Tuesday, July 17, 2018

Eksplor Solok Selatan Bagian 2 : Kebun Teh Liki dan Air Terjun Tansi Ampek

Melanjutkan perjalanan sebelumnya, dari Goa Batu Kapal sampai di penginapan hampir jam 2. Untung kami menginap dekat pasar jadi tidak terlalu susah untuk mencari makan meski banyak yang masih tutup.
Rencananya kami akan mendi air/berenang di air terjun yang nanti akan kami kunjungi, yaitu di Air Terjun Kembar atau Air Terjun Tansi Ampek. Setelah makan siang dan kembali ke penginapan untuk mempersiapkan pakaian ganti kami melanjutkan perjalanan ke arah Perkebunan Teh Liki dimana di sini juga banyak air terjun.
Kebun Teh Liki

Konon, inilah kebun Teh terluas di dunia dalam satu hamparan, lebih dari 2.000 hektar!!! Umumnya hasil perkebunan teh ini di ekspor ke Eropa. Pekebunan ini di kelola oleh PT. Mitra Kerinci dan pas saya tanya ke salah satu warga sana, perusahaan ini masih milik Rajawali Grup.

Perkebunan ini berada di kaki Gunung Kerinci, jadi terbayang kan gimana sejuk dan hijaunya pemandangan di sini. Kalau kalian melihat perkebunan teh di Puncak, nah itu belum apa-apa dibandingkan dengan di Liki ini…!
Salah satu sudut Kebun Teh Liki

Salah satu sudut Kebun Teh Liki
Salah satu sudut Kebun Teh Liki
Salah satu sudut Kebun Teh Liki
Air Terjun Tansi Ampek
Mengikutin petunjuk dari Google Maps, kami memasuki Perkebunan Teh Liki. Karena jalannya bukan jalan Nasional, atau jalan negara, maka jalannya adalah jalanan berbatu dan tanah. Beberapa kilometer di depan kami melihat plang petunjuk arah ke Air Terjun Tansi Ampek. Tapi karena tujuan pertama kami adalah Air Terjun Kembar, kami melanjutkan perjalanan sampai di pertigaan. Mengambil jalan kiri dan berada di tengah-tengah perkebunan teh yang sangat sepi, mobil pun tidak bisa melanjutkan perjalanan karena kondisi jalan.

Saya dan Revan melanjutkan jalan kaki mencari lokasi air terjun. Capek berjalan kaki, tidak ada tanda-tanda air terjun ataupun warga untuk bertanya, akhirnya kami kembali ke mobil dan melanjtkan perjalanan ke Air Terjun Tansi Ampek.

Mengikutin plang petunjuk arah ke Tansi Ampek, ternyata jalannya juga tidak bagus, akhirnya di suatu pertigaan kami berempat melanjutkan jalan kaki. Berjalan santai dan mengikuti petunjuk arah, ternyata lumayan jauh juga hahahaha. 
Kondisi jalan di perkebunan teh
Kondisi jalan di perkebunan teh
Kondisi jalan di perkebunan teh
Di suatu pertigaan jalan setapak dekat sungai, kami mengambil jalur kiri menuruni bukit. Mengikutin jalan setapak di bibir tebing terdengar gemuruh air sungai. Sampai di bawah terlihat sungai dengan arus yang sangat deras. Bebatuan besar menghiasi sungai yang berair sangat jernih sekali. Terdapat jembatan kayu yang menghubungkan kedua sisi sungai. Di ujung sungai terdapat semacam goa/terowongan tempat air jatuh ke bawah. Dan di ujung juga merupakan tebing.
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek

Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek

Di kejauhan terlihat landmark Air Tejun Tansi Ampek berwarna merah. Berarti kami salah jalan, dan kami berada pas di atas air terjun. Tapi dengan salah jalan ini kami bisa mengetahui sisi lain Air Terjun Tansi Ampek.

Melanjutkan perjalanan, dari pertigaan kira-kira 100 meter kami ketemu lokasi air terjun. Tidak ada penjagaan ataupun loket, hanya ada sepasang suami istri yang berjualan mie instan dengan termos air panas. Menuruni bukit kira-kira 100m kami sampai di landscape air terjun. 
Akhirnya sampai di air terjun
Melanjutkan ke sungai mendekati air terjun kami menuruni anak tangga yang sudah di cor. Sampai di bawah terlihat jelas kecantikan air terjun ini. Air terjun ini mempunyai 2 tingkatan. Masing-masing tingkatan mempunyai ketinggian sekitar 15-20m. Airnya dingin dan sangat jernih karena alirannya tidak melewati perumahan. Untuk berfoto disini harus hati-hati karena bebatuannya licin, dan gegara ini Revan kecebur dan HP nya rusak.
Air Terjun Tansi Ampek
Air Terjun Tansi Ampek

