Tuesday, January 18, 2022

3 Olahan Daging yang Menjadi Makanan Terlezat Khas Sumatera Barat.

Berbicara tentang kuliner khas Sumatera Barat sepertinya membuat perut menjadi lapar, karena daerah ini terkenal akan kuliner yang nya enak dan lezat. Jadi tidak heran jika hampir seluruh daerah di Nusantara bahkan di Luar negri banyak ditemukan Rumah Makan Padang. 

Nah jika kamu sering ke Rumah Makan Padang pasti yang menjadi best seller mereka disana berupa olahan daging seperti rendang, dendeng batokok, dan cancang. Tiga olahan daging ini tidak diragukan lagi citra rasanya yang deliciuos yang diramu menggunakan rempah-rempah asli I ndonesia dan dibuat dengan cara turun temurun sehingga citra rasa rendang, dendeng batokok, dan cancang cocok dilidah semua orang,bahkan merambah ke lidah semua orang di dunia. 

Baca Juga: Cara Membuat Pangek Ayam Lado Mudo (Cabe Hijau) Khas Bukittinggi

So, tidak heran pada tahun 2017 CNN Travel mengakui bahwa makanan asli Minang Kabau yaitu Rendang menjadi makanan terenak di Dunia. 

Nah, buat kamu yang pengen banget nyobain tiga olahan daging ini tapi mager banget keluar untuk membelinya, apalagi disaat pandemi seperti ni, tidak ada salahnya jika kamu mencoba membuat tiga olahan daging ini dirumah dan disantap bersama keluarga tercinta. 

Kamu tidak perlu khawatir karena disini bakalan dikasih tau resep rahasia dan cara memasak tiga olahan daging tersebut menjadi makanan terlezat yang tidak kalah citra rasanya yang ada di Rumah Makan Padang. Yuk kita mulai saja....

Berikut bahan yang diperlukan dan cara memasaknya :

1. Rendang.

3 Olahan Daging yang Menjadi Makanan Terlezat Khas Sumatera Barat.

Bahan Utama :

  • 1/2 Kg Daging sapi
  • 2 buah kelapa, diambil santan kental dan encernya.
  • 2 lembar daun kunyit
  • 2 batang serai
  • 4 lembar daun salam
  • 4 lembar daun jeruk
  • bumbu rendang secukupnya.
  • 2 gram cengkeh
  • 4 butir asam kandis
  • penyedap rasa
  • minyak 100 Ml
  • Garam
Bahan Halus :
  • 150 gram bawang merah
  • 100 gram bawang putih
  • 250 gram cabe merah kriting
  • 50 gram lengkuas
  • 50 gram kemiri
Cara membuat rendang :
  1. Pertama haluskan semua bahan halus diatas baik digiling atau diblender. Bagi kamu yang lebih memilih cara praktis yaitu blender sebaiknya ganti air dengan santan agar rasa bumbu tetap gurih sehingga hasilnya sama dengan cara digiling menggunakan ulekan. ( santan secukupnya)
  2. Panaskan minyak goreng 100 ml menggunakan api kecil, jika sudah panas masukan semua bahan halus kedalam minyak panas.
  3. Tumis bahan halus sampai mengeluarkan aroma wangi, lalu masukan daun salam, daun kunyit, daun jeruk, dan batang serai kedalam tumisan bumbu halus tersebut.
  4. Selanjutnya masukan santan lalu aduk santan sampai mendidih. jangan hentikan mengaduk sampai santan mendidih dengan sempurna dan tetap gunakan api kecil.
  5. Jika santan sudah mendidih masukan satu persatu potongan daging dan aduk sampai merata.
  6. untuk hasil optimal masukan garam, penyedap rasa, dan bumbu rendang secukupnya (sesuai selera)
  7. Terakhir jika santan sudah mulai mengental masukan empat butir tadi, guna memberi rasa asam gurih pada rendang. Apabila santan sudah kental dan berubah warna kecoklatan rendang siap dihidangkan dan disantap bersama keluarga tercinta.
2. Dendeng Batokok


