Thursday, October 15, 2020

Tubuh Rasulullah SAW Dilindungi Petir

Tubuh Rasulullah SAW Dilindungi Petir
Tubuh Rasulullah SAW Dilindungi Petir

Tubuh Rasulullah SAW Dilindungi Petir

Assalamu’alaikum….
Kisah-kisah teladan Islam hadir kembali, silahkan dibaca, dishare sebanyak-banyaknya ke media sosial ya sahabat.

Diantara para nabi dan rasul yang paling banyak memiliki mukjizat adalah Rasulullah SAW. Salah satunya adalah tubuh Rasulullah SAW yang dilindungi petir ketika handak dibunuh.

Kisahnya

Pada zaman Rasulullah SAW, tidak sedikit sahabat yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri tentang kehebatan mukjizat beliau yang spektakuler adalah tubuhnya memancarkan nyala api dan petir sebagai tameng dari serangan lawan yang hendak membunuhnya.

Dikisahkan, Rasulullah SAW berangkat menuju medan Perang Hunain. Diantara yang ikut serta dalam pasukan kafir, ada seorang lelaki yang bernama Syaibah bin Usman bin Thalhah, yang ayah dan pamannya terbunuh dalam Perang Uhud. Oleh karena itu, keikutsertaan Syaibah dalam Perang Hunain adalah untuk membalas dendam atas kematian bapak dan pamannya di Perang Uhud.

Memancarkan Petir

Sasaran utama Syaibah adalah membunuh Rasulullah SAW. Ketika Syaibah mengetahui Rasulullah SAW turut serta dengan pasukan Islam dalam Perang Hunain, dirinya pun ikut bergabung dengan pasukan kafirQuraisy menuju suku Hazawin. Harapannya bila perang sudah berkecamuk, dirinya akan mencari kesempatan dan menunggu saat yang tepat untuk membunuh Rasulullah SAW. Dengan demikian, dirinya dapat menyelesaikan balas dendam kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW.

Syaibah telah memperhitungkan rencananya dengan matang agar jangan sampai gagal. Pedangnya pun dibawa dan telah diasah tajam hingga nanti dapat sekali tebas kepala Rasulullah SAW langsung pisah dari badannya. Hari yang ditunggu pun tiba. Perang sedang berkecamuk dengan hebatnya dan Syaibah terus mengintai gerak gerik Rasulullah SAW karena dialah sasaran utamanya.

Akhirnya, tibalah saat yang ditunggu oleh Syaibah. Sebab di saat orang-orang Islam prak poranda dan bercerai berai oleh serangan gencar pasukan panah kaum kafir yang bertubi-tubi, membuat pasukan Islam tak mampu melindungi Rasulullah SAW. Maka, Syaibah langsung mengeluarkan pedangnya sambil mendekati Rasulullah SAW. Setelah mendekat, serangan pun dilancarkan.

Tiba-tiba saja ada nyala api keluar daru tubuh Rasulullah SAW seperti petir yang menyambar-nyambar dan nyaris menyambar wajah Syaibah. Petir itu seakan melindungi tubuh Rasulullah SAW dari serangan Syaibah. Melihat kejadian itu, Syaibah langsung menutup wajahnya karena rasa takut. Dirinya pun langsung berlari menjauhi Rasulullah SAW. Namun justru Rasul memanggil Syaibah,”Wahai Syaibah, datanglah kemari,” ujar Rasulullah SAW.

Membela Rasulullah SAW

Dengan perasaan takut, Syaibah pun mendekat. Rasulullah SAW lalu meletakkan tangannya di dada Syaibah. Rupanya beliau mengerti kalau Syaibah ketakutan dan gemetaran. Beliau mengusap-usap dada Syaibah seraya berdoa,
“Y Allah, lindungilah dia dari bisikan setan.”

Pada saat itu juga, tak ada yang lebih dicintai oleh telinga, mata, dan segenap jiwa Syaibah kecuali Rasulullah SAW. Perasaan benci dan dendam kepada Rasulullah SAW tiba-tiba saja sirna berganti kecintaan yang luar biasa hebatnya.

“Mari ikut berjuang bersama kami, “kata Rasulullah SAW.
Syaibah langsung berdiri tegak di hadapan Rasulullah SAW. Syaibah lantas melancarkan serangan balik menghantam kaum kafir yang memusuhi Rasulullah SAW dan para sahabat-sahabatnya.

