Saturday, November 26, 2022

Kenali Gejela Autisme Pada Anak dan Faktor Penyebabnya.

 



Autisme merupakan suatu gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak, mulai tampak sebelum usia 3 tahun.

 Kondisi ini menyebabkan mereka tidak mampu berkomunikasi maupun mengekspresikan keinginannya, sehingga mengakibatkan terganggunya perilaku dan hubungan dengan orang lain.

 Prevalensi anak autis beberapa tahun terakhir ini mengalami kenaikan yang signifikan. Autisme dapat terjadi pada seluruh anak dari berbagai tingkat sosial dan kultur.

 Hasil survey yang diambil dari beberapa negara menunjukkan bahwa 2-4 anak per 10.000 anak berpeluang menyandang autisme dengan rasio 3:1 untuk anak laki-laki dan perempuan. Dengan kata lain, anak laki- laki lebih menyandang autisme dibandingkan anak perempuan.

Mari kita kenali gejala autisme pada anak.

Gejala Autisme

Isolasi sosial 

Banyak anak autis yang menarik diri dari segala kontak sosial kedalam suatu keadaan yang disebut extreme autistic aloness. Hal ini akan semakin terlihat pada anak yang lebih besar, akan bertingkah laku seakan-akan orang lain tidak pernah ada.

Kelemahan kognitif 

Anak autis sebagian besar (±70%) mengalami retardasimental (IQ<70) tetapi anak autis sedikit lebih baik,contohnya dalam hal yang berkaitan dengan kemampuan sensori motorik.

 Terapi yang dijalankan anak autis meningkatkan hubungan sosial mereka tapi tidak menunjukkan pengaruh apapun pada retardasimental yang dialami. Oleh karena itu,retar dasimental pada anak autis,terutama sekali disebabkan oleh masalah kognitif dan bukan pengaruh penarikan diri dari lingkungan sosial.

Kekurangan dalam bahasa 

Lebih dari setengah autis tidak dapat berbicara,yang lainnya hanya mengoceh, merengek, menjerit atau menunjukkan ecolalia, yaitu menirukan apa yang dikatakan orang lain.

Beberapa anak autis mengulang potongan lagu, iklan TV, atau potongan kata yang terdengar tanpa tujuan. Beberapa anak autis menggunakan kata ganti dengan cara yang aneh. Menyebut diri mereka sendiri sebagai orang kedua “kamu” atau orang ketiga “dia”. Intinya anak autis tidak dapat berkomunikasi dua arah (resiprok) dan tidak dapat terlibat dalam pembicaraan normal.

Tingkah laku stereotif

 Anak autis sering melakukan gerakan yang berulang-ulang secara terus-menerus tanpa tujuan yang jelas. Seperti berputar-putar, berjingkat-jingkat dan lain sebagainya.Gerakan yang dilakukan berulang-ulang ini disebabkan adanya kerusakan fisik, misalnya adanya gangguan neurologis

Anak autis juga mempunyai kebiasaan menarik-narik rambut dan menggigit jari. Walaupun sering menangis kesakitan akibat perbuatan sendiri, dorongan untuk melakukan tingkah laku yang aneh ini sangat kuat dalam diri mereka.

 Anak autis juga hanya tertarik pada bagian - bagian tertentu dari sebuah objek, misalnya pada roda mainan mobil-mobilan. Anak autis juga menyukai keadaan lingkungan dan kebiasaan yang monoton.

Faktor Penyebab Autisme

Konsumsi obat pada ibu menyusui 




Obat migrain, seperti ergotamine obat ini mempunyai efek samping yang buruk pada bayi dan mengurangi jumlah ASI. 

Faktor Kandungan (Pranatal)



Kondisi kandungan juga dapat menyebabkan gejala autisme. Pemicu autisme dalam kandungan dapat disebabkan oleh virus yang menyerang pada trimester pertama. Yaitu syndroma rubella. 

Faktor Kelahiran Bayi

 lahir dengan berat badan rendah, prematur, dan lama dalam kandungan (lebih dari 9 bulan) beresiko mengidap autis. Selain itu bayi yang mengalami gagal napas (hipoksa) saat lahir juga beresiko mengalami autis. 

 Peradangan dinding usus 

Sejumlah anak penderita gangguan autis, umumnya, memiliki pencernaan buruk dan ditemukan adanya peradangan usus. Peradangan tersebut diduga disebabkan oleh virus

Faktor Genetika

 Gejala autis pada anak disebabkan oleh factor turunan. Setidaknya telah ditemukan dua puluh gen yang terkait dengan autisme. Akan tetapi, gejala autisme baru bisa muncul jika terjadi kombinasi banyak gen.

 Keracunan logam berat 

Kandungan logam berat penyebab autis karena adanya sekresi logam berat dari tubuh terganggu secara genetis. Beberapa logam berat,seperti arsetik (As), antimony (Sb), Cadmium (Cd), air raksa (Hg),dan timbale (Pb), adalah racun yang sangat kuat. 