  Bahan Utama :
  • 1/2 kg daging, potong dengan cara iris lurus.
  • Minyak goreng 
  • penyedap rasa
  • garam

Bahan Halus :
  •  5 siung bawang putih
  • jahe ( ukuran jempol)
  • 250 gram cabe hijau kriting
  • 150  gram bawang merah
  • 1/2 buah jeruk asam
  • 2 buah tomat hijau 
Cara Membuat dendeng batokok :
  1. Pertama cuci bersih daging yang telah diris lurus, kemudian haluskan 5 siung bawang putih dengan jahe beri 1 sdt garam. Selanjutnya rebus daging dengan bumbu yang telah dihaluskan tadi menggunakan air secukupnya sampai daging empuk dan air rebusan hilang meresap kedaging.
  2. Geprek ( tokok) daging menggunakan ulekan atau alat lainnya sampai daging menjadi gepeng.
  3. Goreng daging yang telah ditokok tadi dengan api kecil, dan tunggu sampai daging berubah kecoklatan. Jika daging telah coklat angkat dan tiriskan.
  4. Selanjutnya giling cabe hijau tadi dengan bawang, tomat, dan 1 sdt garam. Menggiling cabe tidak perlu sampai halus, cukup cabe dan bawang pecah dan beri 1/2 buah asam jeruk.
  5. Tumis cabe yang telah dihaluskan tadi sampai mengeluarkan aroma wangi, beri sedikit penyedap rasa. Terakhir masukan dendeng yang telah ditokok ( geprek) kedalam tumisan cabe yang telah dihidangkan. Selanjutnya tiriskan dendeng ke piring dan siap untuk disantap.

3. Cancang Daging.


Bahan Utama:
  • 1/2 Kg daging sapi/ kambing potong cincang dengan ukuran kecil.
  • 1 kg santan
  • 100 gram kelapa parut
  • Bumbu Cencang
  • 2 lembar daun kunyit
  • 1 batang serai
  • 4 lembar daun salam
  • 3 lembar daun jeruk
  • Penyedap rasa
  • garam 
  • Minyak Goreng
  • 2 buah kapulaga
  • 2 buah kayu manis
Bahan Halus :
  • 150 gram cabe merah kriting
  • 100 gram bawang merah
  • 5 siung bawang putih
  • Jahe ( ukuran ibu jari/jempol)
  • Kunyit ( secukupnya)
  • 50 gram lengkuas
Cara Membuat Gulai cancang :
  1. Pertama cuci bersih daging, lalu tiriskan.
  2. Oseng 100 gram kelapa parut dengan api kecil, tunggu sampai coklat dan kering (tanpa minyak), lalu giling kelapa yang telah dioseng sampai halus
  3. Haluskan bumbu halus diatas dan beri garam secukupnya. Selanjutnya tumis kedalam minyak yang telah dipanaskan, gunakan api kecil. Aduk sampai mengeluarkan aroma harum.
  4. Jika bumbu halus telah mengeluarkan aroma harum, masukan daun salam, daun kunyit, daun jeruk, batang serai, kapulaga, dan kayu manis.
  5. masukan santan secara perhalan dan gunakan api kecil. Jangan hentikan mengaduk sampai santan mendidih sempurna.
  6. Masukan kelapa halus yang telah dioseng sebelumnya kedalam gulai, lalu masukan bumbu cencang, penyedap rasa, dan garam secukupnya ( sesuai selera)
  7. Terakhir masukan daging kedalam santan yang telah mendidih sempurna, tunggu daging masak dengan secara sempurna. Jika daging rasanya telah masak dengan sempurna maka  gulai cencang siap dihidangkan dan disantap bersama.
Nah, itulah 3 olahan daging yang menjadi makanan telezat khas Sumatera Barat, bagaimana gampang bukan cara membuatnya ? jika bermanfaat jangan lupa dishare ya....

