Saturday, June 2, 2018

Curug Muara: Curug Yang Instagrammable Banget...!!!

Sabtu, 26 Mei 2018
Hunting curug kali ini adalah Curug Muara. Curug ini jarang terdengar dan belum terlalu akrab dikalangan traveler dan pecinta curug dibanding curug-curug yang ada di kawasan Salak Endah, Gunung Menir, Ciasmara dll. Namun begitu, curug ini sangat cantik dan sayang sekali jika di lewatin untuk yag hobby fotografi (apalagi yang suka narsis di medsos hehe...!)
Karena tidak terlalu jauh dari rumah dan tujuan kami hanya ke Curug Muara, maka kami berangkat sekitar jam 8 pagi.  Daerah ini sering banget kami lewatin, jadi saya kasih tahu jalur tercepatnya. Dari Bogor kota ambil jalur ke arah Leuwiliang, melewati IPB Dramaga dan Gunung Batu Ciampea terus hingga sampai ke pertigaan Cikampak dan pertigaan Cibatok (biasanya ini jalur yang ditempuh kalau ke Salak Endah). Tidak jauh dari pertigaan Cibatok kemudian pertigaan Cemplang atau Jl. KH. Abdul Hamid terus saja hingga sampai pertigaan Situ Udik.
Pertigaan Situ Udik
Pondok Pesantren Modern Sahid
Pertigaan ambil kanan
Pertigaan ambill lurus ke peternakan
Persis di pertigaan Situ Udik ini (berseberangan jalan) terdapat Pondok Pesantren Modern Sahid, pertigaan ini lumayan ramai jadi dijamin gak bakalan nyasar kecuali tidak memperhatikan jalan. Perlu di ketahui, Situ Udik (Danau) ini juga lokasi wisata dan Desa Situ Udik sendiri adalah sentra Sapi Perah di Bogor.
Setelah ambil kanan, tidak beberapa jauh akan ketemu jembatan, kemudian ketemu pertigaan ambil kanan terus saja hingga ada plang penunjuk arah ke Situ Udik (kiri), kemudian ambil lurus memasuki peternakan sapi perah. Kami menumpang parkir di depan peternakan dan diantar ke arah sungai oleh seorang pegawai peternakan. Dari peternakan ke sungai, dengan menuruni sedikit bukit berjarak kira-kira 50 m. Hanya sampai di sini kami di antar, selanjutnya kami menyeberangi sungai, Sungai Cigamea, yang dangkal dan tidak terlalu berarus.
Parkir di peternakan
Menuju sungai
Menyeberangi Sungai Cigamea
Di seberang sungai kami sudah menemukan bebatuan unik yang mirip dengan bebatuan yang ada di Curug Cikuluwung. Batu-batu sungai seperti disusun dengan rapi oleh alam, kemudian memasuki lembah batu yang sempit dengan tebing tegak lurus yang berakhir di Curug Muara. 
Melewati Leuwi Goong (?)
