Monday, July 22, 2019

Pemilik Perusahaan Yamaha, Tanpa Rossi di MotoGP Pasti Tetap Jalan Terus


Pemilik Perusahaan Yamaha, Tanpa Rossi di MotoGP Pasti Tetap Jalan Terus -
Pebalap legendaris Valentino Rossi bisa saja segera pensiun dari balapan MotoGP. Namun, MotoGP diyakini tidak akan kehilangan daya tarik usai ditinggal Rossi.

Rumor pensiun Rossi mencuat karena komentar bos Yamaha, Lin Jarvis. Dikatakan Jarvis, masa depan Yamaha tidak lagi bersama rider Italia itu.

Rossi sedang kesulitan di musim ini usai baru dua kali naik podium dan sudah tiga kali retired dalam sembilan balapan pertama. Pebalap berusia 40 tahun itu juga belum lagi bisa menyumbang kemenangan bagi Yamaha sejak Assen 2017. Dengan demikian, peluang Rossi untuk meraih gelar juara dunia kesepuluh dalam kariernya pun diragukan bisa tercapai.

Kontrak Rossi dengan Yamaha baru akan berakhir pada 2020, ketika usianya 41 tahun. Rossi memungkinkan gantung helm di akhir musim ini, atau setelah memenuhi kontraknya.

Meski begitu, Jarvis percaya MotoGP tidak akan kehilangan pamornya setelah Rossi pensiun nanti. Jarvis membandingkan dengan balap F1 usai Michae Schumacher pensiun.

"Saya pikir begitu," jawab Jarvis, saat ditanya apakah MotoGP sudah siap ketika Rossi pensiun nanti. "Kapanpun seorang juara di sebuah olahraga berhenti, sudah pasti. Sudah ada contohnya, di Formula 1, ketika insiden tragis Ayrton Senna terjadi, tapi toh balapannya terus berlanjut. Balapan terus bertahan, seperti juga ketika Michael Scumacher pensiun."

Lihat juga : Grab Sedang Uji Coba Perencanaan Pembatalan Pesanan Akan Dikenakan Denda

Rossi menjadi salah satu pebalap ikonik MotoGP dengan basis besar penggemar di seluruh dunia. Jarvis menilai, MotoGP tetap tidak akan kehilangan penonton di sirkuit.

"Kalau Anda pergi ke sirkuit-sirkuit dunia saat ini dan menghitung ada berapa banyak kaus kuning, Anda akan berpikir kalau Valentino pensiun, jumlah pengunjung akan turun 50 atau 60 persen. Namun, saya tidak berpikir demikian," sambung Jarvis kepada Motorsport-Total.

"Di MotoGP, kualitas balapannya sangat tinggi sekarang dengan enam pabrikan yang terlibat, banyak perusahaan besar, jadi olahraganya akan berlanjut. Sudah pasti Rossi akan dirindukan, tapi hidup kan terus berlanjut, dan saya pikir dia tetap akan terlibat di dalam olahraga ini."

Pemilik Perusahaan Yamaha, Tanpa Rossi di MotoGP Pasti Tetap Jalan Terus

Labels: , ,

Saturday, July 20, 2019

Senior Vs Junior BliBli Indonesia Open 2019 BuluTangkis Kevin/Markus dan Hendra/Ahsan di Final Besok




Senior Vs Junior BliBli Indonesia Open 2019 BuluTangkis Kevin/Markus dan Hendra/Ahsan di Final Besok - All Indonesian Final terwujud di nomor ganda putra Indonesia Open 2019, usai kemenangan sang juara bertahan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.

Pada laga semifinal Kevin/Marcus berhadapan dengan Li Jinhui/Liu Yu Chen di Istora GBK, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Ganda putra nomor satu dunia tersebut menang mudah dengan skor 21-9, 21-13.

Kevin/Marcus menekan lawannya untuk menyudahi perlawanan Li/Liu dengan mudah di gim pertama. Skenario serupa terjadi di gim kedua.