Labels: , , , ,

Friday, January 22, 2021

Masjid Termegah dan Terbesar di Sumatera Barat

Masjid Termegah dan Terbesar di Sumatera Barat
Masjid Termegah dan Terbesar di Sumatera Barat

Masjid Termegah dan Terbesar di Sumatera Barat

Waktu liburan ke Kota Padang, mencoba mampir ke Tempat Ibadah Raya Sumatera Barat yg miliki arsitektur unik. masjid sekaligus arsitektur ini didesain tahan gempa,tetapi masih amat sangat megah.

Sumatera Barat pantas berbangga. Sekarang, propinsi tersebut miliki tempat ibadah raya gede & megah yg arsitekturnya tersohor di mata wisatawan. Walaupun belum rampung sepenuhnya, tempat ibadah ini menjadi destinasi religi & arsitektur di ibukota Sumbar.
Tempat Ibadah ini berada di area paling stategis, persis di jantung ibu kota. Tepatnya, di persimpangan antara Jalan Khatib Sulaiman & Jalan KH Ahmad Dahlan, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.

Peletakan batu perdana tempat ibadah ini dilakukan kepada 21 Desember 2007. Mulai Sejak dibangun terhadap th 2008 hingga saat ini. Mula-mula kalinya, Tempat IbadahRaya Sumatera Barat dimanfaatkan buat ibadah terhadap 7 Pebruari 2014, dikala itu salat Jumat. Kepada th yg sama pula, utk perdana kalinya, diperlukan utk salat tarawih. Awal Ramadan 1436 H ini Tempat Ibadah Raya Sumatera Barat sudah dipercantik bersama pagar & papan nama.Sebenarnya sejak thn 2014, tempat ibadah ini telah akan difungsikan oleh penduduk utk aktivitas ibadah & keagamaan seperti tablig agung, wirid, salat lima saat sampaisalat Ied, tapi penduduk masihlah ragu dikarenakan pembangunan tempat ibadah ini tetap tetap terjadi.
Walaupun bukan utk yg petama kali ke tempat ibadah ini, tapi dikesempatan di awal pekan bln Ramadan thn ini, aku dgn satu orang adik, Muhammad Rafi jalankan ibadah salat tarawih di tempat ibadah yg dinamakan serta dgn nama Tempat Ibadah Mahligai Minang ini. Entah kenapa dikasih nama seperti itu, bisa jadi dikarenakan arsitekur bangunan yg khas Minangkabau.

Arsitek yg membuat rancangan tempat ibadah ini bernama Rizal Muslimin ini. Bangunan mutlak Tempat Ibadah Raya Sumatera Barat terdiri dari tiga lantai dgn luas tempatseputar 40.343 meter persegi yg dapat menampung lebih kurang 20.000 jamaah. Tidak cuma itu, tempat ibadah ini di desain bisa menahan gempa sampai 10 SR sekaligus shelter tempat evakuasi jikalau berlangsung tsunami. Lantai basic tempat ibadah akan menampung 15.000 jemaah, lantai ke-2 & ke-3 lebih kurang 5.000 jamaah.
Masjid Termegah dan Terbesar di Sumatera Barat

Buat dikala ini kepada lantai mula-mula tempat ibadah terdapat area salat, toilet, wudhu, pula areal parkir. Lantai ke-2 yg yakni lokasi mutlak dalam tempat ibadah inidiperlukan sbg ruangan salat. Lantai ke-3 yg berbentuk letter U mampu dimanfaatkan utk beribadah lantaran belum dikeramik tetap proses pembangunan.

Tempat mutlak mempunyai interior yg menarik & unik. Terhadap th 2015 ini interior di dalam tempat ibadah baru dipasang, bidang mihrabnya dibuat menyerupai wujudbatu Hajar Aswad bersama atapnya terdapat ukiran nama-nama Asmahul Husna yg berwarna emas dgn latar putih. Karpet permadani yg dimanfaatkan buat sajadah iniyaitu hadiah kiriman dari pemerintah Turki.