Air Terjun Tansi Ampek
 Ada beberapa anak-anak muda yang berenang di kolamnya yang konon adalah kolam yang terluas di antara air terjun yang ada di Sumatera Barat. Sangat disayangkan beberapa dari mereka berenang disekitar tempat jatuhnya air terjun, sangat berbahaya karena resiko terkena pusaran air. Dan juga, mereka mandi menggunakan sabun dan sampo yang seharusnya dilarang karena mencemari sungai.
Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang

Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang
Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang
Di sisi tebing bagian kiri, oleh Pemda dibangun semacan gazebo tempat istirahat pengunjung. Dari atas sini kita juga bisa melihat air terjun keseluruhan.
View air Terjun dari tebing kiri

Karena hari sudah sore. Kami memutuskan kembali ke penginapan. Dan sebelumnya menikmati mie instan yang mana pedagangnya sudah siap-siap pulang. Menurut info dari Ibu yang jualan seharusnya kami ke air terjun ini melalui Desa Wonorejo karena akses jalannya lebih bagus. Dan dari Ibu ini pula kami mendapat info jalan pintas melewati kebun teh ke tempat mobil kami menunggu.
Jalan tembus memasuki perkebunan teh

Jalan tembus memasuki perkebunan teh
Jalan tembus memasuki perkebunan teh
Oh iya diantara kalian pasti ada yang nanya kok nama Desa nya Wonorejo? Karena disini banyak sekali warga dari Jawa yang dulu datang untuk bekerja di perkebunan teh. Mayoritas sekarang sudah membaur dan tinggal turun temurun di sini.

Baca juga:

Labels: , , , , , , , ,

Monday, July 16, 2018

Eksplor Solok Selatan Bagian I: Goa Batu Kapal

Mudik 2018 ke Padang kali ini kami memilih liburan dan menginap beberapa malam di Solok Selatan, sebuah kabupaten yang ada di Sumatera Barat. Daerah ini berbatasan dengan Jambi dan terkenal dengan perkebunan teh dan air terjun.
Dari kota Padang, menggunakan 2 mobil dengan anggota 15 orang kami berangkat sekitar jam 9 pagi dengan asumsi sekitar jam 2 atau jam 3 sampai di Solok Selatan (dan kami belum tahu akan menginap dimana).
Karena masih hari kedua Lebaran, jalanan sangat lengang dan mayoritas toko dan perdagangan tutup meski masih ada beberapa yang berjualan.
Tak bisa dipungkiri lagi, perjalanan keliling Sumbar tidaklah membosankan. Daerah yang dinominasi oleh Bukit Barisan menjadikan kita disuguhi panorama hijau pegunungan. Hanya saja, diperlukan sopir yang tangguh dan berpengalaman. 
Melewati jalan naik turun dan berkelok-kelok menembus perbukitan, di sebuah mesjid yang berada dekat persawahan kami istirahat sejenak sekaligus salat zuhur. Belum terlihat rumah makan padahal sudah lewat tengah hari hahahaha.
Sebelum memasuki Alahan Panjang, akhirnya kami menemukan rumah makan meski dengan harga yang kurang wajar. Selanjutnya memasuki Alahan Panjang, daerah yang terkenal dengan Danau Diatas dan Dibawah (Danau Kembar) dan Kebun Tehnya. Kami tidak mampir disini karena akan menginap disini semalam sepulang berkeliling nantinya.
Memasuki Muara Labuh kami mulai mencari-cari lokasi penginapan. Akhirnya memutuskan untuk mencari penginapan di Sangir yang lokasinya terdekat dengan Goa Batu Kapal dan tidak jauh dari Kebun Teh Liki dan Air Terjun. Dan penginapan yang kami dapat lumayan luas, kami mengambil 4 kamar buat 15 orang dengan tarif Rp. 150.000/malam non-AC, karena daerahnya dingin jadi tidak perlu pakai AC. 
Suasana pagi dngan view Gunung Kerinci
Penginapan kami dekat pasar tradisional dimana banyak yang berjualan makanan. Juga, dari sini terlihat Gunung Kerinci dikejauhan. Dan terlihat jelas jika tidak tertutup kabut/awan.
 
