Thursday, July 4, 2019

The Blue Paradise 5-Nusa Ceningan: Yellow Bridge, Blue Lagoon dan Mahana Point

Hari kedua di Bali, 13 Juni 2019.
Hari ini full day explore Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan meskipun ada beberapa spot yang belum kami explore dan tidak mungkin bisa dinimati dalam waktu 2 hari kami di sini.

Jembatan Kuning/Yellow Bridge
Jembatan ini adalah penghubung antara Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Di bangun tahun 1996 dan roboh 16 Oktober 2016 yang menelan jiwa 7 orang yang sedang melintas. Jembatan ini dibangun dan diresmikan kembali 31 Maret 2017. Jembatan ini mempunyai lebar 1.8m dan panjang sekitar 138m. Jembatan Kuning ini adalah salah satu iconnya wisata Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan.

Mengunjungi area jembatan ini di pagi hari terlihat air yang agak surut. Hilir mudik pengunjung dan dari Nusa Penida serta dari lokasi lainnya. Di sini lautnya tenang karena ombak yang datang dari Samudra Hindia memecah sebelum masuk ke celah sempit antara 2 pulau ini dan selanjutnya arus laut menuju Laut Bali. Di banding dengan Jungut, Batu, lokasi ini adalah lokasi terdekat ke Nusa Penida dengan ongkos penduduk lokal sekitar Rp. 20.000 untuk wisatawan biasanya lebih tinggi apalagi bagi wisatawan asing.

Di sekitar jembatan (area Nusa Lembongan) saya mencoba menerbangkan drone untuk melihat view jembatan ini dari atas. Dari atas bisa terlihat selat sempit antara 2 pulau dan terlihat kapal-kapal yang hilir mudik serta yang lagi lego jangkar. Lautnya berwarna biru dan gradasi warna biru.
Yellow Bridge dari atas

Yellow Bridge dari atas
Berfoto di atas jembatan
Selanjutnya melewati Jembatan Kuning. Karena sempit terkadang kita harus gantian melewatinya meskipun begitu, motor sebenarnya masih bisa berpapasan. Memasuki Nusa Ceningan, bagi yang suka jalan/trekking, bisa mengexplore pulau ini dengan hanya berjalan kaki. Selepas Jembatan Kuning terdapat banyak penginapan sepanjang pantai. Di salah satu pantai kami mencoba berhenti dan mengambil foto. Pantainya berpasir seperti butir-butir merica, mirip pasir di banyak pantai di Lombok.
Salah satu pantai deket Yellow Bridge

Blue Lagoon.
Jarak dari Jembatan Kuning ke Blue Lagoon hanya sekitar 2 km. menyusuri jalan di sepanjang pantai kemudian menaiki bukit hingga sampai nanti area paling ujung dan terlihat area lapang yang di pagai tembok dan terdapat portal kayu. Parkir motor di pinggir jalan kemudian memasuki area yang di portal kayu sekitar 50m kita sudah sampai di depan Blue Lagoon. Area ini seperti nya akan di bangun hotel atau resort karena di sampingnya dudah dibangun resort mewah yang menghadap langsung ke teluk kecil ini.
Blue Lagoon (kiri) dan Mahana Point (kanan)

Blue Lagoon dari atas jauh
Berada persis di pinggir tebing yang hanya di kasih tembok di sepanjang tebing yang bisa dipakai duduk-duduk oleh pengunjung. Tembok ini sangat sangat beresiko karena pas di bibir tebing tanpa ada pagar pengaman. Melihat area Blue Lagoon ini agak-agak mirip dengan area di Broken Beach Nusa Penida, dimana ombak masuk ke teluk kecil dan berbentuk lingkaran. Jika dilihat dari drone terlihat resort mewah di depan Blue Lagoon ini dimana terdapat cottage-cottage dengan private pool. Sementara tidak jauh di seberang kanan terdapat Mahana Point dan pantai yang tidak ada namanya.
Blue Lagoon dari bibir tebing

Blue Lagoon dari bibir tebing
Blue Lagoon @long exposure
Masih bagian dari Blue Lagoon, cobalah berjalan sekitar 50m ke arah Mahana Point nanti ada jalan masuk berupa jalan setapak menembus savana dan semak-semak. Sekitar 100m dari jalan terlihat lokasi tersembunyi berupa karang-karang dengan ombak besar. Karang-karang ini bertingkat dengan arus yang kuat dan tentu saja ombak yang sangat besar dari laut lepas menghantam karang dan menimbulkan ombak dan tampias yang besar. Dan berdiri dekat hempasan ini menimbulkan sensasi tersendiri tapi tetap di area aman dan sedikit jauh dari pinggir tebing karang.
Sisi lain Blue Lagoon
Sisi lain Blue Lago
Mahana Point
Berada sekitar 75m dari Blue Lagoon, Mahana Point adalah berupa bukit cadas yang menjorok ke laut dan merupakan sebuah cafe/bar. Di sini banyak wisatawan asing bersantar sambil menikmati minuman memandang ke bawah dan ke laut lepas dan ombak besar susul menyusul menghempas ke karang. Lokasi ini di sebut juga dengan Cliff Jumping Point, dan di sinilah team MTMA pernah melakukan shooting. Tapi kalau kalian ingin mencoba cliff jumping tentu tunggulah di saat laut agak tenang.
Mahana Point

Mahana Point dan pantai sekitarnya
Dekat parkiran Mahana Point di antara semak-semak terdapat lokasi foto yang tersembunyi. Di sini kita bisa melihat bukit karang yang menjorok ke laut dan di bawahnya terdapat karang bolong. Ombak besar yang menghempas karang dan melewati karang bolong mempunyai keindahan tersendiri tapi hati-hati berada di sini karena lokasi fotonya berada di bibir tebing.
Sudut lain dari Mahana Point

Sudut lain dari Mahana Point
Setelah dari Ceningan, kami mampir di sebuah rumah makan Padang yang ada di ujung Jembatan Kuning arah Lembongan yang dimiliki oleh orang Padang asli. Harganya tentu saja lebih mahal dibanding rumah makan biasa, rata-rata Rp. 25.000. selanjutnya kami menuju Mushroom Beach yang tidak jauh jaraknya dari penginapan.

