Tanaman salak merupakan tanaman asli hutan Indonesia, tanaman salak ini dapat ditemukan di daerah dataran rendah dengan ketinggian sekitar 50 meter hingga 800 meter diatas permukaan laut. Tanaman salak baik ditanam pada lahan yang memiliki derajat keasaman atau pH tanah sekitar 4-7,5, memiliki curah hujan sekitar 200-400 mm/bulan, memiliki kelembaban sekitar 80%-90%, serta memiliki suhu sekitar 20°C-30°C.
2. Pembibitan
Pembibitan salak dapat dilakukan dengan cara generatif melalui biji dan dengan cara vegetatif melalui pencangkokan.
a. Pembibitan melalui Biji
Biji yang berasal dari tanaman unggul dan buah yang telah tua.kemudian biji tersebut disemai pada bedengan, ember atau kantong plastik lalu diletakkan pada tempat yang teduh. Lakukan penyiraman secara rutin agar kelambapan media semai terjaga.
Setelah berumur sekitar 1 bulan biji mulai mengeluarkan akar dan akan bertunas. Setelah berumur 3-4 bulan bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.
b. Pembibitan melalui Cangkok
Bibit cangkok diperoleh dari tanaman yang unggul, pernah berbuah setidaknya 2 kali, sehat dan memiliki anakan yang cukup untuk dicangkok. berikut adalah cara mencangkok :
Rumpun salak dibersihkan dari dedaunan kering dan juga sisa tangkai buah.
Pilihlah beberapa anakan yang akan dijadikan bibit.
Kemudian pisahkan anakan dari indukan dengan memotongnya menggunakan pisau, namun jangan sampai benar terpisah dengan indukannya.
Siapkan media tanam berupa campuran tanah dengan humus atau pupuk kandang halus.
Siapkan botol bekas air mineral atau infus, lalu tempelkan ke pangkal calon anakan dan isi dengan media tanam yang telah disiapkan.
Jaga selalu kelembapan media tanam dengan melakukan penyiraman setiap hari. Biasanya setelah satu bulan akar mulai tumbuh.
Setelah 2 bulan penyapihan, pisahkan anakan tersebut dari tanaman induk.
Kemudian lepaskan mwdia tanam dan pindahkan bibit cangkok ke polybag tanam atau keranjang.
Untuk mengurangi penguapan dan stres tanaman maka lakukan pengurangan daun pada bibit.
Letakkan bibit tersebut pada tempat yang teduh. Setelah berumur sekitar 1 bulan, bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan tanam.
3. Persiapan Lahan Tanam
Lahan yang akan digunakan untuk budidaya salak, ditanami tanaman perlindung untuk mengurangi intensitas cahaya matahari karena pada habitat aslinya, salak tumbuh dibawah naungan pohon dihutan. Tanaman pelindung tersebut biasanya turi, lamtoro, albasia atau yang lainnya. Tanaman pelindung tersebut ditanam dengan jarak sekitar 10 m x 10 m atau 12 m x 12m.
Setelah itu lakukan pembersihan lahan tanam dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Selanjutnya butlah lubang tanam dengan ukuran sekitar 50 cm x 50 cm x 50 cm dan diberi jarak sekitar 2 m x 2 m. Tanah galian lubang tanam antara bagian bawah dan atas dipisahkan .
4. Penanaman Bibit Salak
Sebelum melakukan penanaman, lakukan pemupukan dasar dengan menggunkan pupuk kandang dan pupuk NPK yang dicampur dengan tanah galian atas, untuk menghindari serangan hama tanah maka campurkan pula dengan furadan 3g. Semua itu sesuai dengan dosis tang telah ditentukan.
Jika tanah pada lahan tanam terlalu masam, lakukan pengapuran dengan menggunakan kapur pertanian.
Jika semuanyan telah siap, lakukan penanaman segera. Polybag atau keranjang tanam bibit dilepaskan. kemudian masukkan bibit ke lubang tanam dan timbun kembali. Setelah itu pasang ajir dari bambu agar tanaman salak tidak mudah roboh terkena angin atau air. Lakukan penyiraman setelah itu.
5. Perawatan Tanaman Salak
Penyulaman
Segera lakukan penyulaman pada tanaman yang tumbuh tidak optimal atau mati dengan bibit yang baru agar tanaman dapat tumbuh serempak.
Penyiangan
Lakukan penyiangan pada gulma atau tanaman pengganggu lainnya yang ada disekitar tanaman salak secara rutin agar unsur hara yang dibutuhkan tanaman salak tidak berebut dengan gulma tersebut.
Pemupukan
Lakukan pemupukan secara rutin 2 kali dalam setahun atau setiap selesai panen dengan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos. namun untuk hasil buah yang lebih maksimal bisa gunakan pupuk kimia berupa pupuk NPK atau campuran pupuk Urea, TSP dan KCl.
Sistem Pengairan dan Pembubunan
Sistem pengairan tanaman salak dibuat dengan cara membuat galian tanah diantara tanaman salak.
Setelah berumur 4 bulan setelah tanam lakukan pembubunan agar penopang batang semakin meninggi dan tidak roboh. Biasanya pembubunan ini dilakukan bersama dengan pemupukan.
Pemangkasan
Lakukan pemangkasan pada daun yang kering dan sudah tua, agar daun yang baru terangsang untuk tumbuh dan juga mempernbbaiki pertumbuhan manggar calon buah. Pemangkasan tersebut dapat menggunakan pisau atau yang lainnya. Selain itu, lakukan pemangkasan padaanakan yang tumbuh terlalu banyak pada batang utama.
Penyerbukan Bunga
Tanaman salak dapat melakukan penyerbukan dengan bantuan angin atau serangga, namun hasilnya tidak optimal. Nah, maka diperlukan penyerbukan buatan, penyerbukan tersebut dilakukan saat bunga telah mekar. Bunga jantan dari tanaman jantan dipotong kewmudian dipukulkan perlahan diatas bunga betina atau bisa juga dengan memotong bunga jantang diatas bunga betina. Setelah bunga berina diserbuki tutup dengan daun agar serbuk sari tidak tertiup angin.