Kevin/Marcus merebut lima poin beruntun pertama untuk memimpin 5-0 sehingga memasuki interval dengan keunggulan 11-7. Kevin/Marcus tidak membiarkan Li/Liu "bernapas" usai melakukan serangan-serangan cepat dan mematikan.

Lihat juga :  Pertandingan Ujicoba Liverpool Vs Dortmund Dengan Jumlah 5 Gol Liverpool Kalah Dengan Pemain Pelapis

Kevin/Marcus semakin di atas angin setelah unggul jauh dari Li/Liu dalam keududukan 17-10. Pengembalian Li memastikan match point kepada Kevin/Marcus dengan 20-13. Kemenangan akhirnya diperoleh Kevin/Marcus dengan setelah sebuah drop shot tidak mampu dikembalikan lawan.

Dengan hasil ini, Indonesia memastikan gelar juara Indonesia Open 2019. Kevin/Marcus akan menantang seniornya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan di laga final, yang akan digelar Minggu (21/7/2019


Senior Vs Junior BliBli Indonesia Open 2019 BuluTangkis Kevin/Markus dan Hendra/Ahsan di Final Besok

Labels: , , , , , , ,

Monday, July 15, 2019

Total Hadiah Ajang Bulu Tangkis Indonesia Open 2019




Total Hadiah Ajang Bulu Tangkis Indonesia Open 2019 -
Indonesia Open 2019 sudah dimulai. Turnamen ini menawarkan hadiah uang salah satu yang terbesar dalam rangkaian tur BWF.

Indonesia Open diselenggarakan di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta pada 16-21 Juli. Para pebulutangkis top dunia bukan hanya akan berebut gelar juara bergengsi namun juga hadiah uang yang menggiurkan.

Turnamen ini menyediakan total hadiah uang sebesar USD 1.250.000 atau setara Rp 17,4 miliar. Hadiah uang tersebut hanya kalah dari BWF World Tour Finals, yang digelar akhir tahun dengan iming-iming total USD 1.500.000 (Rp 20,8 miliar).

Melihat dari regulasi yang tercantum di BWF, juara Indonesia Open 2019 di nomor tunggal berhak atas hadiah uang sebesar USD 87.500 (Rp 1,21 miliar). Sedangkan runner-up mendapatkan USD 42.500 (Rp 591,7 juta).

Semifinalis masing-masing memperoleh USD 17.500 (Rp 243,6 juta), perempatfinalis USD 6.875 (Rp 95,7 juta), 16 besar USD 3.750 (Rp 52,2 juta), dan menembus 32 besar sudah mengantongi USD 1.250 (Rp 17,4 juta).

Lihat juga : Hiroki Abe Dikontrak Barca Empat Tahun dan Dipagari Klausul Rp 628 M

Ada perbedaan besaran hadiah uang untuk nomor ganda untuk juara, finalis, perempatfinalis, dan babak 16 besar. Sedangkan hadiah uang untuk semifinalis, dan babak 32 besar sama besarnya dengan nomor tunggal.

Berikut rinciannya: juara akan meraup USD 92.500 (Rp 1,28 miliar), runner-up USD 43.750 (Rp 609,1 juta). Semifinalis masing-masing berhak atas USD 17.500 (Rp 243,6 juta), sedangkan perempatfinalis memperoleh USD 7.812,5 (Rp 108,7 juta), 16 besar USD 4.062,5 (Rp 56,5 juta), dan babak 32 besar USD 1.250 (Rp 17,4 juta).

 

Total Hadiah Ajang Bulu Tangkis Indonesia Open 2019 

Labels: , , ,

Sunday, July 7, 2019

Tak Terkejar Marquez, Vinales dan Andrea Dovizioso Akan Terancam Rins


Tak Terkejar Marquez, Vinales dan Andrea Dovizioso Akan Terancam Rins - Perlahan-lahan Andrea Dovizioso mulai kehilangan daya saingnya. Alih-alih mengejar Marc Marquez, dia kini malah terancam Alex Rins dan Maverick Vinales.

