Saturday, December 25, 2021

Cara Mengatasi Virus Ransomware dengan Cepat di Laptop atau Komputer

Cara Mengatasi Virus Ransomware dengan Cepat di Laptop atau Komputer

Kita semua pasti tidak asing lagi ketika mendengar apa itu virus ransomware. Sebuah malware yang mampu ‘membajak’ data-data pengguna yang menjadi korbannya, sehingga semua data .

Banyak para pengguna laptop ataupun komputer yang telah menjadi korban serangan virus ransomware dan sampai saat ini belum ada yang tahu bagaimana cara mengatasinya.

Serangan ini terjadi akibat dari mengunjungi website yang mengandung virus dan atau mungkin mengunduh file tertentu yang ternyata mengandung virus ransomware, yang mengakibatkan virus tersebut masuk ke laptop atau komputer.

Ransomware ini adalah jenis malware yang sangat berbahaya karena dampaknya bisa membuat semua file pengguna terkenkripsi, dan biasanya si pemilik ransomware ini akan meminta tebusan sejumlah uang untuk mengamankan data kita sebagai jaminan.

Namun, meski pun virus ini sangat berbahaya, ada cara-cara untuk mengatasi dan mencegah laptop atau komputer kita terkena serangan ransomware ini.

Sebelum kita masuk pe pembahasan, Anda perlu mengetahui hal mengenai virus ini.

https://www.alber.id/2021/12/cara-mengatasi-virus-ransomware-dengan.html

Tentang Virus Ransomware

Ransomware berasal dari kata ransom yang artinya tebusan, ketika virus ini menyerang perangkat laptop ataupun komputer, pelaku  atau pemilik virus ini biasanya akan meminta tebusan untuk memulihkannya.

Sama halnya seperti pembajakan atau pemalakan jika di dunia nyata, namun bedanya disini secara teknologi.

Dan kata ware (malware) adalah gabungan kata dari software dan jahat (malicious), yang mana semua software yang berbahaya dapat mengancam perangkat komputer dan dapat merusak data-data yang ada didalamnya.

Nah, skema penyerangan virus ransomware ini biasanya terjadi ketika pengguna mengakses suatu situs atau mengunduh file aplikasi tertentu yang di dalamnya sudah ditanam virus oleh seseorang.

Tak hanya itu, spam email berupa gambar dan dokumen yang diterima bisa juga disusupi ransomware, jadi ketika membuka sebuah email harus hati-hati ya.

Virus ransomware ini akan memasuki sistem perangkat komputer dan mengunci file dengan cara mengubah format ekstensi file yang berbeda, sehingga file tersebut tidak akan bisa dibuka.

Setelah itu, pemilik laptop akan diminta sejumlah uang yang tidak sedikit untuk menebus file yang telah dienkripsi oleh virus ransomware ini.

Biasanya hanya beberapa orang yang bersedia menebusnya karena file yang terkunci memang sangat penting, seperti file penting perusahaan atau penelitian penting atau dokumen negara.

Intinya kita jangan mudah menyerah atau mau menebusnya, karena masih ada cara-cara khusus untuk memulihkannya dengan cepat tanpa harus menebus.

https://www.alber.id/2021/12/cara-mengatasi-virus-ransomware-dengan.html

Jenis-jenis Virus Ransomware

Jenis virus ransomware sendiri ternyata sangatlah banyak, seperti Bad Rabbit, Cryptolocker, GoldenEye, Jigsaw, Locky, Maze, NotPetya, Petya, Ryuk, Wannacry dan masih banyak lagi jenis lainnya.

Namun, semua jenis ini merujuk kepada tiga jenis utama virus ransomware, yang akan kita bahas dibawah ini:

1. Crypto Ransomware

Crypto ransomware mengenkripsi file-file penting milik pengguna hingga tidak bisa digunakan kembali, sehingga hal ini akan membuat penguna panik dan gampang untung di ancam. Apalagi jika file tersebut merupakan file penting. 

Para pelaku ini memanfaatkan crypto ransomware untuk mendapatkan uang dengan cara menyimpan file tebusan kemudian meminta korban menebusnya untuk memulihkannya.

2. Locker Ransomware

Tidak seperti halnya virus crypto ransomware, jenis ini locker ransomware tidak mengenkripsi file-file milik korban, tetapi justru lebih jauh lagi.

Locker Ransomware bahkan mengunci perangkat milik korban, sehingga tidak bisa dibuka kembali.

Seperti halnya crypto ransomware, para pelaku pemilik virus locker ransomware juga meminta tebusan untuk dapat memulihkannya seperti semula.

3. Mobile Ransomware

Berbeda dengan serangan virus sebelumnya, virus jenis ini mengincar para pengguna yang menggunakan perangkat smartphone/tablet.