Penjarangan Buah
Sejak 6-8 minggu bunga mekar. Lakukan penjarangan buah, buah yang tumbuh tidak ideal atau cacat dibuang dan apabila buah terlalu berhimpitan maka kurangi pula agar nutrisi yang disalurkan lebih lancar dan buah dapat tumbuh dengan sempurna.
Pembungkusan Buah
Setelah penjarangan, buah dibungkus dengan menggunakan kain atau keranjang bambu. Pembungkusan ini bertujuan agar buah aman dari serangan hama.
6. Pemanenan Buah Salak
Tanaman salak yang berasal dari biji akan mulai berbuah setelah berumur 3-4 tahun setelah semai bahkan lebih. Tanaman yang berasal dari cangkok akan mulai berbuah setelah berumur 1,5 dan akan berbuah optimal setelah berumur 2,5 tahun. Buah salak akan matang setelah berumur 6 bulan setelah mekarnya bunga.
Pencegahan OPT Secara Alami Menggunakan Predator Dan Parasitoid
Pencegahan OPT Secara Alami Menggunakan Predator Dan Parasitoid
Pencegahan OPT Secara Alami Menggunakan Predator Dan Parasitoid
Dalam dunia pertanian persoalan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT) ini memang tidak ada habisnya. Mulai dari ulat pemakan daun, kutu aphids, dan ulat grayak sering menyerang aneka jenis tanaman di lahan. Namun jangan khawatir, serangan hama tersebut dapat Anda cegah dengan memanfaatkan keberadaan predator dan parasitoid. Dengan manajemen yang baik, tanpa bantuan obat-obatan kimia pestisida lahan Anda bisa terbebas sepenuhnya dari OPT. Pada dasarnya untuk mengendalikan populasi hama dibutuhkan musuh alami yang sesuai. Di mana musuh alami bagi OPT adalah serangga predator dan parasitoid. Larva dari serangga predator dan parasitoid tersebut akan memakan atau menggunakan mangsanya (ulat) sebagai inang. Sayangnya ketika obat-obatan pestisida kimia digunakan di lahan, serangga predator dan parasitoid ini juga akan ikut terbunuh. Bahkan pada beberapa kasus diperparah dengan terjadinya mutasi genetik pada OPT, sehingga resisten terhadap obat kimia pestisida. Kondisi ini mengakibatkan serangan OPT menjadi sulit untuk dikendalikan. Pada akhirnya terjadilah gagal panen dalam sekala besar. Untuk itu perlu kiranya mengkondisikan lahan agar sesuai dengan habitat serangga predator dan parasitoid supaya bisa berkembang biak di lahan. Berikut 3 elemen penting yang harus disediakan;
1. Tersedia makanan yang cukup
Makanan utama serangga predator dan parasitoid adalah nectar dan pollen. Serangga dewasa membutuhkan bahan makanan tersebut sebagai sumber energi untuk terbang dan bereproduksi kemudian bertelur. Jenis tanaman refugia penghasil nectar dan polen diantaranya; bunga matahari, kenikir (marigold), aster, queen anne’s lace atau tanaman bunga wortel liar, cosmos, dandelion, daisy, seledri dan parsley. Selain itu bunga yang dihasilkan oleh tanaman sawi juga disukai oleh serangga predator dan parasitoid. Anda dapat menanam refugia tersebut di sela-sela tanaman utama. Atau bisa juga dengan membuat bedengan yang dikhususkan untuk menanam refugia. Ketika sumber makanan cukup tersedia di lahan, maka serangga predator dan parasitoid dapat berkembang biak dengan baik. Telur-telur yang dihasilkan itulah yang nantinya akan menjadi larva, di mana makanan utamanya adalah OPT.
2. Sumber air
Seperti halnya binatang besar, serangga predator dan parasitoid juga membutuhkan air untuk minum. Maka dari itu buatlah kolam kecil yang diisi dengan batu-batuan. Dengan adanya sumber air di lahan, serangga tidak perlu terbang keluar dari kebun Anda.
3. Shelter atau tempat berteduh
Serangga dari jenis arthropoda seperti kumbang, dan laba-laba kebanyakan aktif di malam hari. Pada saat siang hari serangga jenis ini akan bersembunyi di balik bebatuan, kayu dan tanaman semak. Anda dapat menyediakan tempat berteduh bagi serangga ini dengan cara meletakkan bebatuan secara acak di beberapa titik dekat bedengan.
Sebagai catatan waktu terbaik untuk menyiapkan 3 elemen tersebut adalah sebelum dilakukan budidaya tanaman sayuran. Dengan begitu saat tanaman sayuran anda mulai tumbuh, serangga predator dan parasitoid sudah mulai berkembang biak di lahan. Sehingga serangan hama OPT dapat dicegah lebih dini. Nah, terus apa saja jenis serangga predator dan parasitoid yang bisa mengendalikan OPT ? Setidaknya ada 4 jenis serangga predator dan parasitoid penting pengendali OPT, antara lain;
1. Lady bug
Banyak yang menyebutnya dengan nama kepik. Serangga ini memiliki ciri berbentuk bundar dengan punggung berwarna merah berbintik hitam. Sedangkan larva lady bug berwarna hitam dengan garis merah. Di mana makanan utamanya berupa serangga kecil aphids. Beberapa penelitian menyebutkan dalam sehari satu larva lady bug dapat memakan 50 aphids. Untuk itu serangga ini sangat efisien dalam menekan pertumbuhan aphids yang sering merusak tanaman sawi-sawian (Brassicae). Jenis tanaman refugia yang dibutuhkan; bunga matahari, marigold, dandelion dan wortel liar. Nantinya lady bug dewasa akan meletakkan telur-telurnya di bagian bawah daun.
2.Lacewing
Serangga ini memiliki sayap transparan berwarna kehijauan. Larva lacewing dikenal juga dengan istilah aphids lion karena kebiasaannya memangsa hama aphids dan mites dalam jumlah besar.