Untuk kali ketiga secara beruntun Dovizioso gagal naik podium. Dalam balapan MotoGP Jerman pada Minggu (7/7/2019) malam WIB, dia harus puas finis di posisi lima.

Pekan lalu di Belanda, Dovi finis di urutan empat. Sementara di Catalunya dia mengalami crash akibat dihantam Jorge Lorenzo.

Mengumpulkan hanya 24 poin dari tiga balapan membuat rider Ducati itu kian jauh tertinggal dari Marquez di klasemen MotoGP. Jarak mereka berdua jelang jeda musim panas kini menjadi 58 poin.

Lihat Juga :  Messi Bisa Dihukum 2 Tahun Karena Tuding Korupsi dan Atur Brasil Juara Copa America

Saat mengejar Marquez sulit, Dovizioso dapat ancaman dari rider lain. Maverick Vinales mulai menunjukkan konsistensinya, sementara Alex Rins masih tampil solid.

"Tentu saja. Itu pasti," sahut Dovi saat ditanya dirinya terancam oleh Rins dan Vinales dalam perebutan posisi dua.

"Akan mudah (untuk Rins dan Vinales finis lebih baik) jika kami terus tampil seperti ini karena kami tidak punya kecepatan yang dibutuhkan sementara masih banyak balapan tersisa musim ini," lanjut Dovi dikutip dari Crash

Meski kini kesulitan mengejar Marquez dan justru terancam rider lain, target Dovi dan Ducati masih sama seperti di awal musim: menjadi juara dunia. Peluang yang secara matematis masih terbuka mempertimbangkan masih ada 10 balapan tersisa dan total 250 poin yang bisa diraih di MotoGP 2019 ini.

"Tapi target kami adalah memenangi kejuaraan. Tidak penting finis kedua atau keempat saat ini. Kami sudah dua kali menuntaskan musim di posisi dua. Kami ingin bertarung untuk jadi juara. Jika kami ingin bersaing menjadi juara, kami harus lebih baik. Itu jelas," tegas Dovi


Tak Terkejar Marquez, Vinales dan Andrea Dovizioso Akan Terancam Rins


Labels: , , , , ,

Wednesday, July 3, 2019

Carlo Pernat Berjasa Besar Jadikan Rossi Pembalap Top.

IBOBET - Valentino Rossi tak bisa dimungkiri merupakan pembalap yang telah menjadi ikon MotoGP, Kendati begitu, Rossi tak akan menjadi pembalap besar seperti sekarang jika bakatnya tidak ditemukan oleh seorang yang luar biasa bernama Carlo Pernat.

Bisa dibilang , Pernat adalah orang pertama yang melihat Rossi berpotensi menjadi seorang pembalap besar. Pernat mengungkapkan bahwa ia menemukan Rossi saat pembalap berjuluk The Doctor itu masih berusia 16 tahu, Kala itu, Pernat merupakan direktur olahraga dari tim Aprilia.

Tak ayal begitu ia melihat performa Rossi di lintasan, Pernat pun tertarik untuk merekrutnya. Saat itu, Pernah melihat Rossi Melintas seperti salah satu Legenda balap motor Grand Prix, Kevin Schwantz. kala Pernat menemukan Rossi , ia sebenarnya telah merekrut Max Biaggi lebih dulu.

Akan tetapi , pada 1996, Biaggi telah mentas di kelas 250cc, sedangkan Rossi akan menjajal kelas 125cc. Pada musim perdananya, Rossi hanya bisa finis kesembilan di klasemen akhir pembalap. Kendati begitu, pada musim berikutnya , The Doctor menjadi juara. Sejak saat itu , sejarah tentang Rossi pun di mulai.

"Dia (Rossi) tetap seperti yang saya kenal. Saat itu saya bertanggung jawab untuk Aprilia sebagai Direktur Olahraga, jadi saya agak di kejar-kejar oleh para pembalap. Saya telah merekrut Biaggi sebelumnya. Saya bertemu Valentino Rossi dan sangat terkesan , rasanya seperti Kevin Schwantz, dia menggunakan motor itu seperti sepeda" ungkap Pernat.