Konsepnya pun sama dengan virus crypto dan locker, yakni memasuki sistem dan membatasi akses pengguna hingga mengenkripsi file.

Kemudian pengguna akan dimintai sejumlah uang untuk dapat memulihkan filenya.

Dari semua jenis utama serangan ransomware ini, korban akan dibiarkan tanpa diberi pilihan untuk mengembalikan seperti normal kecuali dengan membayar uang.

Maka sangat penting bagi pengguna untuk tahu cara mengatasi virus-virus ini, sehingga dapat memulihkan tanpa harus membayar kepada penjahat siber ini.

Cara Mengatasi Virus Ransomware

Apabila telah terjadi serangan virus ransomware, tidak perlu panik dan putus asa, cobalah ikuti beberapa tips-tips yang kami paparkan berikut ini.

Jangan Membayar Tebusan

Cara pertama yang harus dan wajib dilakukan setelah terinfeksi virus ransomware adalah jangan panik dan langsung membayar tebusan yang diminta.

Penjahat siber akan semakin senang apabila tebusan yang diminta akan dibayarkan dengan mudah begitu saja, tentu akan sangat merugikan sekali jika kita harus merogoh kocek sangat banyak.

Karena rata-rata nominal tebusan yang diminta pun juga tidak sedikit.

Selain itu, membayar tebusan juga bukan jaminan bahwa mereka akan memulihkan file kita seperti semula.

Menggunakan Antivirus

  • Gunakanlah antivirus bawaan Windows Defender, ESET, atau Kaspersy untuk membersihkan malware yang ada pada komputer atau laptop.
  • Pastikan antivirus tersebut sudah diperbarui sehingga dapat mendeteksi malware ransomware ini, karena biasanya jika antivirus tidak di update menyebabkan performanya menjadi menurun dan tidak bisa membersihkan virus dengan sempurna.
  • Untuk antivirus pihak ketiga, gunakanla aplikasi yang original bukan aplikasi dengan crack yang banyak bergentayangan di internet. 
  • Cara menghapus atau membersihkan virus ini cukup melakukan full scanning terlebih dahulu, kemudian tunggu beberapa saat hingga muncul hasilnya.
  • Setelah muncul beberapa file malware, kita dapar menghapus semua malware yang ada di komputer atau laptop.
  • Perlu diketahui, menghapus virus menggunakan antivirus ini belum dapat memulihkan file yang dienkripsi. Namun kita bisa mencoba gooling cara mengatasi file-file yang tidak bisa di buka. Selain itu, setidaknya dapat menghindari untuk memulihkan file dengan membayar tebusan.
  • Langkah berikutnya yaitu memulihkan file dengan aplikasi decryptor.
  • Kaspersky telah menyediakan sebuah tool powerful yang bernama No Ransom : Free ransomware decryptors, jadi tidak usah panik ketika diserang virus ini.

Sebenarnya selain Kaspersky masih ada lagi antivirus sudah menyediakan tool ini.

Tetapi karena cara kerjanya secara umum sama, Kaspersky-lah yang dipakai sebagai referensi (sesuai pengalaman.

Tool ini dapat membuka enkripsi dan memulihkan file yang terinfeksi virus ransomware dan bisa dipakai secara gratis.

Namun, setiap jenis virus ransomware memerlukan tool decryptor yang berbeda-beda agar bisa dipulihkan seperti sedia kala.

Untuk mengetahui jenis ransomware yang menginfeksi file, kunjungi situs nomoreransom.org.

Nantinya website tersebut akan meminta untuk mengunggah file yang terinfeksi untuk mengidentifikasi jenis virus.

Cara Menghindari Virus Ransomware

Untuk pengguna yang belum terkena virus berbahaya ini, sebaiknya sudah melakukan upaya pencegahan, jangan sampai Anda juga mengalami hal semacam ini.

Untuk cara mencegahnya, berikut ini adalah hal-hal yang harus Anda lakukan.

1. Mengaktifkan Fitur Keamanan

Anda harus memiliki antivirus dan selalu rutin untuk memperbaruinya.

Karena jenis malware/virus selalu berkembang dan semakin ‘kuat’, tentu antivirus yang rutin diperbarui akan dapat menghindari kemungkinan buruk yang terjadi.

Ransomware tidak hanya menyerang perangkat, tetapi sebuah website pun juga bisa berpotensi terkena serangan malware ini.

Jika Anda adalah pemilik website, usahakan sudah memiliki sertifikat SSL untuk membantu mengamankan website Anda dari serangan virus ransomware.

Selain itu, pastikan juga Anda sudah memasang plugin security wordpress untuk website Anda.

