Wednesday, July 1, 2020

Umar Bin Kattab Contoh Pemimpin Tegas, Jujur, adil dan Penyayang Yang Harus Dicontoh

Umar Bin Kattab Contoh Pemimpin Tegas
Umar Bin Kattab Contoh Pemimpin Tegas
Sumber Gambar: aihanifah

Umar Bin Kattab Contoh Pemimpin Tegas, Jujur, adil dan Penyayang Yang Harus Dicontoh

Umar bin Khattab merupakan sahabat nabi Muhammad SAW. Ia menjadi khalifah kedua setelah Abu Bakar al-Shiddiq pada tahun 634-644 H. Nama lengkap beliau adalah Umar bin al-Khaţţāb bin Nufail bin ‘Abdul ‘Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurt bin Razah bin ‘Adi bin Ka’b bin Lu’ayi bin Fihr bin Malik.

Umar Bin Khatap dilahirkan di kota Mekkah dari suku bani ’Adi, yang merupakan salah satu rumpun suku Quraisy yang terbesar di kota Mekkah dan saat itu dinilai sebagai suku  mempunyai status strata sosial tinggi.

Meski demikian, ayah Umar Bin Khattap bukanlah termasuk kedalam bagian kaum the haves yang serba berkecukupan. Malahan sebaliknya, keadaan finansialnya yang pas-pasan, namun karena dia sang pemberani dan cerdas serta sangat dihormati dikalangan orang sekelilingnya.

Seorang pemimpin haruslah memiliki kemampuan memimpin (leadership skill), kompetensi yang tinggi (competence) dan visi yang jelas (clear vision). Namun, itu saja tidak cukup. Dalam Islam, pemimpin juga harus kuat iman dan takwanya, sehingga bisa menjadi teladan dan benar-benar bisa bekerja sebagai pelayan rakyat, bukan penikmat kekayaan rakyat.

Umar Bin Kattab Contoh Pemimpin Tegas
Umar Bin Kattab Contoh Pemimpin Tegas

Pemimpin Yang Baik
Bagi seorang pemimpin yang paling penting harus dimemiliki adalah kemampuan memimpin (leadership skill), kompetensi yang tinggi (competence) dan visi yang jelas (clear vision). Namun seorang pemimpin yang baik tidak hanya sampai disitu. Karena dalam ajaran Islam pemimpin juga harus seseorang yang memiliki iman dan takwan yang kuat, sehingga bisa menjadi teladan dan benar-benar bisa bekerja sebagai pelayan rakyat, bukan penikmat kekayaan rakyat.

Jika seorang pemimpin tidak tidak memiliki keimanan dan takwa yang kuat, maka ia akan berada dalam situasi tertekan oleh berbagai kepentingan. Pada saat yang sama rasa cinta terhadap kursi jabatan kian menguat, dan melupakan kewajiban ketika menjadi seorang pemimpin.

Umar Bin Khatap
Islam pada zaman Rasulullah dikuatkan oleh kehadiran Umar bin Khattab. Dimana ia merupakan sosok yang sangat ditakuti dan disegani di kalangan orang Arab. Sebelumnya sebelum  masuk islam Umar Bin Khattab adalah seorang yang sangat memusuhi Rasulullah dan bahkan pernah berniat ingin membunuh Rasulullah. Namun hidayah Allah lebih dahulu turun sebelum pedangnya dikeluarkan untuk membunuh Rasulullah.

Sifat dan ketegasan dari Umar Bin Khattab adalah sesuatu yang sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin dan karena  ketegasan dan sifatnya tersebutlah Rasulullah juga sangat memuji Umar. Sosok umar tidak hanya dihormati oleh manusia, para malaikat pun sangat menyeganinya. Bahkan jin dan setan pun juga takut kepadanya, jika Umar datang berjalan melewati Iblis maka Iblis akan lari dengan terbirit-birit.

Semua itu tentu dikarenakan keimanan yang ia miliki dan juga kedekatannya dengan yang maha pencipta. Mungkin pada saat sekarang ini bulum ada manusia yang dapat menyaingi ketegasan, kejujuran dan keadilan Umar Bin Khattab dalam memimpin.

Editor: Alber

Labels: , , , ,

Sunday, July 27, 2014

Khuzaifah Bin Yaman Tulus Cintanya Kepada Rasulullah (Habis)

Khuzaifah Bin Yaman Tulus Cintanya Kepada Rasulullah
Khuzaifah Bin Yaman Tulus Cintanya Kepada Rasulullah

Khuzaifah Bin Yaman Tulus Cintanya Kepada Rasulullah

Abu Sufyan berkata; “Silahkan tiap orang mengenali siapa orang yang disampingnya.” Waktu itu Abu Sufyan adalah orang yang menentang Rasulullah dan gembong kelompok orang musyrik. Beliau lah orang pertama yang bertanya siapa yang disampingnya. Misinya berhasil. Dirinya merasa tenang hingga pasukan Abu Sufyan itu berpencar. Tapi beliau tidak membunuh Abu Sufyan mengikut perintah Rasulullah.

Ketika perang Nahawan, beliau adalah wakil utama an-Nu’man bin Muqrin dan orang yang mengambil bendera umat Islam ketika an-Nu’man terbunuh. Hingga akhirnya perang itu dimenangkan oleh umat Islam pada tahun 22 Hijriah. Selama hidupnya beliau pernah mentaklukan Dinawar, Mahsandan, Hamzan dan Ray (kota-kota besar di Persia). Beliau memilih Kuffah untuk dijadikan kota baru bagi umat Islam di negeri Persia (Iran) dan Irak. Diantara usaha dan sumbangan beliau dalam rangka tegaknya ajaran Islam adalah usulan untuk menyatukan umat dengan satu mushaf setelah mereka saling bercerai-berai.

Pada tahun 36 Hijriah, beliau merasakan sakitnya begitu berat. Sebagian para sahabat menjengguk beliau di tengah malam. Beliau bertanya; “Pukul berapa sekarang?”

mereka menjawab; “Mendekati subuh.”

Beliau berkata; “Aku berlindung kepada Allah dari waktu subuh yang mengantarkan diriku ke neraka. Aku berlindung kepada Allah dari waktu subuh yang mengantarkan diriku ke neraka..” Setelah itu beliau bertanya lagi; “Apakah kalian membawa kain kafan?”

Mereka menjawab; “Iya.” Beliau berkata; “Jangan kalian terlalu bermewah-mewah dengan kain kaffan. Sekiranya ada kebaikan dariku di sisi Allah niscaya akan diganti dengan yang lebih baik. Sekiranya tidak ada kebaikan dariku niscaya akan terambil dariku…

Kemudian setelah itu beliau berdo’a “Ya Allah, Engkau tahu bahwa aku lebih senang hidup miskin daripada kaya, aku lebih senang kesederhanaan daripada kehormatan dan kematian daripada kehidupan.” Hingga ruhnya diambil oleh malaikat. “Selamat datang kematian, seorang yang mencinta datang dengankerinduan, tidak akan bahagia orang yang menyesal. Itulah akhir hayatnya.

Selama berjuang bersama Rasulullah, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 225 hadits. Diantara riwayatnya itu; beliau berkata bahwa beliau sholat bersama Rasulullah pada suatu malam. Rasulullah.

Editor: Alber

Labels: , , ,