Labels: , , , , , , ,

Friday, May 4, 2018

Never Ending Beauty of Sombori-Labengki Part II: Blue Lagoon dan Pantai Pasir Panjang (Pulau Labengki Besar)

Blue Lagoon (Laguna Mahumalalang)
Salah satu spot yang tidak boleh di lewati jika ke Labengki adalah Blue Lagoon (kalo melihat langsung lagunanya, saya lebih setuju jika di sebut Green Lagoon). Spot ini tidak terlalu jauh dari penginapan kami di Labengki Kecil.
Setelah makan siang, rombongan kami, 12 orang menuju Blue Lagoon. Melewati pulau-pulau di sepanjang perjalanan dengan air laut bergradasi putih, hijau biru membuat perjalanan tidak membosankan. Kami melewati Kimaboe Hill dan Resort dan melintasi jalur flying fox. Dan kami sudah merencanakan ke spot ini di hari terakhir.

Perjalanan menuju Blue Lagoon
Sampai di sebuah teluk yang dikelilingi perbukitan kapal kami merapat. Untuk melihat laguna, kita harus mendaki/melewati karang-karang tajam yang berwarna itam keabu-abuan. Karang-karang kapur ini menojol seolah-olah muncul dari bumi melindungi laguna. Jadi pengunjung harus sangat hati-hati ketika menaiki karang-karang ini. Sedikit tergores aja, akan menyebabkan luka/baret. 
Siap-siap menuju Blue Lagoon
Siap-siap menuju Blue Lagoon
Siap-siap menuju Blue Lagoon
Karang tajam mengelilingi Blue Lagoon
Karang tajam mengelilingi Blue Lagoon
 
 
 
Sampai di atas, terlihat laguna yang berwarna hijau. Air yang sangat jernih sehingga terlihat ikan-ikan besar berenang ke sana kemari. Dikelilingi karang-karang tajam dan hutan menjadikan laguna ini bak harta karun.
Menjorok ke danau, terlihat satu karang yang menjadi spot foto. Nah di sini para pengunjung bergantian mengambil foto karena bukan saja rombongan kami tapi ada beberapa rombongan yang datang. Untuk ke spot ini harus hati-hati, karena tidak ada area yang sangat rata. Jadi kalau kalian melihat foto-foto cantik di sini, terbayang kan bagaimana perjuangannya untuk mencapai ini apalagi jika duduk, pantat kita harus tahan sakit beberapa detik hahahaha.
 
Supaya foto kalian antimainstream cobalah memanjat batu karang yang ada di sebelah kiri laguna. Untuk menaikinya, kita harus mencari pijakan yang kuat di antara karang-karang yang menonjol. But, safety first…
Karena semakin banyak pengunjung, kami melanjutkan ke spot berikutnya yaitu ke Pulau Labengki Besar yang berhadapan langsung dengan Pulau Labengki Kecil.


Pulau Labengki Besar/Pantai Pasir Panjang
Pulau ini bisa kita lihat langsung dari penginapan di Labengki Kecil. Di pulau ini juga terdapat penginapan yang dikelola oleh salah satu operator wisata yang harganya 3x lipat dari operator yang kami pakai. Karena pulau ini besar dan banyak terdapat hutan, di pulau ini terdapat sumber mata air bersih. Jadi masyarakat di Labengki Kecil menggunakan kapal untuk mengambil air bersih kesini untuk keperluan makan/minum dan mandi. Jadi kalau kalian ke sini berhematlah menggunakan air!.
Di pulau ini juga ada pantai yang selalu jadi tujuan pengunjung yaitu Pantai Pasir Panjang. Selain pantainya yang berpasir putih dan airnya yang dangkal dan jernih, juga terdapat jejeran pohon kelapa yang menjadi daya tariknya. Jadi, setelah menempuh perjalanan tidak ada salahnya untuk berenang di pantai ini.

Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang

Di sebelah kanan terdapat bukit kecil, lagi-lagi bukit karang dimana penginjung harus hati-hati karena karangnya yang tajam-tajam. Di sini kita bisa mengambil foto dengan latar belakang Pantai Pasir Panjang. 
 
Untuk catatan, di bukit ini terjadi kecelakan yang hampir fatal. Guide kami tergelincir ketika mengambil foto untuk beberapa teman. Untung si Guide bisa berpegangan pada karang, tapi tak ayal terdapat luka-luka di kaki dan dada. Karena kecelakaan ini, guide kami tidak bisa menemani kami ke spot-spot selanjutnya.
Sore, kami kembali ke penginapan, yang sepanjang perjalanan beberapa teman membersihkan luka-luka guide kami. Sampai di dermaga, kami sudah di tunggu oleh ikan bakar.

Ikan Bakar
Dan malam ini kami bisa merasakan hujan badai yang sangat-sangat jarang saya temui meski saya tinggal di Bogor yang terkenal dengan kota hujan. Dan malam pun kami sibuk pindah-pindah kasur karena bocor hahahha.

Link terkalit:

Labels: , , , , ,