2. Rutin Mencadangkan File

Rutinlah mencadangkan file sangat berguna apalagi untuk menghindari terinfeksi virus ini.

Karena apabila semua file terinfeksi dan tidak dapat diakses kembali, cadangan file masih menyimpan file-file secara utuh dan akan menjadi solusi ampuh untuk menghindari virus ini.

Anda pun dapat menyimpannya menggunakan penyimpanan online atau offline (HDD/SSD).

Perlu diingat, apabila Anda mencadangkannya secara offline menggunakan HDD/SSD, usahakan penyimpanan tersebut tidak terhubung dengan perangkat yang rentan terinfeksi dan akan lebih baik apabila menggunakan penyimpanan eksternal (removable).

3. Rutin Memperbarui Sistem

Setiap sistem WordPress atau Windows yang Anda gunakan harus selalu Anda perbarui ketika versi terbaru telah keluar.

Jangan sampai nantinya sebelum melakukan pembaruan akan tetapi ternyata sudah didahului oleh virus yang berbahaya ini.

Pembaruan berfungsi untuk meningkatkan performa sistem/keamanan dan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada versi sebelumnya.

4. Jangan Membuka Email Mencurigakan

Karena virus ini dapat menginfeksi melalui email yang berbentuk link atau dokumen, jangan sampai Anda membuka email tersebut atau bahkan mengklik isi email tersebut.

Yang terpenting, jangan hiraukan jika Anda mendapatkan email dari orang tidak dikenal.

Selain itu, hindari juga mengakses website yang dipenuhi banyak iklan.

Iklan tersebut juga mungkin berpotensi untuk disusupi virus ransomware.

Kesimpulan

Virus ini sangatlah berbahaya karena memiliki banyak jenis dan cara menginfeksinya pun juga berbeda-beda.

Namun, meski virus ini berbahaya untungnya masih bisa diatasi tanpa harus menjadi korban pemerasan penjahat siber.

Nah, sebaiknya Anda harus sangat berhati-hati dalam berselancar di dunia internet.

Karena penjahat siber seperti ini jumlahnya tak terhitung dan sangat sulit diidentifikasi.

Semoga setelah membaca artikel Cara Mengatasi Virus Ransomware dengan Cepat ini Anda semakin lebih waspada. 

Dan segera lakukan pencegahan agar terhindar dari virus ransomware ini.

Labels: , , , ,

Tuesday, October 20, 2020

2 Tips Sukses Memerangi Hama dan Virus Tanaman Terong Belanda

Hama dan Virus Tanaman Terong Belanda
Hama dan Virus Tanaman Terong Belanda
Hama dan Virus Tanaman Terong Belanda. Wajah Japantas Damanik, riang bukan kepalang. Itu karena ia mampu memanen terong Belanda yang ditanamnya di atas lahan seluas 15 rante. Kegembiraan terpancar ketika petani lain harus pasrah membiarkan tanamannya rusak, seperti terong Belanda, jeruk atau cabai terserang penyakit layu bakteri, busuk akar, tanaman kerdil tak menghasilkan. Dalam kondisi ini Japantas mampu mengatasinya.

Memerangi Hama dan Virus Tanaman Terong Belanda

Ketika Analisa menyambanginya di kebunnya, Desa Dolok Tolong Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Dairi beberapa waktu lalu, pria yang lebih suka disebut sebagai pengamat hama penyakit tanaman ini, justru memanfaatkan tantangan ini sebagai peluang. Ketika buah-buah tertentu terserang virus dan hama penyakit, justru Japantas Damanik meneliti dan mencari akan masalahnya. Jika penyakit tanaman tersebut dapat diatasi, itu artinya upaya Japantas layak dibayar mahal, karena sesuai hukum permintaan ekonomi, bila barang sedikit, maka harga otomatis menjadi mahal.
 
Pada pertengahan tahun lalu, pria ramah dan murah senyum itu mengatakan untuk pertama kali panen, ia berhasil memetik1 ton terong Belanda.
“Saya menjualnya langsung ke ke supermarket di Medan dengan harga Rp. 12.000 s.d Rp. 15.000 per kilogram. Ketika selesai transaksi , pengusaha supermarket itu mengatakan, kalau masih ada barangnya, kami akan tampung lagi,” begitu kenang Japantas Damanik dengan riangnya. Hasil panen perdana itu ia membawa pulang puluhan juta rupiah.
 
Jumlah rupiah yang lumayan ini membuatnya bersemangat untuk memperluas areal tanaman terong Belanda. Meski bagi petani lain, membudidaya terong Belanda luar biasa ribetnya karena serangan hama dan virus.
 
“Saya menanam 1200 pokok dari biji yang saya semai sendiri. Dalam 10 bulan, pohon terong sudah bisa berproduksi, dengan rata-rata satu pohon bisa menghasilkan 12 kilogram buah,” paparnya.
 