Karena takut kesiangan, kami melanjutkan ke tujuan utama, Curug Muara dengan menyisiri tebing yang ada dipinggir sungai.menaiki sisi bukit dampai di persawahan, kemudian turun ke bawah melewati jalan setapak. Meski dari atas ke bawah (sungai) berjarak sekitar 50 meteran, tapi kondisi jalur turunnya sangat ekstrim ditambah lagi bebatuannya sangat licin. Ada titik yang kondisinya hampir tegak lurus dan tidak ada pegangan membuat saya harus merangkak turun hahaha.... tergelincir sedikit aja jadi fatal akibatnya. 
Persawahan di sisi tebing sungai
Menuruni tebing ke arah sungai
Kondisi jalan saat naik
Kondisi jalan saat naik
Sampai di bawah tepat berada di muara sungai, pertemuan Sungai Cigamea dan Sungai Cianten. Terlihat curug kecil di seberang sungai di aliran Sungai Cianten. Di sebelah kiri di aliran Sungai Cigamea dari jauh sudah terlihat Curug Muara. Menakjubkan.....!!!! 
Curug kecil di seberang sungai
Curug kecil di seberang sungai
Curug dengan tinggi kira-kira 25 meter ini sangat mirip dengan Curug Cilontar meski lebih ramping dan lebih tinggi. Belum ada pegunjung pagi itu selain kami berdua. Di kelilingi oleh tebing tegak lurus dan pepohonan hijau, benar-benar cantik !!!. 
Curug Muara
Bebatuan dan kerikil di aliran curug menambah kecantikan curug ini. Hanya saja, karena sudah jauh dari hulu sungai, lumayan banyak kita menemukan sampah. Tapi airnya masih jernih dan tidak terlalu keruh seperti aliran Sungai Cianten.
Curug Muara yang Instragammable
Curug Muara yang Instragammable
Curug Muara yang Instragammable
Curug Muara yang Instragammable
Di sebelah kiri terdapat tebing yang ukup rata, seolah-olah disediakan oleh alam untuk berfoto dan menikmati keindahan curug ini !!!.
Curug Muara dari sisi kiri
Curug Muara dari sisi kiri
Sebelum pulang, Revan sempat mengambil foto curug kecil yang ada di aliran bawah.curug yang airnya langsung jatuh ke sungai.
Aliran bawah
Curug kecil di aliran bawah
Selanjutnya kami mampir di leuwi atas yang bebatuannya sangat unik tadi. Harus hati-hati mendekati bibir tebing dan sungainya karena arusnya yang lumayan deras. Mirip dengan Curug Cikuluwung, tapi  lembah batu di sini lebih panjang, lebih sempit dan tegak lurus. Di ujung lembah air sungai jatuh membentuk Curug Muara.
Lembah sempit menuju Curug Muara
Lembah sempit menuju Curug Muara
Leuwi Goong dengan bebatuannya yang unik
Leuwi Goong dengan bebatuannya yang unik
Leuwi Goong dengan bebatuannya yang unik
Di sisi sungai kita bisa temukan juga bebatuan unik berbentuk bulat sempurna, ellips dan hati (Love). Bebatuan ini di susun oleh pengunjung/penduduk sekitar. Jangan diganggu atau dipindahkan ya guys... tetap jaga kebersihan di area ini.
Bebatuan unik
Bebatuan unik
Nama: Curug Muara
Lokasi: Kampung Cigamea-Desa Situ Udik
kec. Cibungbulan-kab. Bogor
Biaya: seiklasnya
Masuk: free