Pencegahan OPT Secara Alami Menggunakan Predator Dan Parasitoid
Tidak terkecuali telur-telur hama yang berukuran juga menjadi santapan serangga yang satu ini. Jenis tanaman refugia yang dibutuhkan; cosmos dan dandelion
3. Lalat Tachinid
Serangga lalat ini merupakan jenis serangga parasitoid. Lalat tachinid dewasa membutuhkan banyak nectar dan polen.
Nantinya lalat tachinid akan meletakkan telurnnya di dalam tubuh inang. Beberapa ada yang meletakkan telur di dedaunan. Ketika daun tersebut dimakan oleh ulat, maka telur akan menetas di dalam tubuhnya. Nantinya larva ulat tachinid akan memakan bagian dalam tubuh inangnya. Dengan kemampuannya itulah lalat tachinid sangat efektif dalam membunuh ulat daun dan ulat grayak. Jenis tanaman refugia yang dibutuhkan; bunga bawang, parsley dan wortel liar.
4. Kumbang dan laba-laba
Kumbang juga memiliki peranan penting dalam menekan serangan hama ulat grayak. Serangga ini aktif memangsa ulat grayak yang muncul dari dalam tanah.
Tidak seperti serangga terbang lainnya, kumbang aktif di permukaan tanah. Untuk itu sediakan tempat persembunyian dari bebatuan dan semak-semak seperti tanaman parsley dan leguminosa. Dengan mengetahui kebutuhan serangga predator serta parasitoid tersebut maka Anda dapat mengkondisikan lahan agar sesuai dengan habitatnya. Sehingga nantinya serangan OPT dapat diminalisir dan dicegah secara alami tanpa perlu menggunakan obat-obatan kimia pestisida.
Pustaka :
Hoffman, F. Permaculturenews (2014). Plants that attract beneficial insects The Denver Post (2013). Bugs to hug: 5 beneficial insects and how to attract them Albert, S. Harvesttotable (2019). Ground beetle beneficial insects Haddley, D. ThoughtCo (2019). Bugs with benefits are a green thumb’s best friend Veggiegardener (2010). How to attract beneficial insects Gambar : https://www.nsf.gov/news/mmg/mmg_disp.jsp?med_id=67178&from= https://www.hobbyfarms.com/know-your-beneficials-green-lacewings/ https://www.gardensalive.com/product/sta-home-lady-beetles https://extension.umd.edu/hgic/topics/parasitoids-tachinid-fly-diptera https://gardenerspath.com/how-to/disease-and-pests/beneficial-insects/#Ground-Beetle
Tanaman Bambu air dikenal dengan nama lain Tanaman Paku Ekor Kuda, kini banyak diminati untuk tanaman hias di taman rumah. Dalam bahasa latin tanaman Bambu air dikenal dengan nama Equisetum hyemale. Selain sebagai Tanaman Hias , Tanaman Bambu air atau Paku Ekor Kuda ini konon juga mengandung silikat yang memiliki fungsi sebagai obat. Tanaman Bambu air di alam bebas dapat tumbuh sampai 3 meter dengan batang yang berongga, memiliki sendi pada bagian batangnya. Meskipun tanaman berdaun muncul, cincin cokelat di sekitar masing-masing sendi pada tangkai dianggap daunnya. Tanaman Bambu air ini sering ditanam pada taman yang akan memperindah taman. Seperti halnya tanaman Bambu Kuning, tanaman bambu air ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pagar rumah minimalis.
Tanaman Bambu air ini umumnya menyukai daerah atau tanah yang mengandung banyak air. Karena itu dalam menanam tanaman bambu air yang terbaik bila ditanam di dekat kolam dan fitur air lainnya. Meskipun demikian, tanaman bambu air bisa di tanam pada tanah yang tidak terendam air, namun memerlukan suplai air atau perlu disiram secara lebih sering. Tanaman Bambu air ini mampu menyejukkan rumah dan taman anda.
Langkah Menanam Tanaman Bambu AirMenanam tanaman Bambu air sebenarnya cukup mudah, yang diperlukan hanyalah mengkondisikan media tanam menyerupai dengan habitat alamnya. Media tanam untuk bambu air idealnya adalah yang mengandung banyak air.
Berikut ini langkah-langkah menanam Tanaman Bambu Air:
1. Sediakan Media Tanam Dan Pot
Media yang baik untuk Tanaman Bambu air adalah tanah lumpur, idealnya bukan tanah biasa yang diisi dengan air saja . Meskipun tanah biasa mirip dengan lumpur sawah namun ternyata lumpur sawah lebih cocok untuk tanaman bambu air.
2. Tempatkan Bambu Air Pada lokasi Yang Terkena Sinar atau Tertutup Sebagian
Bambu air bisa hidup pada lokasi yang terkena sinar matahari secara penuh, namun demikian pada lokasi yang teduh Bambu air juga bisa hidup dengan baik.
Cara Menanam Tanaman Hias Bambu Air
Bambu Air Yang Sudah Penuh Perlu Dipisahkan
3. Berikan Air Pada Media Tumbuh
Seperti telah diutarakan di awal, Tanaman Bambu air sangat menyukai tempat yang mengandung air. Karena itu dalam menanam tanaman bambu air anda harus menyediakan air yang cukup untuk menjaga tanah lembab konsisten. Jangan biarkan tanah mengering karena jika sampai kering tanaman bambu air akan mati.
4. Memangkas Batang Yang Mulai Kering/Coklat
Jika ada batang tanaman Bambu Air mulai berwarna coklat dan mengering pertanda sudah mati, namun biasanya akan tumbuh anakan baru bambu air. Potong dan bersihkan batang yang sudah mulai kering ini. Selain mengganggu keindahan, juga akan menghambat tumbuhnya tunas-tunas muda tanaman bambu air.