Baca Juga: 7 Masjid Tertua Di Amerika Serikat

Nah, uniknya, tempat ibadah ini tak mempunyai kubah melainkan beratap khas hunian Minangkabau. Warga Sumatera Barat ternama dgn pepatah Kebiasaan basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, yg artinya etika bersendikan pada agama, & agama bersendikan kitabullah (Al-Quran).

hal tersebut yg tercemin dalam Tempat Ibadah Raya Sumatera Barat ini. Sebenarnya, atap tempat ibadah ini menggambarkan wujud bentangan kain yg dipakai empat kabilah suku Quraisy diwaktu berselisih opini tentang pemindahan batu Hajar Aswad di Mekkah. Apabila diperhatikan, keempat segi dari atap tempat ibadah ini berbentuk gonjong yg seperti yg terdapat kepada hunian etika Minangkabau.

Setelah Itu, dinding tempat ibadah berbentuk ukiran ruang Al-Quran dgn empat sisi yg mengandung arti dalam budaya Minangkabau sbg tau di nan ampek, merupakan Al-Quran, Injil, Taurat & Zabur. Tersirat pun makna rutinitas nan ampek, merupakan kebiasaan nan subana tradisi, tradisi nan diadatkan, tradisi nan taradat & kebiasaanistiadat. Kepada eksterior Tempat Ibadah Raya Sumatera Barat terdapat ukiran yg menampilkan kaligrafi & motif kain songket khas Minangkabau.
Masjid Termegah dan Terbesar di Sumatera BaratNah, wujud dinding tempat ibadah yg mempunyai ukiran segitiga yg didalamnya terdapat enam sisi ini pernah jadi perbincangan bermacam macam kalangan, tapisebenarnya mempunyai filosofi adalah tiga tungku sajarangan, tiga tali sapilin (ulama, ninik mamak, cadiak pandai) yg mesti memegang teguh rukun iman juga sebagaipengikat seluruhnya aspek yg ada ditengah-tengah warga.

Di kalangan konsumen sosial alat terutama Instagram, Tempat Ibadah Raya Sumatera Barat jadi objek yg menarik utk berfoto & bernarsis ria. Bahkan jadi sebuah tradisibaru bagi warga yg baru datang ke tempat ibadah ini, usai beribadah mengabadikan moment berfoto-foto & selfie sembari berkeliling menikmati tiap-tiap sisi keunikan &kemegahan tempat ibadah.

kurun waktu dekat ini dapat dibangun menara tempat ibadah yg bakal dipadukan bersama corak menara Tempat Ibadah Nabawi di Madinah. diluar itu, menurut rancangannya di kawasan Tempat Ibadah Raya Sumatera Barat ini pun bakal dibangun Islamic Center, area serbaguna & media yang lain.

Editor: Alber

Labels: , , ,

Friday, September 7, 2018

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)

Melanjutkan perjalanan dari Sangir dimana kami menghabiskan waktu berenang di Air Pauh Duo dan mengunjungi Nagari Saribu RumahGadang selanjutnya kami menuju Alahan Panjang untuk menginap di Danau Di Ateh (Danau Di Atas). Karena tergoda dengan promosi wisata di sini yang memperlihatkan penginapan di pinggir danau yang bergaya ala-ala Eropa.

Sampai di Danau Di Ateh sudah sore. Memasuki Kawasan wisata kami harus membayar sekitar Rp. 25.000 per orang (dewasa). Dan sepertinya di dalam Kawasan wisata sedang ada bazaar sehingga terlihat sangat berantakan dan sampah berserakan di mana-mana.