Wassalamu’alaikum warohmah.

Editor: Alber

Labels: , ,

Friday, June 12, 2020

Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW

Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW
Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW

Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW

Assalamu’alaikum wr. wb

Rasulullah SAW memang memiliki banyak mukjizat. Hampir semua mukjizat para Nabi berada pada diri Rasulullah SAW. Salah satu mukjizat Rasul adalah memiliki suara yang cukup dahsyat, bahkan suara Rasulullah SAW bisa di dengar dari jarak yang jauh sekali.
Pengeras suara juga tidak ada, namun kok bisa didengar oleh banyak manusia dari jarak yang cukup jauh suara Beliau itu, sungguh mukjizat yang tiada tara.

 

Kisahnya

Banyak di antara mukjizat Nabi Muhammad SAW yang seringkali ditunjukkan kepada para sahabat. Salah satunya adalah mukjizat Rasulullah SAW yang memiliki suara yang merdu sekali, sehingga nyaman dan indah didengar oleh telinga.

Seperti halnya penuturan Anas ra dalam sebuah riwayatnya, Rasulullah SAW bersabda,
“Bahwa Allah tidak mengutus seorang Nabi melainkan bermuka tampan dan bersuara merdu. Sedangkan Nabimu adalah yang terbagus raut mukanya dan merdu suaranya,”
(HR. At-Tirmidzi).

Suara Rasulullah SAW ternyata tidak hanya merdu saja, namun juga memiliki kekuatan suara yang cukup dahsyat sehingga orang-orang jauh pun bisa mendengar suara beliau.

Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW
Dahsyatnya Suara Rasulullah SAW

Banyak Riwayat yang Mengisahkan

Istri Beliau, Rasulullah SAW yang bernama Aisyah, pernah menceritakan bahwa pada suatu ketika, tepatnya pada hari Jumat, Rasulullah SAW sedang duduk di atas mimbar di masjid. Ketika itu Rasulullah SAW bersabda kepada para manusia,
“Duduklah kalian.”

Sabda Rasulullah yang demikian itu ternyata tidak hanya didengar oleh orang-orang yang berada di masjid itu saja, akan tetapi didengar pula oleh Abdullah bin Rawahah yang pada saat itu sedang berada di wilayah Bani Graham. Saat itu Abdullah bin Rawahah pun langsung duduk di tempat yang jaraknya cukup jauh dari masjid itu. Padahal saat itu belum ada pengeras suara seperti saat ini.

Dalam riwayat lainnya, Abdurrahman bin Mu’adz yang juga termasuk salah satu sahabat Rasulullah SAW menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW sedang menceramahi para sahabat-sahabatnya di Mina.

Rasulullah SAW bersabda,
“Bawalah kerikil untuk melempar.”

Demikian ucap Rasulullah SAW ketika membimbing para sahabat untuk beribadah.
Sementara itu Abdurrahman sendiri ketika itu berada jauh dari Rasulullah SAW, namun ia bisa mendengar suara beliau ketika mengajari para sahabat tentang tata cara beribadah.

Tidak hanya itu, pada suatu ketika, Bara’ bercerita bahwa Rasulullah SAW pernah berceramah kepadanya dan para sahabat di sekelilingnya. Namun suara Rasulullah SAW ketika itu ternyata mampu didengar oleh para muslimah yang berada dalam kamar pingitan mereka.

Suara Dapat Didengar dari Jarak Cukup Jauh

Pengalaman lainnya juga diungkapkan oleh Ummu Hani. Ia menuturkan bahwa pada suatu malam ketika dirinya sedang membaringkan punggung di rumahnya. Suasana ketika itu cukup sepi, namun tiba-tiba ia mendengar suara Rasulullah SAW. Ummu Hani merasa heran, dari itu ia mencoba mencari-cari Rasulullah SAW di rumahnya. Namun ternyata Rasulullah SAW tidak ada di rumahnya saat itu.

Pada saat yang bersamaan, ternyata Rasulullah SAW ketika itu sedang berada di sisi Ka’bah. Sedangkan rumah Ummu Hani dan Ka’bah memiliki jarak yang cukup jauh sekali.