5. Split Tanaman Bambu air
Jika dalam pot sudah demikian penuh oleh tunas-tunas baru tanaman bambu air, anda bisa memisahkan tanaman bambu air menjadi beberapa bagian. Pindahkan ke dalam pot baru atau pot yang lebih besar. Lakukan ini secara terus menerus jika pot itu sudah penuh.
Berikut ini adalah bibit tanaman yang bisa dijadikan ladang bisnis:
1. Bibit Lada Perdu/Lada Panjat
Seiring dengan harga Lada yang cukup mahal, berkisar antara Rp.50.000 – 200.000, tergantung fluktuasi harga ya guys, membuat banyak petani yang mulai melirik untuk membudidayakan tanaman yang satu ini.
Dengan banyak nya peminat pembudidaya tanaman lada, membuat permintaan bibit tanaman lada semakin tinggi, ini menjadi peluang bagi anda yang ingin memulai bisnis bibit tanaman.
Siapa yang tidak suka dengan tanaman yang mengandung Vitamin C ini? Bibit jeruk menjadi salah satu bibit tanaman yang paling banyak di cari untuk di tanam di pekarangan rumah, bahkan Juga untuk petani jeruk konvensional yang menanam jeruk dengan skala luas.
Ada Berbagai macam bibit jeruk yang dapat anda pasarkan seperti Jeruk nipis, Jeruk Lemon ,jeruk mandarin dan lain sebagainya.
Bibit Lengkeng
Tanaman yag memiliki buah yang Manis ini cukup di gemari oleh masyarakat untuk di tanam di halaman atau di lahan secara konvensional, dengan cara perawatan yang cukup mudah menjadikan salah satu keunggulan tanaman lengkeng ini
Jambu dengan rasa yang manis dan memiliki keunggulan di dalam jambu tersebut tidak memiliki biji,menjadikan tanaman ini banyak di gemari masyarakat.
Jangan lupa Bibit Jambu Kristal masukan kedalam Daftar Bisnis Bibit Tanaman Anda.
4. Bibit Jambu Madu Deli
Akhir-akhir ini permintaan Jambu madu deli meningkat, seiring dengan rasa yang manis dan memiliki ciri khas rasa tersendiri dari jenis-jenis jambu lainnya, membuat tanaman Jambu Madu deli Ini memiliki banyak penggemar
5. Bibit Durian
Siapa yang tidak ingin penen durian di pekarangan/belakang rumah setiap tahun nya? tentunya hal tersebut menjadi impian bagi para pecinta Durian, bagaimana tidak panen Durian dari pohon yang di tanam sendiri itu sensasi rasa nya akan lebih enak nih guys.. dari pada yang kita beli.
Bibit Durian
Dengan banyak nya peminat buah durian menjadikan Bisnis bibit tanaman durian ini memiliki peluang ang cukup menjanjikan.
POHON Mindi atau Melia azedarach L adalah salah satu jenis pohon hutan yang memiliki sifat cepat tumbuh (fast growing species).
Konon, pohon ini berasal dari Cina, Burma dan India. Di Indonesia, jenis ini juga dikenal dengan beberapa nama lan, seperti renceh (Sumatera), gringging serta akra-cikri (Jawa).
Mindi memiliki ciri-ciri antara lain menggugurkan daun selama musim dingin, suka cahaya, agak tahan akan kekeringan, agak toleran terhadap salinitas tanah dan subur di bawah titik beku.
Pohon Mindi
Pohon Mindi dapat tumbuh hingga mencapai 45 m dengan diameter 60 cm. Tinggi bebas cabangnya bisa mencapai 8 – 20 m.
Seperti disampaikan sebelumnya, Mindi termasuk pohon yang tumbuh dengan cepat. Dalam waktu 2 tahun, tingginya bisa mencapai 4-5 meter. Pada umur 10 tahun bisa mencapai tinggi bebas cabang 8 meter dengan diameter sekitar 40 cm.
Mindi memiliki batang yang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Kulit batangnya berwarna abu-abu coklat, beralur membentuk garis-garis, dan bersisik.
Tajuknya ringan dan menyerupai payung, memiliki percabangan yang melebar serta kadang menggugurkan daun. Akarnya merupakan akar tunggang dalam dan memiliki akar cabang yang banyak.
Mindi memiliki daun majemuk menyirip ganda yang tumbuh berseling dengan panjang 20-80 cm. Anak daunnya berbentuk bulat telur bergerigi dan berwarna hijau tua di bagian permukaan atas.
Bunganya majemuk terdapat dalam malai yang panjangnya 10-20 cm yang keluar dari ketiak daun. Panjang malai 10-22 cm, dan berkelamin dua, yaitu bunga jantan dan betina terletak di satu pohon yang sama.
Daun mahkotanya berjumlah 5, panjangnya 1 cm, warnanya ungu pucat, dan berbau harum. Buahnya berjenis buah batu, dan jika masak warnanya coklat kekuningan.
Bentuk buahnya bulat atau jorong, tidak membuka, berukuran 2-4 cm x 1-2 cm. Kulit luar buah tipis, licin. Ketika muda berwarna hijau, dan berubah menjadi kuning ketika masak.
Dalam satu buah umumnya terdapat 4-5 biji. Biji kecil 3,5 x 1,6 mm, lonjong, licin, warna coklat, biji kering warna hitam.
TEMPAT TUMBUH POHON MINDI
Budidaya Mindi tidak sulit, sebab ia tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, antara 0 m sampai 1200 m di atas permukaan laut. Mindi juga dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dengan curah hujan rata-rata per tahun 600 – 2000 mm.
Tetapi, secara khusus Mindi tumbuh dengan subur di tanah berdrainase baik dengan spesifikasi tanah yang dalam, tanah liat dan berpasir. Meski begitu, pohon ini toleran terhadap tanah dangkal, tanah asin serta basa.
Mindi biasa ditanam sebagai pohon pelindung di pinggir jalan. Kadang-kadang ia juga tumbuh sebagai pohon liar di daerah-daerah dekat pantai.