Singkat cerita kami menyewa 2 villa dengan harga Rp. 500.000 dan Rp. 300.000 yang dibayar via petugas yang  bersih-bersih villa (karena menurut beliau pembayarannya lewat mereka, dan saya juga bingung karena memang tidak tahu harus bayar dimanan, LOL). Dan sumpah, inilah penginapan yang tidak terurus, mesti terlihat bagus tapi didalamnya sangat kotor mulai dari karpet, korden, dinding etc. Tidak ada tong sampah baik di dalam dan di luar sehingga sampah dari pengunjung wisata bertebaran di mana-mana. Juga, air kran yang tidak lancar dan air panas yang tidak berfungsi sementara udara di sini sangat dingin. Mudah-mudahan ada pihak berwenang yang baca tulisan ini dan menjadi perhatian buat pengembangan wisata di sini.

Hanya karena ingin menikmati pemandangan Danau Di Ateh sehingga kami bertahan satu malam di sini. Satu lagi, ketika membeli makan malam di sini, harga yang ditetapkan sangat tidak masuk akal, sekitar Rp. 35.000 untuk sepotong ayam dan sedikit sayur, dibandingkan dengan menu yang sama normalnya sekitar Rp. 16.000-Rp. 18.000.

Untuk yang mau berkunjung ke sini masih ada alternative penginapan berupa hotel-hotel dan homestay di kiri kanan jalan.

Pagi-pagi, saya mencoba mengambil aerial view dengan latar Gunung Talang. Dari atas sekilas terlihat pemandangan seperti di Eropa sana, tapi siapa sangka di bawah berantakan hahahaha. Hanya sebentar menikmati keindahan danau, kami memutuskan segera kembali dengan membatalkan agenda naik perahu keliling danau.
Aerial view Danau Diateh
Bukit di seberang danau
Salah satu sudut danau
Selain terkenal dengan Danau Kembar (Danau Di Ateh dan Danau Di Bawah), Alahan Panjang juga terkenal dengan Perkebunan Teh-nya. Banyak lokasi perkebunan teh di kota ini. Karena cuacanya yang dingin, sangat cocok untuk tanaman ini. Di suatu lokasi, dengan latar belakang puncak Gunung Talang yang terlihat bagian kawah dengan asap kawah yang mengepul, kami berhenti sejenak. Terlihat hamparan hijau kebun teh sejauh mata memandang. Berbeda dengan pemandangan di puncak, di sini tidak terlihat warung-warung yang ramai di pinggir jalan.
 
Menjelang siang, kami berhenti lagi di perkebunan teh yang ramai pengunjungnya. Untuk memasuki perkebunan kami dipungut ongkos masuk Rp. 2.000 oleh warga lokal. Perkebunan teh di sini lumayan unik, karna kalau menaiki bukitnya terlihat bukit-bukit kecil seperti bukit Teletubbies.
Kebun Teh Alahan Panjang
Kebun Teh Alahan Panjang
Kebun Teh Alahan Panjang
Kebun Teh Alahan Panjang
Kebun Teh Alahan Panjang
Dengan pemandangan hamparan kebun teh dengan latar belakang pegunungan ditambah udaranya yang sejuk tentulah membuat kita berlama-lama di sini.

Selagi yang lain masih di perkebunan teh, saya dan Revan menuju Mesjid Tuo Kayu Jao (Mesjid Tua) yang berjarang sekitar 3km dari tempat kami istirahat. Dari jalan raya ada 2 alternatif jalan masuk ke lokasi Mesjid Tua ini yang jarak gerbangnya berdekatan. Yang satu bisa dilalui mobil dan satunya hanya motor. Dari jalan raya ke parkiran mesjid berjarak sekitar 300m.

Mesjid ini berada di lembah, beberapa puluh meter menuju mesjid kita melewati turunan yang lumayan tajam hingga akhirnya parkir di area yang sudah disediakan.
Mesjid Tuo Kayu Jao
Mesjid Tuo Kayu Jao
Mesjid Tuo Kayu Jao
Membaca sejarah, mesjid ini didirikan sekitar tahun 1599, seiring dengan perkembangan agama Islam di Solok. Mesjid ini adalah mesjid tertua di kota Solok.