Menurutnya, pada masa panen tanaman terong berusia 9 bulan, proses pemetikan dapat dilakukan 18 kali, karena tidak semua buah ranum sekaligus. Sedangkan hasil yang diperolehnya dari 1200 pokok tersebut pernah menghasilkan 1 ton buah terong.
 
Japantas mengatakan, buah yang kaya kandungan vitamin A dan C itu ada dua jenis, yakni varitas Taiwan dan lokal. Dia sendiri mengembangkan jenis Taiwan, karena kualitas buahnya lebih bagus dan besar, warnanya cerah, lebih kilat dan lebih digemari pasar. Sedangkan jenis lokal, banyak mengandung biji dan buahnya lebih kecil.
Hama dan Virus Tanaman Terong Belanda
 
1 Tidak Mengenal Musim
 
Yang memotivasi Japantas membudidayakan buah terong Belanda karena, buah ini tidak mengenal musim. Kapan saja bisa berbuah dan dipanen asalkan perawatannya dilakukan dengan baik.
 
Begitupun, bukan berarti menanam buah ini tanpa tantangan. Apa rahasia Japantas Damanik sukses berkebun terong Belanda?
 
Saya memprotek hama penyakit yang masuk ke dalam areal tanaman terong dengan penangkal sistem “nano-nano (berbagai cara) dengan menanam bunga matahari, sedap malam dan bangun-bangun untuk menghalau hama. Sebelum hama wereng memasuki areal kebun, dengan proteksi tanaman pagar ini, maka hama tidak tidak sampai menyerang ke tanaman terong, tapi terputus di tanaman pagar “nano-nano” tadi.
 
Ia mengatakan, keluhan petani buah selama ini masih tetap dihantuivirus yang mengakibatkan tanaman kerdil, buah jarang, busuk akar. Akibatnya produktifitas buah merosot. Dan hal inilah yang dialami petani lainnya di beberapa daerah Kabupaten Dairi, khususnya tanaman jeruk dan terong Belanda.
 
Japantas juga mengatakan, jika keadaan tidak mendesak, ia tidak akan menggunakan pestisida untuk memerangi hama. Cara yang dilakukan di atas dengan sistem “nano-nano” tadi itu ternyata cukup ampuh menghalau hama tanaman di samping dia sendiri juga pecinta tanaman yang ramah lingkungan dengan menjauhi pupuk kimiawi.
 
2 Tidak Gunakan Pestisida
 
Mengapa tidak memilih pestisida? Damanik menjelaskan, umumnya pemakaian pestisida akan disertai dengan pemusnahan sebagian mikroorganisme yang menguntungkan. Jika pestisida yang digunakan adalah pestisida sintetik, maka nilai ke”organi”annya pun akan sirna. Selain itu, sering memakai pestisida yang tidak sesuai dengan anjuran pemakaian dapat mengakibatkan resistensi terhadap hama tersebut.
 
Sedangkan untuk memerangi virus, seperti busuk akar, kuning daun, jamur dan lainnya, Japantas menggunakan pupuk cair yang disebut enzim Fitofit.
 
“Terus terang, tanaman terong Belanda saya banyak dibantu dengan cairan enzim Fitofit, padahal saya hanya menyemprotkannya sebulan dua kali. Bila tanaman sudah diaplikasi Fitofit, meski musim kemarau tanaman tetap segar,” katanya.
 
Sementara pakar enzim DR.-Ing. Andy Wahab Sitepu, menjelaskan, Fitofit juga mampu membantu tumbuh-tumbuhan mengatur keseimbangan unsur hara yang dibutuhkannya dan menyerap/ memanfaatkan kelebihan pupuk yang menimbulkan kerusakan struktur tanah dan perakaran tanaman serta bahkan menyebabkan kematian tanaman.
 
Diakhir bincang-bincang dengan Japantas Damanik, ia mengatakan hama atau virus jangan ditakuti, tapi bagaimana kita “memeranginya”, dalam arti bukan membasmi hama dengan pestisida. Tapi dapat dilakukan dnegan aplikasi cairan aplikasi Fitofit, hal ini bukan membunuh virus, tapi menjinakkan virus dalam tanaman dan tanaman tetap selamat malah berkembang semakin baik.
 
“Ketika serangan penyakit tanaman terjadi, justru disana kita memetik hikmah, bagaimana menyembuhkan penyakit sehingga memperoleh keuntungan? Kalau misalnya tanaman sehat dan buahnya membanjiri pasaran, tapi harga sangat rendah, bukan tidak mungkin petani merugi. Justru kondisi seperti ini membuat petani menjadi serba salah. 
by: Alber Andesko

Labels: , ,