MUSIM BERBUAH MINDI
Tanaman Mindi mengalami musim berbunga dan berbuah berbeda-beda tergantung tempat tumbuhnya. Di Jawa Barat, Mindi berbunga pada Maret sampai Mei; di Jawa Timur Juni hingga Nopember. Sedang di NusaTenggara Barat pada bulan September dan Juni.
Namun secara umum, buah mindi masak saat bulan Juni, Agustus, Nopember dan Desember. Ekstraksi biji dilakukan dengan merendam buah dalam air selama 1 sampai 2 hari, kemudian biji dibersihkan dan dikeringkan di tempat teduh.
Dari setiap kilogram, didapat biji kering berjumlah sekitar 3.000 butir.
Penyimpanan biji dilakukan dengan memasukan biji ke dalam wadah yang tertutup rapat, disimpan di ruang dingin (suhu 3° – 5° C). Daya kecambahnya berkisar 80% selama satu tahun dan turun 20% setelah lima tahun.
HAMA & PENYAKIT
Pohon Mindi mudah diserang penggerek pucuk Hypsipyla robusta Moore dan batangnya kadang-kadang diserang kumbang ambrosia Xleborus ferrugineus. Hal itu mengakibatkan kualitas kayunya menurun.
Pengendalian hama penggerek pucuk dapat dilakukan dengan tindakan silvikultur, antara lain dengan menggunakan bibit tanaman yang tahan serangan hama. Dapat pula dengan membuat hutan tanaman campuran.
Cara lain untuk memberantas hama adalah dengan menyuntikkan insektisida Nuvacron 20SCW, Dimecron 50 SCW, dan Gusadrin 15 WSC setelah batangnya ditakik.
PENGGUNAAN KAYU MINDI
Kayu mindi adalah salah satu bahan baku utama untuk industri mebel. Kayu ini terbukti berkualitas baik dan memiliki corak yang indah.
Kayu terasnya berwarna merah coklat muda semu-semu ungu. Sementara gubalnya berwarna putih kemerah-merahan dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras.
Kayu Mindi mudah dikerjakan, kuat (termasuk kelas kuat III-II) serta dapat mengering tanpa cacat. Ia termasuk pada kelas awet IV- V, atau setara dengan mahoni, sungkai, meranti merah.
Mebel berbahan baku kayu Mindi dapat terdiri dari kayu utuh atau merupakan kombinasi antara kayu utuh dan panel kayu yang dilapisi vinir Mindi. Produk lantai kayu biasanya berupa parket atau mozaik.
Bahan baku untuk lantai mindi yang berupa parket merupakan kayu lapis indah (multipleks) dan berupa produk perekatan terdiri dari 3 lapis kayu gergajian atau bagian bawah vinir, sedangkan bagian atas dan tengah berupa kayu gergajian.
Saat ini, kayu gergajian mindi setebal 5 mm dipakai untuk bagian atas lantai parket 3 lapis dan produknya diekspor.
Karena coraknya yang indah, kayu mindi yang berukuran kecil juga biasa digunakan sebagai bahan untuk membuat barang kerajinan.
BERKHASIAT OBAT
Selain diambil kayunya, pohon Mindi juga memberikan kegunaan yang lain. Daun dan biji mindi dapat digunakan sebagai pestisida nabati.
Sebab memiliki kandungan yang sama dengan mimba (Azadirachta indica), yaitu azadirachtin dan meliantriol. Meski karena kadarnya lebih rendah efektivitasnya lebih rendah pula.
Kandungan bahan aktif pada daun mindi adalah flavone glicoside, quercitrin dan kaemferol. Selain itu, ia juga mengandung protein yang tinggi yang bersifat insektisidal dan bersifat penolak terhadap nematoda.
Mindi kecil juga terbukti dapat menekan penyakit bengkak akar yang disebabkan oleh Meloidogyne spp pada tanaman tomat.
Kulit mindi mengandung toosendanin, margoside, kaemferol, resin, tannin dan trirterpene kulinone sehingga dapat digunakan untuk menyembuhkan cacingan dan hipertensi.
Menurut penelitian, sifat antelmintik (menghilangkan cacing) tanaman mindi bekerja lebih lama ketimbang santonin. Selain itu, infus kulit kayu tumbuhan ini membuat cacing kremi dari tikus lumpuh. Toosendanin tumbuhan ini juga menimbulkan depresi pernafasan.
Kulit, daun dan akar mindi juga telah digunakan sebagai obat rematik, demam, bengkak, dan radang. Suatu glycopeptide yang disebut meliacin diisolasi dari daun dan akar mindi berperan dalam menghambat perkembangan beberapa DNA dan RNA dari beberapa virus misalnya virus polio.
Di Indonesia sendiri sudah banyak mayarakat yang membudidayakan tanaman mindi seperti di daerah Jawa, Sumatra, Papua, dan Nusa Tenggara.
Umumnya tanaman ini dapat tumbuh subur pada daratan rendah hingga dataran tinggi yaitu antara 0 – 1200 meter diatas permukaan laut, dengan curah hujan antara 600 – 2000 mm per tahun, dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah.
Tanaman mindi terkenal sebagai penghasil kayu berkualitas untuk bahan baku mebel, baik ekspor atau domestik.
Sebab kayu mindi memiliki sifat sesuai dengan mebel dengan corak yang indah, sangat mudah diolah, termasuk dalam golongan kayu kelas kuat III – II, dan ketika mengering tidak akan berubah bentuk atau terjadi kecacatan.
Untuk melakukan budidaya tanaman mindi, dapat dikatakan susah-susah gampang.
Karena tidak dapat dilakukan dengan sembarangan dan membutuhkan teknik-teknik yang sesuai, agar hasil yang diperoleh maksimal. Selain itu, untuk memperbanyak tanaman mindi dari biji.
Kita harus mengeluarkan biji tanaman mindi dari cangkang buahnya terlebih dahulu, yang terkenal sangat keras dan sulit untuk dibuka. Berikut akan dijelaskan beberapa teknik budidaya tanaman mindi bagi pemula, dengan memperbanyak tanaman mindi dari biji.
