Friday, May 4, 2018

Never Ending Beauty of Sombori-Labengki Part II: Blue Lagoon dan Pantai Pasir Panjang (Pulau Labengki Besar)

Blue Lagoon (Laguna Mahumalalang)
Salah satu spot yang tidak boleh di lewati jika ke Labengki adalah Blue Lagoon (kalo melihat langsung lagunanya, saya lebih setuju jika di sebut Green Lagoon). Spot ini tidak terlalu jauh dari penginapan kami di Labengki Kecil.
Setelah makan siang, rombongan kami, 12 orang menuju Blue Lagoon. Melewati pulau-pulau di sepanjang perjalanan dengan air laut bergradasi putih, hijau biru membuat perjalanan tidak membosankan. Kami melewati Kimaboe Hill dan Resort dan melintasi jalur flying fox. Dan kami sudah merencanakan ke spot ini di hari terakhir.

Perjalanan menuju Blue Lagoon
Sampai di sebuah teluk yang dikelilingi perbukitan kapal kami merapat. Untuk melihat laguna, kita harus mendaki/melewati karang-karang tajam yang berwarna itam keabu-abuan. Karang-karang kapur ini menojol seolah-olah muncul dari bumi melindungi laguna. Jadi pengunjung harus sangat hati-hati ketika menaiki karang-karang ini. Sedikit tergores aja, akan menyebabkan luka/baret. 
Siap-siap menuju Blue Lagoon
Siap-siap menuju Blue Lagoon
Siap-siap menuju Blue Lagoon
Karang tajam mengelilingi Blue Lagoon
Karang tajam mengelilingi Blue Lagoon
 
 
 
Sampai di atas, terlihat laguna yang berwarna hijau. Air yang sangat jernih sehingga terlihat ikan-ikan besar berenang ke sana kemari. Dikelilingi karang-karang tajam dan hutan menjadikan laguna ini bak harta karun.
Menjorok ke danau, terlihat satu karang yang menjadi spot foto. Nah di sini para pengunjung bergantian mengambil foto karena bukan saja rombongan kami tapi ada beberapa rombongan yang datang. Untuk ke spot ini harus hati-hati, karena tidak ada area yang sangat rata. Jadi kalau kalian melihat foto-foto cantik di sini, terbayang kan bagaimana perjuangannya untuk mencapai ini apalagi jika duduk, pantat kita harus tahan sakit beberapa detik hahahaha.
 
Supaya foto kalian antimainstream cobalah memanjat batu karang yang ada di sebelah kiri laguna. Untuk menaikinya, kita harus mencari pijakan yang kuat di antara karang-karang yang menonjol. But, safety first…
Karena semakin banyak pengunjung, kami melanjutkan ke spot berikutnya yaitu ke Pulau Labengki Besar yang berhadapan langsung dengan Pulau Labengki Kecil.


Pulau Labengki Besar/Pantai Pasir Panjang
Pulau ini bisa kita lihat langsung dari penginapan di Labengki Kecil. Di pulau ini juga terdapat penginapan yang dikelola oleh salah satu operator wisata yang harganya 3x lipat dari operator yang kami pakai. Karena pulau ini besar dan banyak terdapat hutan, di pulau ini terdapat sumber mata air bersih. Jadi masyarakat di Labengki Kecil menggunakan kapal untuk mengambil air bersih kesini untuk keperluan makan/minum dan mandi. Jadi kalau kalian ke sini berhematlah menggunakan air!.
Di pulau ini juga ada pantai yang selalu jadi tujuan pengunjung yaitu Pantai Pasir Panjang. Selain pantainya yang berpasir putih dan airnya yang dangkal dan jernih, juga terdapat jejeran pohon kelapa yang menjadi daya tariknya. Jadi, setelah menempuh perjalanan tidak ada salahnya untuk berenang di pantai ini.

Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang
Pantai Pasir Panjang

Di sebelah kanan terdapat bukit kecil, lagi-lagi bukit karang dimana penginjung harus hati-hati karena karangnya yang tajam-tajam. Di sini kita bisa mengambil foto dengan latar belakang Pantai Pasir Panjang. 
 
Untuk catatan, di bukit ini terjadi kecelakan yang hampir fatal. Guide kami tergelincir ketika mengambil foto untuk beberapa teman. Untung si Guide bisa berpegangan pada karang, tapi tak ayal terdapat luka-luka di kaki dan dada. Karena kecelakaan ini, guide kami tidak bisa menemani kami ke spot-spot selanjutnya.
Sore, kami kembali ke penginapan, yang sepanjang perjalanan beberapa teman membersihkan luka-luka guide kami. Sampai di dermaga, kami sudah di tunggu oleh ikan bakar.

Ikan Bakar
Dan malam ini kami bisa merasakan hujan badai yang sangat-sangat jarang saya temui meski saya tinggal di Bogor yang terkenal dengan kota hujan. Dan malam pun kami sibuk pindah-pindah kasur karena bocor hahahha.