Meski umurnya sudah ratusan tahun, masih terlihat kegagahan mesjid ini. Terbuat dari kayu dan beratapkan ijuk yang berbentuk 3 tingkatan. Mesjid ini berbentuk umumnya mesjid-mesjid yang ada di Sumatera Barat, tidak berkubah.
Terdapat bedug yang terletak terpisah dengan mesjid. Bedug digunakan untuk menandakan masuknya waktu sholat, dan masih digunakan umumnya di desa-desa di seluruh wilayah Indonesia.
Mesjid Tuo Kayu Jao dan Bedug Tua
Bedug tua
Oh iya, Mesjid ini sudah masuk ke dalam bangunan Cagar Budaya yang harus kita jaga kelestariannya ya.... biar bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya.

Kembali ke tempat semula, kami melanjutkan perjalanan menuju Padang Panjang via Danau Singkarak. Di Padang Panjang yang juga termasuk salah satu kota terdingin di Sumatera Barat kami menginap semalam. Di sini kami bisa melihat Islamic Centre yang sekarang menjadi ikon baru kota Padang Panjang, sementara tahun lalu ke sini bangunan ini belum selesai. Dari Padang Panjang selanjutnya kami menuju kota Padang.
Salah satu sudut Padang Panjang dengan latar Islamic Centre
 Baca juga:
- Goa Batu Kapal
- Kebun Teh Liki dan Air Terjun Tansi Ampek 
- Nagari Saribu Rumah Gadang dan Taman Wisata Air Pauh Duo 

Labels: , , , , , , ,

Monday, July 30, 2018

Ngungun Saok: Sekeping Surga yang Terlupakan di Kota Padang


Ngungun Saok, mungkin terdengar sangat asing bagi wisatawan meskipun berasal dari Padang dimana destinasi wisata ini berada. Destinasi ini mulai dikenal dan booming sekitar tahun 2015 lalu. Dan 2x mudik 2016 dan 2017 belum sempat ke sini dan Alhamdulillah terealisasi mudik kemaren tepatnya hari Kamis 21 Juni 2018.
Terletak sekitar 15 km dari rumah ke arah Air Dingin-Lubuk Minturun-Padang dimana lokasi ini sudah sangat terkenal dengan wisata pemandiannya dari jaman Siti Nurbaya hahahahha. Menggunakan motor, saya dan Revan menuju lokasi.
Dari jalan raya Padang-Bukittinggi, di pertigaan stasiun kereta ambil arah kanan menuju Lubuk Minturun. Sampai di jembatan dimana gerbang lokasi pemandian Lubuk Minturun terus saja hingga pertigaan. Dari pertigaan ambil kiri. Nanti di jalan kita akan melewati ABG Waterpark di sebelah kiri. Dari ABG ini masih berjarak sekitar 3km ke Ngungun Saok. Di sini jalannya masih beraspal, terus hingga sampai di jalan berbatu dan tanah merah.
Tidak beberapa jauh memasuki jalan berbatu, kita akan sampai ke Air Terjun Pincuran 7/Air Terjun 7 Tingkat, dimana saya sudah pernah kesini sebelumnya tapi cuman sampai 3 tingkatan dari 7 tingkatan. Nah dari air terjun ini ke parkiran Ngungun Saok sekitar 1 km lagi. Dari sini kalau membawa mobil tidak bisa dilanjutkan, hanya bisa dilewatin motor.
Kondisi jalan menuju ke lokasi
View dari parkiran ke lokasi
Jalan ini sebenarnya direncanakan akan terus ke Solok menembus Taman Nasional yang ada di Bukit Barisan tapi tidak tahu sekarang terhenti. Yang tersisa adalah jalan berbatu dan tanah merah.
View dari parkiran ke lokasi
Sampai di sebuah saung di tengah perkebunan (padahal ada plang peringatan bahwa daerah ini adalah hutan konservasi, kami parkir. Tidak terlihat seorangpun pengunjung ataupun masyarakat lokal. Berjalan sekiatar 100m di atas terlihat lagi sebuah saung dan plang petunjuk arah Ngungun Saok yang sudah roboh. Tidak terlihat seorangpun di sekitar saung juga penjaganya, otomatis cuman kami berdua. Di depan kami terlihat Bukit Barisan. Di depan saung terlihat jalan setapak menuju ke ngarai/lembah di bawah sana. Berdebat sebentar siapa yang turun duluan akhirnya saya turun duluan.
Papan petunjuk arah
Menuruni bukit
Suasana Bukit Barisan di depan mata
Suasana Bukit Barisan di depan mata
Meski agak was-was, kami berjalan terus menembus yang tingginya sekitar 2-3meter. Konon wilayah ini masih merupakan habitat harimau. Jadi sedikit ada gerakan di semak-semak sudah langsung waspada hahahaha. Meski trek nya tidak terlalu ekstrim tapi lumayan kerena turun terus hingga ke sungai. Hanya sekitar 30 menit-an kami mencapai pinggir bebatuan besar tebing sungai.