Langkah Persiapan Pembenihan
Untuk melakukan budidaya tanaman mindi dari biji, maka diperlukan biji mindi yang berkualitas dan tidak memiliki kecacatan bentuk.
Ketika mengambil biji dari cangkangnya, diperlukan teknik khusus. Pertama kumpulkan semua biji berkualitas baik dan tidak memiliki kecacatan bentuk, selanjutnya ekstrasi atau iris melintang terlebih dahulu biji tersebut dengan menghilangkan daging buah dan akan meninggalkan cangkang mindinya saja.
Kemudian jemur cangkang tersebut di bawah sinar matahari sekitar 2 – 3 hari, hingga cangkang tersebut mengering dan retak.
Dari sela-sela retakan tersebut, kita dapat mencongkelnya menggunakan pisau. Ketika melakukan pencongkelan, lakukan dengan sangat hati-hati karena biji mindi sangat mudah rusak dan memiliki tekstur lembek.
Selanjutnya lakukan penyortiran biji yang memiliki kualitas baik, dengan merendam biji tersebut ke dalam air. Bila biji tersebut berwarna hitam dan tenggelam di dalam air, maka biji tersebut memiliki kualitas baik.
Terakhir, angkat biji tersebut dan keringkan, dengan cara diangin-anginkan selama sekitar 2 – 3 hari.
Langkah Pembenihan Tanaman Mindi
Rendam biji selama 30 menit dalam air bersuhu 80°C dan tiriskan, lalu siapkan media semai berukuran 50 cm x 20 cm.
Selanjutnya masukan biji ke media semai hingga rata, tutup dengan tanah, dan semprot dengan pestisida kimia agar dapat terlindung dari serangan hama serta tutup menggunakan plastik hingga 10 hari kemudian.
Jika biji mindi mulai berkecambah, pindahkan ke kantong plastik polybag, dan rawat hingga mencapai ketinggian 20 – 30 cm atau sekitar 4 – 6 bulan setelah dipindahkan ke polybag.
Langkah Penanaman Tanaman Mindi
Bersihkan lahan yang akan ditanami, cangkul tanah sedalam 30 cm dengan jarak tidak terlalu rapat atau tidak terlalu renggang agar tanaman tidak rubuh ketika tertiup angin.
Sobek plastik polybag tersebut, keluarkan bibit mindi, lalu masukkan bibit kedalam lubang yang sudah digali tadi, dan tutup menggunakan tanah hingga rata.
Langkah Pemupukan Tanaman Mindi
Lakukan pemupukan menggunakan pupuk organik atau kimia dan lakukan saat musim hujan tiba, agar pupuk dapat meresap ke dalam tanah. Berikan pupuk 3 bulan sekali selama satu tahun, namun jika sudah lebih dari satu tahun kita tidak perlu memberikan pupuk lagi.
Langkah Penyiangan Tanaman Mindi
Hal ini dilakukan untuk membersihkan gulma dari pohon mindi dan dilakukan setiap enam bulan sekali. Sisa proses penyiangan kemudian ditimbun di dalam tanah yang ada di sekitar pohon mindi, agar dapat terdekomposisi di dalam tanah.
CARA MENGATASI KERITING PADA TANAMAN CABE AGAR TIDAK GAGAL PANEN
Salah satu problem yang kerap dialami petani dan juga penghobi tanaman cabe adalah keriting daun. Penyakit keriting daun pada tanaman cabe dapat dilihat pada gejala mengerut pada bagian daun cabe yang masih muda, lama kelamaan semakin kecil dan tidak bisa tumbuh tunas baru. Alhasil cabe tidak bisa tumbuh, berbuah apalagi panen. Penyakit keriting pada daun cabe memang cukup menjadi momok bagi banyak orang.
Lantas apakah penyakit keriting pada tanaman cabe bisa diatasi? Ya, tentu saja penyakit keriting pada tanaman cabe bisa diatasi. Penyakit keriting pada cabe disebabkan oleh hama trips dan tungau. Binatang ini adalah hama yang sangat kecil hingga susah dilihat dengan mata telanjang.
Hama Tungau dan trips ini akan menghisap sari makanan pada daun tanaman cabe sehingga, cabe menjadi kekurangan nutrisi. Untuk mengatasi cabe yang tersesang penyakit keriting dilakukan dua pendekatan yaitu mengusir/membunuh hama trips dan tungau tersebut dan memberikan suplai makanan yang cukup untuk tanaman cabe. Karena pada saat terserang penyakit keriting cabe memerlukan pengganti nutrisi secepatnya.
Membasmi Trips dan Tungau pada tanaman cabe bisa dilakukan dengan pestisida kimia dan organik. Namun memberikan pestisida kimia secara berlebihan bisa membuat daun tanaman terbakar sehingga justru malah mati. Pemberian pupuk kimia berlebihan juga malah membuat tanaman cabe layu.
Indonesia memiliki berbagai komoditi potensial untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Pinang merupakan salah satu dari beribu komoditas dari Sabang sampai Merauke. Sahabat steem,,,ternyata bertanam pinang memiliki potensi bisnis yang menjanjikan dengan income yang nyata.
Budidaya pinang tidak membutuhkan perawatan yang rumit dan resiko gagal panen pun sangat kecil. Maka tak heran, dalam beberapa tahun belakangan ini, budidaya pinang secara intensif banyak dilirik karena dianggap sebuah investasi sub sektor perkebunan yang menjanjikan di masa depan.
Hebatnya tanaman pinang, ia bisa tumbuh dengan baik dihampir semua iklim, lebih tahan hama dan penyakit.
Namun, tanaman pinang sangat bagus bila ditanam pada daerah dengan iklim tropis dan subtropis yang agak basah dengan bulan basah sekitar tiga hingga empat bulan per tahun dan bulan kering sekitar empat hingga delapan bulan per tahun.