Link terkalit:

Labels: , , , , ,

Never Ending Beauty of Sombori-Labengki Part I: Pulau Labengki Kecil

Setelah mengunjungi Pulau Buton (25-28 Maret) dan Air Terjun Moramo (29 Maret), selanjutnya kami mengikuti Open Trip (30 Maret-1 April) yang diadakan oleh salah satu operator wisata yang lumayan terkenal di Indonesia.

Dengan jumlah peserta 12 orang, kami berangkat melalui pelabuhan kecil menuju Pulau Labengki Kecil tempat kami menginap. Total perjalanan sekitar 2.5 jam menggunakan perahu bermotor.  Jadi jangan membayangkan perjalanan lautnya menggunakan kapal ferry seperti ke Karimun Jawa atau ke Sabang atau speed boat seperti ke Nusa Penida. Untuk lah pagi itu cuaca sangat bersahabat sehingga ombak tidak tinggi.

Sampai di Labengki Kecil kami berlabuh di sebuah dermaga kecil. Terlihat anak-anak kecil pria-wanita sedang bermain air, berenang dan loncat-loncat. Tidak ada pengawasan dari orang dewasa karena mereka sudah terbiasa dan bisa berenang.
Bercengkrama dengan anak-anak lokal
Air laut yang sangat jernih, sehingga di dermaga kita bisa menyaksikan ribuan ikan yang berenang dan bulu babi menempel di dasar.

Homestay kami persis berada di depan dermaga, begitu turun dari perahu, hanya beberapa langkah, langsung memasuki homestay. Homestaynya kelihatan masih baru, terdiri dari 4 kamar tidur, 2 kamar mandi dan 2 toilet. Tidak ada AC atau TV di sini, hanya dilengkapi dengan kipas angin, dan ternyata.... rusak hahaha. Listrik pun hanya dari jam 6 malam-6 pagi. Jangan berharap sinyal hp akan bagus sehingga bisa updated. Kadang-kadang sinyal nya bisa untuk menelpon (provider tertentu) tapi internet tidak bisa sama sekali di pulau ini. Jadi kalau mau menginap di sini, bersiaplah meninggalakan gemerlapnya duniawi hahahhaa.... Tapi buat kalian yang punya budget lebih dan gak mau (hidup) susah, ada penginapan dan resort bagus di pulau sekitar Labengki Kecil.
Bercengkrama dengan anak-anak lokal
Bercengkrama dengan anak-anak lokal
Tidak banyak yang kami lakukan selagi menunggu makan siang, kami hanya mengobrol sambil melihat dan bercengkrama dengan anak-anak yang masih asik berenang di cuaca terik begini. Tidak menunggu lama, setelah makan siang yang menunya ikan pastinya, kami menuju dua spot di sekitar Labengki, yaitu Blue Lagoon dan Pantai Pasir Panjang di Pulau Labengki Besar (silahkan lihat di artikel selanjutnya).

Goa Kolam Renang
Sore hari kami tadinya mau ke Mercusuar yang berada di sisi belakang pulau ini (arah Timur) tapi di tengah perjalanan kami melihat ada Taman dan object wisata Goa. Tidak tertulis nama goanya, hanya Goa kolam renang. Kami memutuskan menuju goa. Tidak ada penjaga yang biasa menghidupkan lampu di dalam goa menggunakan genset portable. Karena kami pengen banget masuk, akhirnya guide kami mencari genset ke pengelola goa ini.
Suasana kampung
Setelah dapat genset dan lampu dalam goa hidup, kami masuk ke dalam. Turun ke dalam goa sekitar 2 meteran. Goanya tidak terlalu luas, tapi ada 2 kolam alami dan air asin.
Kolam renang alami di dalam goa
Kolam renang alami di dalam goa
Memasuki kolam pertama tidak terlalu dalam. Tapi di kolam berikutnya lebih dari 2 m sehingga untuk mencapai area goa paling ujung kita harus berenang. Tapi buat yang tidak bisa berenang disiapkan steorofoam buat mengapung, tapi steorofoam ini mengganggu sekali, pecahannya menempel di dinding-dinding goa.
Kolam renang alami di dalam goa
Kolam renang alami di dalam goa
Tim Power Rangers
Tim Power Rangers
Setelah puas berenang dan berfoto kami keluar goa yang ternyata sudah mulai gelap hahahha (sempat kena omel karena gensetnya mau dipakai buat di rumah hahahha). Untuk menikmati goa ini kami bayar Rp. 10.000/orang (lumayan buat bayar genset hahaha).

Sunrise
Untuk menikmati sunrise di Labengki Kecil, cukup berjalan sekitar 200 meter menuju belakang perkampungan melewati Goa Kolam Renang dan Mangrove. Jalan beton membelah hutan mangrove hingga mencapai pantai yang ada mercusuar nya ini. Sekitar jam 5.30 sudah banyak pengunjung yang ingin menikmati sunset.

Menikmati matahari yang berlahan muncul dari garis horizon adalah salah satu momen yang sangat ditunggu-tunggu. Dan itu bisa kita nikmati di Pulau Labengki Kecil.
Sunrise di Labengki Kecil
Link terkait:

Labels: , , , ,