"Dia melintas kesana-sini, melakukan pergerakan yang tidak mungkin dan saya memberinya kontrak tiga tahun. Saya benar-benar ingat bahwa pemilik Aprilia megnaggap saya membodohinya karena telah membuat kontrak tiga tahun dengan seorang bocah lelaki berusia 16 tahun," pungkas Pernat.


Carlo Pernat Berjasa Besar Jadikan Rossi Pembalap Top.

 

Labels: , , , , ,

Tuesday, July 2, 2019

Tantowi Duet dengan Winny, Tidak Getar di Indonesia Open 2019


Tantowi Duet dengan Winny, Tidak Getar di Indonesia Open 2019 - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Winny Oktavina Kandow tak mematok target juara di Indonesia Open 2019. Kenapa?

Indonesia Open berlangsung di Istora, Senayan, dimulai 16-21 Juli. Tontowi akan menjalani debut bersama Winny yang menjadi pasangannya sejak Februari, menggantikan Liliyana Natsir.

"Persiapan sih sudah maksimal tinggal nanti bagaimana di lapangan. Artinya dari teknis sudah optimal, tinggal mentalnya besok, kemudian kekompakan dan komunikasinya," kata Tontowi ketika ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung.

Bagi Tontowi, mental tak akan jadi masalah apalagi dengan segudang pengalamannya. Namun, untuk Winny hal itu bakal jadi problem karena selain masih muda dan minim pengalaman main di hadapan suporter sendiri. Winny mau tak mau dituntut tinggi oleh publik karena pasangannya merupakan jawara bersama Liliyana Natsir pada 2017 dan 2018.

"Itu dia, kalau saya sih sudah merasakan, dia (Winny) kan belum. Apalagi, sekarang orang pada melihat saya dengan Winny, 'oh, bagaimana nih perpaduan senior junior'. Orang pasti lihat," kata Tontowi.

Lihat juga :  Argentina Menelan Kekalahan di Babak Semi Final 0 - 2 Brazil Melaju ke Final

"Makanya, saya sih berharap ke Winny. Artinya dia harus bisa mengeluarkan kemampuan terbaik dan menyiapkan mentalnya. Karena dari pendukungnya, pasti dari orang-orang sekitar kita, yang nonton, 'ayo partner Owi nih'. Ya, semoga dia siap, tapi yang saya lihat dia cuek sih orangnya," dia menjelaskan.

Hal itu pun mempengaruhi target yang mereka patok. Tontowi enggan jemawa dan memilih fokus menjalani satu demi satu setiap laga.

Dari hasil undian, Tontowi/Winny akan bertemu pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Ashwini Ponnappa. Mereka belum pernah saling bertemu.

"Kalau saya berpikir tak muluk-muluk. Saya bisa membawa Winny menang lawan unggulan-unggulan itu sudah sesuatu yang luar biasa buat saya pribadi. Apalagi bisa masuk semifinal dan final itu kepuasan tersendiri lah," kata Tontowi.

"Makanya, motivasi saya biar bagaimana bisa naik lagi, apalagi dengan partner saya yang baru ini. Kalau dulu kan sama ci Butet kalah menang, tiap menang ke ci Butet (Liliyana Natsir), kalah ke saya. Ya kan, kalau sekarang menang kalah ke saya. Jadi belum mau muluk-muluk dulu, kalau muluk


Tantowi Duet dengan Winny, Tidak Getar di Indonesia Open 2019 


malah teknanan, saya tidak mau itu," dia menambahkan.

Labels: , , ,

Sunday, June 30, 2019

46 Valentino Rossi Berlaga di MotoGP Belanda dengan Motor yang Pelan


46 Valentino Rossi Berlaga di MotoGP Belanda dengan Motor yang Pelan - Memulai balapan dari tempat ke-14 bukanlah hal mudah untuk dijalani Valentino Rossi pada seri Belanda.