Hebatnya lagi,, masa investasi modal dalam berkebun pinang tidak terlalu lama, dimana dalam jangka waktu 5 tahun sudah dapat di panen. Jika dirawat secara baik dan benar, pohon pinang mampu bertahan hingga seratus tahun. Luar biasa,,bukan?
Bagi Anda yang ingin membudidaya pinang. Berikut sebuah analisa usaha yang barangkali dapat menjadi referensi untuk sabahat steemian..
Analisa Usaha Budidaya Pinang Intensif
Analisis Usaha Buah Pinang
Dalam 1 hektar dapat ditanam sekitar lebih kurang 1000 batang bibit pinang unggul. Kebun pinang yang mendapatkan perawatan dengan baik, setiap pohon bisa menghasilkan 25 kg buah basah dalam sekali panen dari setiap pohon.
Lalu,,berapa pendapatan petani pinang dalam sekali panen, berikut jawabannya?
Hasil buah basah :
1000 batang x 25 kg = 25.000 kg buah basah. Jika harga jual buah basah per kg Rp2.000 x 25.000 Kg = Rp50 juta/panen. Pendapatan ini belum dikurangi biaya kerja atau dihitcos.
Jika buah pinang dijemur, berikut hasilnya :
Dalam 5 ton buah basah akan menghasilkan 1 ton biji pinang kering bulat. Jika dalam 1 hektar 25 ton buah basah maka kita akan menghasilkan 5 ton biji pinang kering bulat dalam sekali panen.
Berapa harga pinang kering bulat? Harganya bisa naik turun. Biasanya berkisar antara 18-20 ribu per kg. Untuk mengethaui berapa pendapatan, kita ambil harga 18 ribu saja. Maka hasilnya = 5.000 x 18.000 = Rp90.000.000 rupiah/per panen dalam satu hektar.
Kalau Anda punya kebun dalam 3 hektar, berapa pendapatan dalam setiap kali panen? So pasti yang punya kebun pinang pasti tau berapa pendapatannya.!
hitung – hitunganya :
Bila Anda memiliki kebun pinang seluas 3 hektar. Maka hasil dan pendapatan Anda sebanyak 15.000 ton biji pinang kering = 15.000 x 18.000 = Rp. 270.0000.000,- dalam sekali panen.
Pendapatan tersebut belum dihitcost…. Memang luas biasa..?
Salam sukses untuk petani, dari kami penggemar steeminia…
Tanaman buah naga atau pitaya merupakan salah satu jenis tanaman kaktus yang hanya dapat tumbuh secara alami di daerah tropis seperti di Indonesia. Kalau Anda ingin menanam pohon yang bisa menghasilkan buah dalam waktu relatif singkat, maka tanaman buah naga adalah pilihan tepat. Di mana tanaman ini mulai menghasilkan buah pertama saat berumur 10 bulan, serta dapat terus hidup selama 20 tahun. Menarik bukan ?
Nah, yang perlu diperhatikan sebelum menanam buah naga adalah menentukan lokasi yang sesuai untuk pertumbuhannya.Menurut Badan Litbang Pertanian, tanaman buah naga dapat tumbuh optimal di dataran rendah sampai dataran sedang dengan ketinggian 0-800 mdpl.
Gunakan aplikasi yang bernama altitude meter melalui Smart phone Anda untuk mengetahui berapa ketinggian lahan dari permukaan laut. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis melalui Play Store maupun App store.
Sedangkan untuk kebutuhan sinar matahari, tanaman buah naga membutuhkan penyinaran penuh. Artinya lokasi penanaman buah naga harus di tempat terbuka dan tidak terdapat naungan atau penghalang masuknya sinar matahari, contohnya seperti pohon besar atau tembok bangunan.
Apabila lokasi penanaman sudah ditentukan, berikut 5 langkah cara menanam buah naga yang baik dan benar supaya cepat berbuah dan berumur Panjang.
Pemilihan bibit
Bibit tanaman buah naga (Hyloceresus sp) nantinya berupa stek batang yang memiliki panjang minimal 30 cm dengan tekstur batang yang keras dan tua.
Setidaknya ada dua jenis bibit buah naga yang dijual oleh dinas pertanian maupun penjual bibit tanaman berdasarkan bentuk fisik kulit dan daging buahnya, yaitu; tanaman buah naga kulit merah-daging putih, kulit merah-daging merah, dan kulit kuning-daging putih.
Selanjutya pilihlah bibit yang minimal memiliki 4 mata tunas serta dalam kondisi sehat. Perlu kiranya menggali informasi seputar pohon indukan bibit tersebut.
Di mana kriteria pohon induk yang baik untuk dijadikan sebagai bibit buah naga antara lain; sudah pernah berbuah sebanyak 4 kali, produksinya tinggi, serta bebas penyakit.
Penanaman
Sebelum melakukan penanaman, Anda perlu menyiapkan tiang penyanggah atau tiang panjatan terlebih dahulu. Karena nantinya tanaman buah naga akan tumbuh merambat dan tetap produktif selama 20 tahun. Maka dari itu buatlah tiang penyanggah dari bahan yang kuat dan tahan lama yaitu tiang beton.
Budidaya Buah Naga
Setelah tiang penyangggah sudah jadi, selanjutnya benangkan tiang ke dalam tanah dengan kedalaman 50 cm, supaya kuat menahan beban tanaman buah naga dan tidak mudah roboh. Nantinya jarak antar tiang adalah 2,5 meter.
Tanaman buah naga menyukai tanah yang lembab namun tidak tergenang. Untuk itu buatlah saluran drainase atau parit, sehingga ketika turun hujan air tidak menggenangi lahan.
Anda juga bisa membuat gundukan atau bedengan untuk menanam buah naga ini. Ukuran bedengan setidaknya Lebar 1.5 meter, tinggi 30-50 cm, serta jarak antar bedengan 1 meter.
Kemudian buat lubang tanam dengan ukuran 70 X 70 X 70 cm. Campurkan tanah galian tersebut dengan pupuk kandang dari kotoran kambing yang sudah difermentasi sebanyak 10-15 kg atau setengah karung. Tambahkan pula dolomit sebanyak 1 kg, sekam bakar 2 kg dan pupuk NPK sebanyak 50 gr.