Link terkait:
- Curug Cilontar-Leuwiliang
- Curug Cikuluwung-Cibitung Wetan
- Curug Idas-Cibitung Wetan
- Curug Cilontar dan Curug Sawer
- Curug Jatake/Lembah Pelangi-Leuwiliang

Labels: , , , , , , , , , , , , ,

Sunday, March 18, 2018

Desa Cibitung Wetan Bagian 2: Curug Cikuluwung

Dari Curug Idas kami melanjutkan perjalanan menuju Curug Cikuluwung. Curug ini persis berada di atas Curug Idas. Dahulu kedua curug ini namanya Curug Cikuluwung saja.
Dari Curug Idas ada 2 alternative jalan, yang pertama kembali lagi ke parkiran kemudian berjalan ke atas sekitar 200 m, nanti dipinggir jalan ada petunjuk arah menuju curug, melewati jalan kecil diantara rumah penduduk sekitar 50 meter nanti akan bertemu loket masuk Curug Cikuluwung. Alternatif ke-dua, yang saya dan Reval lewatin, yaitu jalan pintas. Di bukit menuju parkiran nanti ada pertigaan, ke kiri adalah jalan menanjak, tidak terlalu jauh, sekitar 50m. Jalan ini menyusuri pinggir tebing di atas Curug Idas. Hanya saja ada satu titik, kita harus hati-hati melangkah karena bekas longsoran.
Bekas longsoran
Dari bekas longsoran sudah jalan rata, nanti ketemu kuburan dan tidak jauh ketemu loket masuk. Di area loket ini rencananya akan di bangun perkemahan, jadi nanti akan dibangun toilet (sekarang belum ada toilet dan ruang ganti). Di loket ini suasananya adem dan di sediakan bangku-bangku untuk istirahat. Nah walaupun ada loket masuk, tapi masuknya gak bayar loh, alias gratis hahahha.
Loket masuk
Loket ini di jaga oleh bapak-bapak, yang akan membukan pintu masuk (pintunya ditutup dengan pintu kayu). Nah kalian pasti bertanya kok ditutup pintunya? Ya, buat memudahkan pengawasan, karena jalan ke bawahnya sangat ekstrim, lebih ekstrim dibanding turun ke Curug Kiara.
Kalau di Curug Kiara disiapkan satu tangga yang kokoh, nah kalau di sini tangganya terkesan seadanya. Tapi ini lah yang menjadi tantangan tersendiri.
Setelah Revan turun, kemudian saya mengikuti. Ada bapak-bapak yang jaga di bawah, yang siap membantu kita. Pas turun kami di jaga juga kalau ada barang yang dirasa mengganggu akan dibantu bawa oleh bapaknya.
Melihat panorama yang ada di depan mata, benar-benar membuat kagum. Saya baru pertama melihat kawasan curug seperti ini. Curugnya berada di ujung tebing, agak tertutup. Airnya mengalir deras diantara tebing-tebing yang sangat eksotik, dan mengalir melewati dasar sungai yang terdiri dari bebatuan. Bebatuannya sangat unik, seperti bebatuan di tumpuk oleh tangan-tangan berjiwa seni.
Curug Cikuluwung
Curug Cikuluwung
Curug Cikuluwung
Curug Cikuluwung
Curug Cikuluwung
Tepat di ujung, yang berada pas di atas Curug Idas, terlihat leuwi yang tenang, berwarna hijau Tosca, dan tak perlu di tanya lagi pastilah sangat dalam.
Air yang jatuh ke Curug Idas
Kalau boleh di kata, lokasi ini mirip lembah mini. Karena lembah ini tertutup oleh pepohonan besar, jadilah sinar matahari susah masuk dan menyebabkan bebatuannya sangat licin. 
Turun ke sisi bawah, kita akan di pandu oleh penjaga. Menyusur bebatuan yang ada di kanan, mencari posisi yang bagus untuk melihat curug. Untuk mendekati curug, nanti di antar oleh bapaknya.






Di tebing yang ada di sisi seberang terdapat semacam lekukan yang cocok buat tidur-tiduran hahhaa. Tapi ijin dulu ke si bapak, pas dia bilang boleh baru lah kami ke area itu, tetap di pandu oleh bapaknya (sampai-sampainya si bapak hampir terseret arus).
Di bantu menyeberang



Ada apa yang di sana...???

Pokoknya berada di curug ini pengen berlama-lama. Sangat-sangat recommended buat kalian pecinta curug... !!!
Setelah puas menikmati curug yang amazing ini, kami kembali ke loket. Mengobrol sebentar dan memberi tips buat bapak yang sudah jagain kami....
===================================================================

Nama: Curug Cikuluwung
Lokasi: Kampung Suka Asih, Desa Cibitung Wetan, kecamatan Pamijahan, kabupaten Bogor.
Biaya:
- Biaya masuk: gratis (tips buat guide dan penjaga)
- Parkir: tidak ada tarif, kami bayar Rp. 5.000 (lokasi parkir sama kalau mau ke Curug Idas)

Link terkait:
- Curug Cilontar
- Curug Idas
- Curug Cilontar dan Curug Sawer
- Curug Jatake/Lembah Pelangi-Leuwiliang

Labels: , , , , , , , , , , , , ,