Tak seperti pebalap Yamaha lainnya seperti Maverick Vinales dan Fabio Quartararo yang tampil cemerlang di sesi kualifikasi GP Belanda, Rossi justru harus tercecer di tempat belakang.

Sementara pebalap Yamaha lain Franco Morbidelli juga harus puas memulai balapan dari posisi ke-9.

Pebalap berjuluk 'The Doctor' itupun mengaku bingung dengan apa yang terjadi pada motornya. Rossi sempat menyebut salah satu faktor yang membuatnya tampil buruk adalah suhu trek.

Lihat juga :  Bawa Anjing ke Mesjid Wanito Bogos ini Diperiksa Oleh Pihak Polisi

Namun dengan suhu trek yang sama, Quartaro dan Vinales justru seolah tak terpengaruh.

"Fabio dan Maverick sangat kencang. Sedangkan saya dan Morbidelli mengalami kesusahan. Saya tak nyaman dengan motor, terlebih di trek yang membutuhkan kecepatan," ungkap Rossi dikutip dari GPOne, Minggu (30/6/2019).

"Kami mengerti harus memperbaikinya namun saya tak mengerti apa yang terjadi. Ini benar-benar situasi yang aneh," imbuhnya lagi.

Rossi sendiri telah mempelajari motor Vinales yang bisa berlari lebih kencang. Sayangnya itu belum cukup menyelesaikan masalah pada motornya.

"Ia kencang di semua sektor, tapi kami tak mengerti kenapa. Semua data yang diberikan (dari Vinales) tak memberikan jawaban," tambah Rossi lagi.


46 Valentino Rossi Berlaga di MotoGP Belanda dengan Motor yang Pelan


 

Labels: , , ,

Wednesday, June 5, 2019

Anak Bangsa Bersinar di Ajang Bulu Tangkis Autralia Terbuka 2019


Anak Bangsa Bersinar di Ajang Bulu Tangkis Autralia Terbuka 2019 - Praveen Jordan/Melati Daeva maju ke perempatfinal Australia Terbuka 2019. Ganda campuran Indonesia itu menekuk Wang Chi Lin/Cheng Chi Ya 21-18, 12-21, 21-11.

Di Quaycentre, Sydney Olympic Park, Kamis (6/6/2019) waktu setempat, Praveen/Melati, yang memainkan partai kedua untuk Indonesia, langsung unggul 21-18 di gim pertama atas Wang/Cheng, ganda campuran asal Taiwan.

Di gim kedua, Wang/Cheng sempat menyamakan kedudukan lewat kemenangan 21-12, namun Praveen/Melati, yang menempati unggulan keenam, kembali menggila di gim ketiga.

Lihat Juga :

Praveen/Melati menang 21-12 untuk mengunci kemenangan. Hasil ini membuat Indonesia sementara meloloskan dua wakilnya ke perempatfinal.

Sebelumnya, pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle membuka rangkaian pertandingan babak kedua juga dengan kemenangan. Menghadapi wakil Hong Kong Chang Tak Ching/Ng Wing Yung, Hafiz/Gloria menang 19-21, 21-7, 21-11.

Selanjutnya, Praveen/Melati akan menantang Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Ganda campuran Malaysia itu ke perempatfinal dengan menyingkirkan pasangan China Ren Xiangyu/Zhou Chaomin 21-19, 21-15.

Adapun partai ketiga Indonesia akan diwakili Akbar Bintang/Annisa Saufika menghadapi ganda campuran Inggris Chris Adcock/Gabrielle Adcock.

Anak Bangsa Bersinar di Ajang Bulu Tangkis Autralia Terbuka 2019



https://mainuangpanas.blogspot.com


Labels: , , , ,

Thursday, May 23, 2019

Perang Saudara Alex Marquez Akan Menyusul Kakaknya Di MotoGP Pekan Depan


Perang Saudara Alex Marquez Akan Menyusul Kakanya Di MotoGP Pekan Depan - Tim Pramac Ducati mengkonfirmasi bahwa mereka tertarik merekrut Alex Marquez. Adik Marc Marquez tersebut tengah tampil gemilang di Moto2.