Ummu Hani menceritakan apa yang disabdakan Nabi adalah sebagai berikut.
Rasulullah SAW bersabda,
“Wahai orang-orang yang beriman, dengan lidahnya dan tak memurnikan keimanan dari hatinya, janganlah kalian memfitnah kaum muslimin dan janganlah kalian mencari-cari cacatnya. Dan barangsiapa yang cacatnya dicari-cari oleh Allah SWT, maka Dia akan membuka kejelekan di tengah rumahnya.”

Subhanallah…
Ucapan Rasulullah SAW tersebut mampu menembus dinding pembatas rumah-rumah para penduduk ketika itu. Sehingga banyak muslimah yang berada di dalam kamarnya juga mampu mendengar apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, termasuk Ummu Hani. Padahal jarak mereka dengan Rasulullah SAW cukup jauh dan tidak ada pengeras suara.

Subhanallah….

Editor: Alber

Labels: , , ,

Tuesday, July 21, 2015

Kisah Rasulullah Dicekik dan Dilempari Kotoran Binatang

Kisah Rasulullah Dicekik dan Dilempari

Kisah Rasulullah Dicekik dan Dilempari

Mari kita pelajari sifat dan kisah Rasulullah, Rasulullah bukan sosok pemarah. Banyak yang mencoba mengejek, menyakiti dan melukai, tapi Rasulullah tidak menanggapi dengan api amarah. Rasulullah kadang malah membalas dengan kasih berlebih.

Begitu pun ketika si Badui kurang ajar itu mengasarinya.Rasulullah tengah berjalan bersama Anas bin Malik, ketika tiba-tiba Arab Badui itu menarik selendang Najran di kalungan lehernya.

Begitu kerasnya tarikan si Badui, Nabi pun tercekik. Anas, seperti tercatat dalam Shahih al-Bukhari, sempat melihat bekas guratan di leher Nabi.

“Hai Muhammad, beri aku sebagian harta yang kau miliki!” teriak si Badui, masih dengan posisi selendang mencekik Rasul.
Apakah Nabi marah dengan sikap si Badui yang mirip preman Tanah Abang ini: berbuat kasar untuk minta ‘jatah’? Hati Nabi terlalu sejuk untuk sekadar diampiri letikan rasa gusar.

Tidak, Nabi justru tersenyum, dan bilang ke Anas, “Berikanlah sesuatu.”
Itu masih belum seberapa. Nabi bahkan pernah ‘dihadiahi’ kotoran hewan, pada punggung, di saat Nabi sedang sujud dalam shalat. Abdullah bin Mas’ud jadi saksi, yang kemudian direkam pula dalam Shahih al-Bukhari.

Ibnu Mas’ud melihat Nabi tengah bersembahyang di dekat Ka’bah, dan pada saat yang sama Abu Jahl dan gerombolannya duduk-duduk tak jauh dari situ.

“Siapa mau membawa kotoran-kotoran kambing, yang disembelih kemarin, untuk ditaruh di atas punggung Muhammad, begitu dia sujud?”

Abu Jahl berseru pada punakawannya. Satu dari mereka, yang tak lain adalah Utbah bin Rabi’ah, Syaibah bin Rabi’ah, al-Walid bin Utbah, Umayyah bin Khalaf, serta Uqbah bin Abi Mu’ith, itu bergerak mengambil kotoran. Mereka tunggu hingga Nabi sampai pada sujud.

Dan benar, sampai ketika Nabi sujud, ditaruhlah kotoran itu di antara dua bahu Nabi. Abu Jahl, punggawa Quraisy yang selalu berupaya menghancurkan Nabi itu, dan gerombolannya menyaksikan dengan tawa keras. Nabi tetap dalam sujud hingga Fatimah az-Zahra membersihkan sembari meneteskan air mata. Tapi Nabi bukan sosok pemarah, bukan pendendam.

Nabi tidak memerintahkan Sahabat-Sahabat untuk membalas balik perlakuan Abu Jahl Cs. Beliau hanya berdoa, “Allahumma alaika bi Quraisy, alaika bi Quraisy, alaika bi Quraisy.” Ya Allah, binasakan mereka, bangsa Quraisy yang pongah itu.
Semoga kisah di atas menjadi contoh bagi kita. Amin.

Editor: Alber

Labels: , ,