Saturday, June 30, 2018

Berkunjung kembali ke Curug Cangkuang-Cidahu

Sebenarnya sudah beberapa kali ke Cidahu dan menginap di Cicurug, tapi kali ini ingin merasakan suasana Cidahu di bulan puasa. Karena di hari biasa, Curug Cangkuang banyak sekali pengunjungnya.
Saya, Revan dan Noey berangkat dari Bogor hari Sabtu 9 Juni 2018 sekitar jam 10-an dan menginap semalam di Rumah Revan di Cicurug. Karena hari itu bertepatan dengan masa uji coba tol Bocimi section 1 dari Ciawi-Cigombong, jadilah kami masuk tol ini. Meski sangat sepi tapi pas keluar di Cigombong macetnya tidak terelakkan. Pembukaan tol ini hanya sedikit membantu karena keluar Cigombong sementara titik macetnya memasuki Pasar Cicurug. Hampir sekitar jam 2-an kami baru keluar dari kemacetan artinya 3 jam lebih waktu tempuh Bogor-Cicurug yang biasanya 2 jam.
Di rumah Revan, menunggu berbuka, kami bermain di sawah yang ada di bawah.
Bermain di sawah
Bermain di sawah
Pagi-pagi sekitar jam 8 kami berangkat menuju Taman Nasional Gunung Halimun Salak di Cidahu yang berjarak sekitar 30 menit dari Rumah Revan. Sampai di pintu loket kami membayar tiket Rp. 10.000/orang plus parkir mobil Rp. 15.000. Benar saja, meski hari minggu, tidak terlihat satupun motor/mobil yang parkir, jadi pasti sepi sekali curugnya hahahha.
Hutan damar di sekitar area parkir
Menuruni lembah dimana biasanya wisatawan berkemah di sini, hanya terlihat beberapa pekerja yang memperbaiki atau memperindah area perkemahan ini.
Otw Curug Cangkuang
Otw Curug Cangkuang
Otw Curug Cangkuang
Melewati perkemahan kemudian mendaki bukit hingga masuk ke hutan damar. Lumayan ngos-ngisan sih pas mendakinya karena puasa hahaha. Melewati hutan damar kemudian tidak beberapa lama bertemu dengan saung/warung makan yang tutup.
Hutan damar
Sekitar 50 meter menuruni bukit terlihat Curug Cangkuang yang tidak ada orang sama sekali, berbeda banget kalo ke sini di hari biasa, lokasi ini ramai sekali karena terdekat dari gerbang masuk dibanding curug lainnya.
Curug undakan #1
Curug undakan #1
Curug undakan #1
Curug undakan #1
Hanya sebentar di undakan pertama. Selanjutnya kami menuju undakan kedua. Dulu kami tidak sempat ke undakan 2 karena tidak terlihat jalan turun. Untuk menuju undakan kedua, jalan turunnya ada di bagian kiri dimana ada aliran air dari sisi bukit. Untuk menuju kebawah ini harus hati-hati karena bebatuan licin dan melewati aliran air yang lumayan deras, juga melewati tanaman basah terdapat banyak pacet. Nah di bawah ini adalah lokasi yang sangat cocok untuk berenang dan main air. Curug undakan kedua ini tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 5 meteran. Terdapat batu besar di bawahnya sehingga kita bisa naik ke batu ini yang tepat berada di bawah air terjun.
Curug undakan #2
Curug undakan #2
Curug undakan #2
Curug undakan #2
Curug undakan #2
Curug undakan #2
Airnya tidak terlalu dalam, terdalam sekitar sedada. Airnya yang sangat bening dan bebatuan dasar yang sangat cantik sehingga pas banget untuk foto-foto di bawah air.
Foto bawah air
Foto bawah air
Penasaran, kami menuju aliran di bawahnya lagi. Ternyata di bagian bawah terdapat curug kecil yang merupakan aliran curug yang di atas. Terdapat juga kolam kecil yang tidak terlalu dalam sehingga cocok buat berenang. Terdapat juga curug yang airnya mengalir melewati dinding tebing.
Curug aliran bawah
Curug aliran bawah
Curug aliran bawah
Add caption
Curug aliran bawah
Curug aliran bawah
Curug aliran bawah
Lewat tengah hari kami kembali ke parkiran untuk mandi, berganti pakaian dan sholat zuhur.
Tidak segera pulang, kami menghabiskan waktu di Lembah Damar yang merupakan bumi perkemahan. Tidak ada pengunjung lain saat kami datang hanya ada beberapa petugas yang sedang membersihan area bumi perkemahan.
Lembah Damar
Di antara pepohonan damar kami memasang 3 hammock. Lumayan bisa tidur hampir 1 jam 😁. Selanjutnya kembali ke Bogor tapi sebelumnya berfoto dulu di Hutan Damar, hutan yang unik yang jarang ditemui di tempat lain.

