradisi atau Budaya Minangkabau
sumber : bbc
Ini merupakan tradisi unik dari Minangkabau yang pertama, masyarakat Minangkabau sangat menjunjung tradisi-tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang mereka. Etnis Minangkabau biasanya hidup dalam budaya bersuku dan berakum. Setiap suku memiliki satu Datuak (penghulu) atau bisa dikatakan sebagai pemimpin suku.
Biasanya apabila sebuah kaum atau suku akan mengangkat pemimpin suku atau kaumnya maka akan di adakan acara upacara batagak pangulu. Acara batagak pangulu merupakan salah satu upacara besar yang menjadi tradisi bagi masyarakat minangkabau. Biasanya acara ini disertai dengan acara menyemblih kerbau dan mengadakan pesta selama 3 sampai satu minggu lamanya.
Baca Juga: 10 Tradisi dan Budaya Unik Orang Medan Sumatera Utara
2. Batagak Kudo-kudo
Tradisi atau Budaya Minangkabau
Batagak kudo-kudo merupakan salah satu tradisi Minangkabau yang sering diadakan ketika salah seorang masyarakat akan mendirikan rumah. Apabila ada salah satu masyarakat Minangkabau akan mendirikan rumah maka akan diadakan upacara batagak kudo-kudo. Dan upacara ini di adakan ketika sebelumsebuah rumah baru akan dipasangkan kuda-kuda. Biasanya acara ini mirip dengan baralek dengan mengundang orang kampung dan juga sanak family. Kado yang diberikan oleh tamu undangan biasanya berupa alat-alat untuk membangun rumah, seperti atap seng batu bata dan lain-lain.
Makan bajamba merupakan tradisi yang masih sering dilakukan masyarakat Minangkabau, makan bajamba atau dalam bahasa Indonesia dapat kita artikan makan bersama dilakukan masyarakat Minangkabau ketika di adakannya hari besar Islam, upacara adat, Syukuran da upacara-upacara penting lainnya.
Makan bajamba sudah menjadi tradisi turun temurun di minangkabau dari abad ke 7 yang mana ketika itu masuknya Agama Islam ke Minangkabau. Dan oleh sebab itulah kenapa kebanyakan dari tradisi-tradisi Minang banyak yang dilakukan sesuai dengan syari’at Islam. Begitu juga dengan makan bajamba, adab ketika makan bajamba juga disesuaikan dengan syari’at Islam.
Baca Juga: 2 Tradisi Yang Bertolak Belakang Di Minangkabau Sumatera Barat
4. Balimau
Sebelum datangnya bulan Ramadhan biasanya masyarakat Minang akan melakukan tradisi Balimau, yang mana tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun. Balimau merupakan tradisi mandi membersihkan diri menjelang bulan suci ramadhan. Balimau juga memiliki arti mensucikan diri dan batin dengan cara bermaaf-maafan antara satu sama lain.
5. Pacu Jawi
sumber : kompasiana
Pacu Jawi merupakan salah satu tradisi yang sering dilombakan oleh masyarakat Minangkabau teruama di daerah Kabupaten Tanah datar. Tradisi Pacu Jawi atau yang biasa bisa sebut dengan pacu sapi merupakantradisi yang setiap tahunnya di adakan oleh masyarakat minagkabau, dalam setahun tersebut acara pacu jawi diadakan secara bergiliran di empat tempat, selama empat minggu di Kabupaten Tanah Datar. Tradisi ini biasanya dilakukan para petani minangkabau ketika selesai malaksanakan musim panen.
6. Pacu Itiak
Tradisi yang satu ini dimulai pada tahu 1928, trdisi yang satu ini merupakan event yang di adakan oleh anak nagari minangkabau seperti halnya pacu jawi. Pacu itiak dalam bahasa indonesia berarti pacu bebek atau dalam bahasa Inggris Duck race. Dan yang mebuat unik Pacu itiak ini adalah, tradisi tersebut hanya satu-satunya yang ada d dunia.
Baca Juga: Tradisi Randai Minangkabau
7. Tabuik
sumber : bp.blogspot
Ini merupakan salah satu tradisi unik yang ada di Sumatera Barat, tradisi Unik ini hanya ada satu-satunya di Sumatera Barat. Tradisi Tabuik merupakan tradisi masyarakat pariaman yag sudah dilakukan secara turun temurun. Tradisi tabuik sendiri di adakan untuk memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammmad, yaitunya Hasan dan Husein.
Prosesi tabuik ini biasanya dilakukan selama satu minggu degan perayaan puncak tabuik yang dinamakan dengan “Hoyak Tabuik”. Tradisi ini rutin dilakukan pada tanggal 10 Muharram setiap tahunnya. Ada sebuah pepatah minang mengatakan, “pariaman tadanga langang, batabuik mangkonyo rami “. Artinya pariman terdengar sepi, tetapi ketika di adakan acara tabuik makan akan tercipta keramaian disana. Hal ini di buktika dengan puncak dari perayaan tabuik, biasanya masyarakat Minangkabau akan berbondong-bondong ke Pariaman untuk menyaksikan tradisi tabuik. Bahkan dari tradisi ini juga turut menyasikan orang-orang luar negri atau wisatawan asing yang penasaran dengantradisi-tradisi Minangkabau.
Baca Juga: Tradisi Karamaik Desa Jorong Sonsang Tilatang Kamang, Kabupaten Agam
8. Upacara turun mandi
Upacara ini dilakukan untuk memperingati kelahiran seorang anak di atas dunia sekaligus syukuran atas kelahiran anak tersebut. dan juga tradisi ini sekaligus untuk memperkenalkan anak kepada masyarakat sekitar.
Baca Juga: Pakaian Adat Minangkabau Sumatera Barat
9. Berziarah ke makam keluarga
Tradisi ini tentu tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, setiap menjelang ramadhan setiap keluarga bersama-sama akan pergi berziarah ke makam keluarganya. Tradisi ini merupakan tradisi yang sanagt melekat pada diri masyarakat minangkabau. Tujuan dari tradisi berziarah ini adalah untu mendo’akan keluarga mereka yang sudah meninggal.
Dalam tradisi ini biasanya keluarga akan membawa bunga, air dan membacakan surat yasin untuk setiap makam keluarga mereka. Dengan tradisi ini juga akan mencipakan silaturahmi antar keluarga dari keluarga mereka yang sudah meninggall. Tradisi yang sperti ini patutnya ditiru karena memerikan hal yang positif bagi kita semua.
Baca Juga: Tari Piring Tradisi Orang Minangkabau
10. Goro atau Gotong royong membersihkan masjid
sumber : kmbsd
Minangkabau terkenal dengan mayoritas masyarakatnya adalah bragama Islam, tradisi ini biasanya dilakukan masyarakat Minangkabau sebelum menyambut bulan suci ramadhan. Biasanya yang membesihkan sehari-hari adalah marbot atau penjaa masjid, tetapi ketika menuju buan Ramadhan masyarakat akan berbodong-bondong untuk membersihkan masjid secra bersama-sama. Biasanya setelah selesai gotong royong, masyarakat akan melaksanakan acara makan-makan dan juga silaturahimi untuk menyambut bulan suci Ramadhan.
Note
Beberapa Budaya Minangkabau di ambil berdasarkan beberapa Syari’at agama Islam karea mayoritas masyarakat minag adalah beragama islam, seperti pepatahnya “Adata basandi Syarak, syarak basandi kitabullah”. Budaya minangkabau mengandung hal-hal yang positif yang memancing masyarakat untuk saling bersilaturahmi antara satu dengan yang lainnya.