Dari atas tebing terlihat pemandangan yang begitu menakjubkan yang belum pernah saya lihat sebelumnya.  Di depan terlihat sungai dengan air kolam yang berwarna hijau tosca. Di sisi seberang terlihat tebing bukit yang berdiri gagah seakan menjaga harta karun yang ada di kakinya.
 

 
Tidak pakai lama, kami pun turun ke bawah dan menceburkan diri di sungai. Di sisi kiri terlihat kolam besar yang terlihat tenang. Air mengalir melalui celah antara dua tebing yang membentuk seperti pintu segi empat. Kalo membaca info-info, melewati celah tersebut kita akan sampai di bagian yang tidak kalah bagusnya, terdapat air terjun kecil dan batu-batu besar yang menyebabkan suara sehingga lokasi ini di sebut Ngungun Saok (suara berdengung yang tertutup batu). Di area ini terasa aura mistis...
Suasana mistis
Suasana mistis
Suasana mistis
Suasana mistis
Suasana mistis
Suasana mistis
Loncat
Sementara itu, di aliran sebelah kanan juga tidak kalah cantiknya. Terdapat tebing berupa sebuah goa dan terlihat arus yang sangat deras dan membentuk kolam yang sangat dalam. Selanjutnya air mengalir memasuki lembah yang selanjutnya sampai di pemandian di bawah.
Kolam yang berwarna hijau tosca
Kolam yang berwarna hijau tosca
Kolam yang berwarna hijau tosca
Kolam yang berwarna hijau tosca
Kolam yang berwarna hijau tosca
Di tebing seberang terdapat air terjun kecil, tinggi namun airnya tidak begitu deras (apa karena kemarau?). Tapi enak juga berada di bebatuan di bawah air terjun ini.meski kecil tapi berasa sangat dingin.
Air terun kecil di tebing
Air terun kecil di tebing
Air terun kecil di tebing
Air terun kecil di tebing
Di tebing dekat air terjun saya melakukan loncatan, dan lumayan kolam yang ada di bawah dalam jadi tidak mencapai dasar.
Loncat di kolam yang dalam
Sesudah puas berenang kami pun kembali, kalau tadi turun, tentu saja sekarang treknya mendaki. Tapi tidak masalah karena sehabis berenang badan menjadi bersemangat. Dan sampai ke parkiran, tetap saja tidak terlihat satu orangpun di sekitar sini, baik pekebun maupun pengunjung.
Ngungun Saok, sekeping sorga yang terlupakan....
Trek pulang
Baca juga:

Labels: , , , , , , , ,