Labels: , , , , , , , ,

Friday, June 1, 2018

Melepas Lelah di Curug Gentong dan Curug Pilung-Sukabumi

Dari Curug Cikaso kami langsung menuju Sukabumi kota. Kalau melihat Maps terlihat jarak dari Cikaso ke Sukabumi kota sekitar 3 jam melewati Jampang. Rencananya kami malamnya menginap di Sukabumi dan esoknya menuju Curug Bibijilan yang kalau dilihat di Maps sekitar 1.5 jam.
Tadinya rencana mengikuti jalan pintas tapi malah jalan memutar melewati jalur waktu ke Curug Puncak Jeruk. Sekitar 1 jam perjalanan, melintasi perbukitan kami melihat Curug 5 tingkat, yaitu Curug Gentong. Di sisi kanan jalan berderet warung-warung kecil tempat wisatawan beristirahat.
Curug Gentong dari kejauhan
Curug Gentong dari kejauhan
Curug Gentong ini membelah perbukitan hijau nan lebat. Di bawahnya terhampar persawahan. Untuk mendekati curug, saya mencoba turun ke bawah melewati jalan setapak dan semak-semak. Sekitar 100 m akhirnya saya sampai di dekat curug.
Curug Gentong dari dekat
Setelah mengambil beberapa foto, kembali lagi ke warung dan melanjutkan perjalanan.
Melewati Jampang Tengah, kondisi jalan sangat-sangat jelek. Boleh dikata kondisinya 3/10, bukan hanya rusak parah tapi juga debu dimana-mana. Ini di akibatkan karena daerah ini adalah lokasi tambang pasir/batu. Terlihat bukit-bukit di keruk untuk diambil pasir/batu nya dan truk-truk pembawa material jalan hilir mudik. Rumah-rumah di sini kondisinya memprihatinkan, berwarna abu-abu karena tertutup debu. Pantesan hampir tidak ada mobil-mobil pribadi yang lewat sini, hanya motor-motor dan angkutan kota.
Melewati kondisi yang parah ini kemudian kami memasuki area kebun karet dan kemudian area Perkebunan Teh Tugu.
Perkebunan teh Tugu
Sekitar Magrib kami baru sampai ke Sukabumi kota. Di sini kami istirahat semalam dan memutuskan tidak jadi ke Curug Bibijilan dan melanjutkan kembali pulang sembari mampir di rumah Umi-nya Revan di Cicurug.
Pagi sekitar jam 8 kami langsung check-out dan melanjutkan perjalanan ke Cicurug. Sampai di Cicurug sekitar jam 10. Istirahat sebentar kemudian sekitar jam 13.00 kami menuju Curug Pilung.
Di temani oleh adiknya Revan, dengan 2 motor kami menuju Giri Jaya. Lokasi ini tidak terlalu jauh, dari jalan Raya Cidahu hanya sekitar 30 menit. Karena jalannya adalah jalan kampung dan berbelok-belok jadi kami harus banyak bertanya karena Curug Pilung ini belum ada di Maps. Untuk Curug Pilung sendiri umumnya penduduk tidak tahu, jadi kami menanyakan lokasi Makam Eyang Santri, karena curug ini melewati Makam Eyang Santri.
Sampai di parkiran, banyak terlihat peziarah yang datang ke Makam Eyang Santri. Memasuki gerbang (tidak ada pungutan) kemudian berjalan sampai di sebuah Mushala, kami mampir sebentar untuk salat Zuhur.
Gerbang menuju Makam Eyang Santri dan Curug Pilung
Jalur masuk
Setelah salat, kemudian jalan melewati Makam Eyang Santri, terihat banyak peziarah di komplek makam. Keluar komplek makam, kami melewati beberapa rumah yang merupakan rumah keturunan Eyang Santri.
Mushola
Komplek makam
Komplek makam
Komplek rumah keluarga Eyang Santri
Komplek rumah keluarga Eyang Santri
Beberapa puluh meter dari rumah dan ladang keluarga Eyang Santri, kami memasuki Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Kemudian memasuki area hutan dan ada cabang jalan, lurus adalah jalur pendakian Gunung Salak dan kiri adalah jalur ke Curug Pilung.
Memasuki Taman Nasional
Jalur menuju Curug Pilung
Jalur menuju Curug Pilung
Menyisiri tebing mengikuti jalur irigasi warga mengingatkan saya jalur ke Curug Kiara di Gunung Menir-Ciasihan-Bogor. Persis sama!. Hanya saja jalur ke Curug Pilung lebih jauh. 
Jalur menuju Curug Pilung
Jalur menuju Curug Pilung
Sampai di Curug Pilung terlihat dua tingkatan curug yang tidak terlalu tinggi. Berbeda sekali dengan gambaran yang pernah saya lihat di Internet. Ternyata Curug Pilung yang sebenarnya ada di aliran atas, hanya saja jalur ke sana sudah ditutup oleh warga karena merupakan sumber air minum. Ini terlihat dari pipa-pipa air yang mengarah ke atas.
Di curug ada warung sederhana menjual aneka makanan.minuman ringan yang murah meriah. Dan menurut info dari ibuk yang jaga warung, dilarang bagi pengunjung untuk ke bagian atas karena nanti akan berurusan dengan warga..!!! 
Curug Pilung tingkat bawah
Curug Pilung tingkat atas
Curug Pilung tingkat bawah
Curug Pilung tingkat bawah
Oke, karena tidak tahan dengan kejernihan dan sejuknya air di curug ini, kami pun berenang dan bermain air di sini. Merasakan ke sejukan air Gunung Salak ini, semua capek perjalanan dari Ciletuh langsung hilang hahahaha....Re-charge your energy...!!!!
Pengunjung lain
Menikmati curug
Menikmati curug
Menikmati curug
Link terkait:

Labels: , , , , , , , , , , , ,