Faktor Makanan 



Zat kimia yang terkandung dalam makanan sangat berbahaya untuk kandungan. Salah satunya pestisida yang terpapar pada sayuran. Diketahui bahwa pestisida mengganggu fungsi gen pada saraf pusat,menyebabkan anak autis. 

Labels: , ,

Friday, November 25, 2022

Kenali Penyebab dan Upaya Pencegahan Sindrom Kematian Mendadak Pada Bayi .


 Saat ini banyak sekali di beritakan kematian mendadak pada bayi, padahal bayi tampak sehat sebelumnya. 

Hal ini tentu saja membuat para orang tua takut.  Untuk menghindari rasa takut alangkah lebih baik para orang tua mengetahui apa itu sindrom kematian bayi mendadak, penyebab dan pencegahannya.

Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant Death Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. SIDS  merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun.


SIDS juga dikenal dengan sebutan crib death atau kematian ranjang, karena kematiannya secara umum terjadi di tempat tidur bayi. Meski demikian, bukan berarti tempat tidur tersebut yang menjadi penyebab kematian bayi secara mendadak, namun ada hal lain yang memicu terjadinya sindrom kematian mendadak ini.


yuk kita kenali faktor penyebab kematian mendadak pada bayi !

Faktor Penyebab SIDS

1. Asfiksia atau mati lemas.

Asfiksia atau mati lemas disebabkan oleh ketidakmampuan untuk bernapas. Kondisi ini menyebabkan kurangnya oksigen dalam tubuh, yang dapat menyebabkan hilangnya kesadaran dan menyebabkan kematian. Asfiksia dapat disebabkan oleh tersedak, penyempitan daerah dada atau perut, tercekik, penyempitan saluran napas dan menghirup gas beracun. 

Biasanya bendabenda yang terkait dengan asfiksia adalah seperti kantong plastik, bantal lembut, dan bahan yang lembut seperti boneka binatang. Benda- benda ini dapat menyumbat mulut dan lubang hidung sehingga menyebabkan sesak napas. Penyebab yang paling sering dilaporkan dari asfiksia pada bayi adalah sesak napas yang tidak disengaja dan tercekik ketika di tempat tidur.

2. Obstruksi jalan napas. 

Obstruksi atau sumbatan jalan napas dapat terjadi jika napas yang normal menyempit secara otomatis saat tidur. Penyempitan ini dapat menyebabkan jeda singkat dalam bernapas disebut obstruktif apnea. Apnea ini sering terjadi pada bayi yang sehat. 

Mekanisme lain yang menjadi penyebab obstruksi adalah spasme laring, yang mengacu pada kontraksi tiba-tiba otot laring. Ketika ini terjadi, oksigen terhambat memasuki paru-paru dan ini dapat mengakibatkan tidak cukupnya oksigen untuk jantung dan otak, sehingga bisa berakibat fatal. 

Upaya Pencegahan Sindrom Kematian Mendadak Pada Bayi.

U.S. Department of Health and Human Services menjelaskan bahwa Penyedia layanan kesehatan harus mendorong orang tua dan pengasuh lain untuk mengurangi resiko SIDS dan penyebab kematian bayi lainnya terkait dengan tidur dengan cara berikut :

1. Posisikan tidur bayi secara terlentang



 Selalu posisikan tidur bayi dengan cara terlentang ketika tidur siang ataupun malam, karena posisi terlentang merupakan posisi paling aman untuk semua bayi termasuk bayi prematur. Posisikan bayi tengkurap hanya ketika bayi sedang terjaga dan dalam pengawasan orang tua, karena posisi tengkurap dibutuhkan untuk menguatkan otot leher dan otot bahu nya.


2. Gunakan permukaan yang tidak terlalu empuk 



Selalu tempatkan bayi dalam permukaan yang tidak terla
lu empuk ketika tidur, sebaiknya gunakanlah tempat tidur khusus bayi. Jangan meletakkan bantal, boneka atau selimut secara berlebihan ti dalam tempat tidur bayi.

3. Room sharing

 Orang tua tidak dianjurkan untuk tidur bersama bayi dalam tempat tidur yang sama bawalah bayi bersama orang tua ketika hendak tidur dan pastikan bayi memiliki tempat tidur sendiri namun tetap dekat dengan bersama orang tua.

4. Perhatikan suhu ruangan

 Suhu juga harus diperhatikan untuk kenyamanan bayi. Berikan bayi pakaian yang cukup dan jangan dibedong secara berlebihan. Disarankan agar suhu ruangan tidak lebih dari 70 derajat fahrenheit. 

5. Berikan ASI eksklusif

Menyusui memiliki manfaat kesehatan bagi ibu dan bayi. Pastikan menempatkan kembali bayi di tempat tidurnya atau boks bayi ketika ibu telah selesai menyusui. 

6. Jauhkan bayi dari asap rokok

 Orangtua tidak diperkenankan merokok di dekat bayi. Keracunan asap nikotin sangat berbahaya bagi kondisi paru -paru dan jantung bay

Labels: , , ,