Alex Marquez berhasil meraih podium pertama pada gelaran Moto2 GP Prancis. Hasil tersebut membuatnya kini berada di posisi keempat klasemen pebalap.

Performa apiknya tersebut menarik minat tim Pramac merekrutnya untuk mengarungi MotoGP 2020. Ia diproyeksikan menggantikan Jack Miller yang kontraknya akan habis akhir musim ini.

Lihat Juga : Indonesia Membuka Awal Yang Bagus di Piala Sudirman 2019

Kepala tim Pramac, Francesco Guidotti bahkan telah menjalin komunikasi dengan manajer Alex, Emilio Elzamora. Tim asal Italia ini memang tengah mencari rider berbakat dari Moto2 yang siap naik kelas ke MotoGP.

"Kami telah bertemu dengan Alzamora untuk melihat apakah ada kemungkinan membawa Alex ke sini, itu adalah prosedur standar: ketika seorang manajer pebalap berbicara dengan kami, kami melakukannya, dalam hal apa pun, kami merencanakan pertemuan lain," ujar Guidotti dilansir dari Marca.

"Jack tidak memiliki kontrak untuk tahun depan dan kami harus memikirkan solusi lain jika ia ingin pergi ke tim pabrikan atau ke tempat lain, seandainya jika kami tidak dapat memenuhi apa yang ia butuhkan."

"Kami perlu memiliki gambaran tentang pasar dan mereka yang ingin pindah dari Moto2 ke MotoGP dengan segala sesuatu yang bisa kami lakukan. Tapi kami tidak fokus pada pebalap tertentu dan, jika mungkin, kami ingin mempertahankan pasangan rider kami saat ini," ujarnya menjelaskan.

Sementara Alex cukup antusias melihat kemungkinan dirinya naik kelas ke MotoGP di 2020. Pria 23 tahun ini mengaku telah siap membalap di kelas paling bergengsi tersebut.

"Saya berkata saya tidak akan mengambil keputusan jika saya tidak merasa siap, tahun ini saya merasa lebih siap dan saya pikir jika saya punya peluang, saya tentu saja akan mengambilnya. Tapi, saya masih harus melakukan yang terbaik untuk pekerjaan saya saat ini," tutur Alex Marquez mengenai peluangnya ke kelas MotoGP.


Perang Saudara Alex Marquez Akan Menyusul Kakanya Di MotoGP Pekan Depan

Labels: , , ,

Sunday, May 19, 2019

Indonesia Membuka Awal Yang Bagus di Piala Sudirman 2019


Indonesia Membuka Awal Yang Bagus di Piala Sudirman 2019 - Indonesia mengawali kiprahnya di Piala Sudirman 2019 dengan manis. Menghadapi Inggris, Merah-Putih menang telak 4-1.

Pada pertandingan fase grup 1B yang dihelat di Guangxi Sport Center, Nanning, China, Minggu (19/5/2019), Indonesia membuka kemenangan lewat ganda andalannya Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon. Kevin/Marcus mengalahkan Marcus Ellis/Chris Langridge 21-9 dan 21-18 dalam waktu 39 menit.

Memasuki gim kedua, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung menghentikan perlawanan Abigail Holden juga dengan dua gim langsung, 21-10 dan 21-13.

Lihat Juga : Kalahkan MU, Real Madrid Jadi Merek Sepakbola Paling Bernilai di Dunia

Di gim ketiga, gilran Anthony Sinisuka Ginting yang menyumbangkan angka usai menang mudah atas Toby Penty yang berperingkat 65 dunia, 21-9 dan 21-12. Hasil ini mengunci kemenangan Indonesia di pertandingan ini.

Indonesia menambah lagi skor jadi 4-0 setelah ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menang 21-16 dan 21-18, dalam tempo 45 menit atas Chloe Birch/Laurent Smith.