Setelah tanah galian sudah dicampur dengan pupuk serta dikembalikan ke dalam lubang tanam, maka bibit buah naga bisa segera ditanam. Untuk mendapatkan hasil pertumbuhan yang optimal, setiap 1 tiang penyanggah cukup ditanami 3 bibit buah naga. Siram bibit dengan air secukupya setiap pagi hari atau ketika tanah di sekitar bibit kelihatan agak kering.
Pemupukan Susulan
Karena tanaman buah naga dapat hidup dalam waktu yang lama, maka supaya bisa terus berbuah sepanjang tahun perlu dilakukan pemupukan secara berkala.
Terdapat dua jenis pupuk yang nantinya diberikan pada tanaman buah naga. Yaitu pupuk organik dan pupuk kimia sintetis. Fungsi utama dari pupuk organik adalah menjaga keseimbangan mikroorganisme di dalam tanah.
Pupuk organik yang dipakai adalah pupuk kandang yang terbuat dari fermentasi kotoran kambing. Untuk setiap rumpun atau 1 tiang penyanggah dosisnya sebanyak 15 kg yang diberikan setiap 3 bulan sekali. Tambahkan pula pupuk hayati yang mengandung bakteri Nitrobacter, nitrococcus, dan jamur mikoriza arbuskula atau trikoderma.
Mikroorganisme tersebut membantu dalam menyediakan nutrisi siap serap yang dibutuhkan oleh tanaman. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca dalam artikel Peranan Mikroorganisme Bagi Kehidupan Tanaman.
Selain itu mikroorganisme dari jenis jamur akan membuat porositas dan kelembaban tanah tetap terjaga. Sehingga perakaran tanaman buah naga bisa mendapatkan asupan air dan oksigen yang cukup.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur Nitrogen, Phosphor dan Kalium, diperlukan pemberian pupuk kimia sintetis NPK. Namun karena pupuk NPK sifatnya kurang ramah lingkungan, jadi penggunaannya harus sesuai dosis, yaitu berupa NPK 15-15-15 sebanyak 50 gr/tanaman yang diberikan setiap 3 bulan sekali.
Setelah tanaman berumur 10 bulan pupuk yang digunakan adalah yang mengandung P dan K, yaitu SP-36 sebanyak 25 gr/tanaman dan KCL 25 gr/tanaman, pemberiannya setiap 3 bulan sekali.
Nah, bagi Anda yang ingin menanam buah naga secara organic anda dapat mengganti pupuk NPK sintetis dengan bahan yang alami. Anda dapat mempelajari dalam artikel bahan-bahan alami sumber pupuk NPK organik.
Cara aplikasi pupuk NPK sintetis ini dapat dengan cara dilarutkan dengan air terlebih dahulu (dikocor), atau disebar secara langsung dengan membuat parit kecil yang jaraknya 20 cm dari tanaman, kemudian ditimbun dengan tanah.
Pemangkasan
Dalam menanam buah naga perlu dilakukan aktifitas pemangkasan secara rutin. Utamanya adalah pemangkasan atau membuang cabang air yang tumbuh di ruas-ruas batang utama.
Proses pemangkasan tersebut dilakukan selama masa pertumbuhan vegetatif yaitu mulai dari penanaman bibit sampai tanaman berumur 6-8 bulan. Sehingga hanya terdapat satu batang utama yang tumbuh sampai tanaman mencapai ujung tiang penyanggah.
Setelah tanaman dewasa atau sudah mencapai tiang penyanggah (biasaya setelah tanaman berumur 8-10 bulan), langkah selanjutnya adalah memotong ujung tanaman dengan Panjang 30 cm. Proses ini bertujuan untuk memicu tumbuhya cabang sekunder produktif yang nantinya akan menghasilkan bunga.
Untuk menjaga produktifitas tanaman supaya dapat menghasilkan buah yang berkualitas sekaligus tanaman dapat berumur Panjang, maka pada setiap cabang utama tanaman jumlah cabang produktif yang dirawat cukup 3-5 cabang saja.
Penyerbukan dan perawatan
Tanaman buah naga mulai berbunga yang pertama setelah berumur 10-12 bulan. Bunga akan mekar di malam hari dan akan terjadi penyerbukan yang dilakukan oleh serangga seperti lebah dan tawon.
Namun ada baiknya Anda melakukan penyerbukan secara manual dengan menggunakan kuas. Sehingga diharapkan buah bunga tersebut kemungkinannya untuk dapat menjadi buah lebih tinggi.
Tanaman buah naga termasuk salah satu jenis tanaman berumur Panjang dan cukup mudah dalam hal perawatannya. Aktifitas harian yang perlu Anda lakukan secara rutin antara supaya tanaman terus produktif diantaranya; pemangkasan pada cabang yang terserang penyaki, penyiraman rutin dan secukupnya untuk menjaga tanah supaya tetap lembab, serta membersihkan lahan dari rumput liar.
Referensi :
Azri, BPTP Kalimantan Barat (2017). Respon pupuk organic dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan produktivitas buah naga
Santoso, PJ. BPTB tropika Sumatera Barat (2013). Budidaya buah naga organic di pekarangan, berdasarkan pengalaman petani di kabupaten malang
Kristriandiny, O dan Susanto, S. Fakultas Pertanian IPB (2016). Budi daya buah naga putih (hyloereus undatus) di Sleman, Yogyakarta : Panen dan Pascapanen
Irwan Muas, Ir. Mp. BPTB tropika Sumatera Barat. Budidaya buah naga (dragon fruit)
Balcony garden (2019). How to grow dragon fruit | growing dragonfruit (pitaya)
Osborne, T. MD. Tasty Landscape (2013). How to get your dragon fruit cactus to fruit
Valencia, M. Self sufficient me (2012). Dragon fruit (pitaya)-how-to guide for growing