Goa Batu Kapal
Ini adalah tujuan utama kami berkunjung ke Solok Selatan. Goa ini berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari penginapan di Sangir tepatnya di Sungai Kunyit Barat, Sangir Balai Janggo. Goa ini terkenal setahun belakangan ini dan menjadi salah satu wisata andalan Solok Selatan.
Melewati desa-desa yang masih banyak kita temukan Rumah Gadang, rumah adat Minangkabau juga sawah-sawah yang membentang luas dan sungai yang berair sagat jernih, adalah mimpi para traveler.
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
View perjalanan menuju Goa Batu Kapal
Mendekati lokasi, kita harus memasuki lahan kelapa sawit dengan jalan tanah merah. Sampai di parkiran yang berada tidak jauh dari bukit kapur dimana Goa ini berada. Bukit kapur yang berwarna putih diluar ini menjadi sorga buat lebah-lebah bersarang, terlihat sarang-sarang lebang bergantungan tanpa ada gangguan.
Bukit kapur

Sampai di loket, kami membayar tiket masuk Rp. 5.000/orang tapi hanya buat dewasa, aak-anak gak bayar. Karena masih pagi, pengunjung masih sangat sepi dan warung-warung di area ini masih terlihat kosong. Di pintu goa kami berfoto sebentar, mengabadaikan momen keluarga Cemara hehehe.
Foto keluarga cemara
Foto keluarga cemara
Foto keluarga cemara

Goa pertama tempat kami berfoto terlihat sangat luas sekali, terdapat stalagtit dan stalagmit beraneka rupa yang dipahat oleh alam. Meski tidak dipasangi lampu, goa ini bercahaya, coklat, pink dll mungkin karena kandungan sulfur di bebatuan kapurnya.
Untuk menjelajah goa, kami harus diantar oleh guide. Kalau kita setuju nanti kita akan ditunjuk/disediakan seorang guide untuk menjelajah goa. Ibu saya gak ikut karena sangat riskan, jadi Ibu hanya menunggu diluar. Tapi gak usah kuatir, selain ramai, juga sangat teduh karena banyak pepohonan besar. Memasuki Goa kedua, suasana delap jadi kami memakai senter dari HP atau berjalan dengan hati-hati. Di dalam banyak terdapat lorong-lorong goa yang sangat gelap, lorong-lorong yang belum dibuka untuk diakses.
Trek antar Goa 2 dan 3

Trek antar Goa 2 dan 3
Trek antar Goa 2 dan 3

Di tengah goa terdapat satu titik dimana banyak pengunjung berfoto dimana di bagian atas goa terdapat pintu goa yang memungkinkan cahaya masuk. Tapi harus hati-hati karena ada batu besar seperti menggantung yang setiap saat bisa saja jatuh.
Di dalam Goa 2

Di dalam Goa 2
Di dalam Goa 2

Selanjutnya menuju Goa 3, yang merupakan area yang paling cantik tapi perlu perjuangan. Keluar dari Goa kedua, kita menaiki tebing batu yang mana harus berhati-hati. Sesekali kita melintasi kayu yang berfungsi sebagai jembatan kecil. Di sepanjang jalan terdapat spot-spot foto yang sangat spektakuler dan cocok buat kamu yang suka foto dan upload di medsos.
Salah satu sudut goa

Salah satu spot foto menuju Goa 3
Sebelum mencapai Goa 3 kita melewati sedikit semak-semak dan rawa. Dan memasuki pintu goa terdapat kolam-kolam di lantai goa. Tapi kita tidak perlu memasuki lumpur-lumpur karena sudah disiapkan kayu-kayu yang berfungsi sebagai titian.
Menuju Goa 3
Di dalam Goa 2
Berfoto di pintu Goa 3
Sampai didalam goa, kita berasa berada di sebuah aula yang sangat luas. Cahaya matahari masuk melalui mulut goa yang ada di depan. Sangat spektakuler, tidak diperlukan lampu, hanya cahaya alami dan itu sudah memperlihatkan keindahan dari goa ini.
Bersama-sama kami naik ke bagian batu besar yang ada di bagian ujung. Dari ketinggian kita bisa menyaksikan keindahan aula ini. Cuman sayang tidak semua pengunjung ketempat ini menyaksikan keindahannya, mungkin karena agak jauh treknya.
Untuk naik ke batu-batu untuk berselfi, kami meminta ijin dulu ke guide untuk memastikan tempatnya aman atau tidak. Selfi di salah satu batu di sini sangatlah menakjubkan sekaligus beresiko. Jadi pastikan semuanya aman.

Suasana di dalam Goa 3
Selfi di salah satu batu
Selfi di salah satu batu
Suasana di dalam Goa 3
Setelah semua puas menikmati keindahan goa ini dan berfoto-foto, kami kembali, sebagian melewati jalan pintas menembus hutan yang tidak melewati area dalam goa sebelumnya. Saya dan Revan melewati jalur goa sebelumnya karena belum puas menikmati goa sebelumnya.
Berfoto sebeum balik
Nah buat kalian yang mau trekking dan mendaki ke atas bukit, bisa menghubungi guide disana. Hanya saja, menurut guidenya, jalur ke atas ekstrim dan menempuh waktu lama. Tertarik?

Baca juga:
- Kebun Teh Liki dan Air Terjun Tansi Ampek 
- Nagari Saribu Rumah Gadang dan Taman Wisata Air Pauh Duo 
- Kebun Teh Alahan Panjang,  Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh 

Labels: , , , , , ,