Sayangnya, Indonesia gagal sapu bersih setelah ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti ditaklukkan andalan Inggris, Chris Adcock/Gabrielle Adcock, dengan skor 17-21 dan 18-21.

Indonesia tetap menang dengan skor 4-1 dan selanjutnya akan menghadapi Denmark di partai kedua, Rabu (22/5/2019) mulai pukul 17.00 WIB.



Indonesia Membuka Awal Yang Bagus di Piala Sudirman 2019 



Labels: , , , ,

Sunday, May 5, 2019

Finis Keenam, Rossi Mengaku Salah Pilih Ban


Finis Keenam, Rossi Mengaku Salah Pilih Ban - Valentino Rossi mengaku sempat berada dalam dilema untuk memilih ban di MotoGP Spanyol. Pada akhirnya The Doctor salah pilih ban dan sulit bersaing di posisi terdepan.

Setelah jadi runner up pada balapan sebelumnya di Austin, Rossi hanya bisa finis di posisi enam dalam hajatan MotoGP Spanyol. Memulai balapan dari posisi 13, The Doctor kemudian finis di urutan enam.

Kesalahan memilih ban diklaim Rossi punya pengaruh besar dalam hasil tak memuaskan yang dia raih di Sirkuit Jerez. Itu makin diperparah dengan hasil buruk dalam sesi kualifikasi, yang membuat Rossi harus start jauh dari posisi depan.

Baca juga : Hendra/Ahsan Juara, Indonesia Dua Gelar di New Zealand Open 2019

"Kami membuat pilihan ban di saat-saat terakhir. Saya ingin membalap menggunakan ban medium, tapi kemudian temperatur meningkat tinggi dan kami berpikir 'medium atau keras? medium atau keras? medium atau keras?' Pada akhirnya kami memakai ban keras, dan saya pikir ini adalah perubahan besar yang harusnya bisa kami lakukan (untuk dapat hasil lebih baik)," papar Rossi.

Fakta bahwa Maverick Vinales dapat hasil bagus dengan menggunakan ban medium membuat Rossi yakin pemilihan ban menjadi alasan atas hasil yang dia raih di Jerez. Rossi pede bisa bersaing memperebutkan podium andai pilihan bannya tepat.

"Saya sangat penasaran mencoba ban medium, karena pada akhirnya Maverick sangat bagus dengan ban itu."


"Saya pikir, jika saya memulai balapan dari posisi lebih depan sedikit, maka saya akan bisa berada dengan grup pebalap di posisi paling depan, tak jauh dari Vinales (finis ketiga)," tuntas Rossi.


Finis Keenam, Rossi Mengaku Salah Pilih Ban

Labels: , , , , ,

Hendra/Ahsan Juara, Indonesia Dua Gelar di New Zealand Open 2019


Hendra/Ahsan Juara, Indonesia Dua Gelar di New Zealand Open 2019 - Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi juara nomor ganda putra New Zealand Open 2019. Mereka mengalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe 20-22, 21-15, dan 21-17.

Di Eventfinda Stadium, Minggu (5/5/2019), jalannya gim pertama antara Hendra/Ahsan berjalan ketat. Terjadi susul-menyusul angka, pasangan Indonesia akhirnya unggul 11-10 saat interval.

Hendra/Ahsan bisa mendulang tiga poin berurutan. Setelah itu, Hendra melakukan kesalahan servis. Beberapa saat setelah itu, pengembalian Watanabe keluar. Hendra/Ahsan unggul 14-11

Permainan seru disajikan hingga akhir gim, kejar mengejar poin antara Hendra/Ahsan dengan Endo/Watanabe sampai 19-19. Pengembalian Hendra menyangkut net membuat kedudukan 19-20, lalu kedudukan 20-20 saat pukulan Watanabe keluar.

Baca juga : Karena Semangat Liverpool Tak Pernah Padam

Gim pertama selesai 22-20 untuk pasangan Jepang, setelah Endo/Watanabe menambah dua poin. Poin terakhir karena pengembalian Ahsan yang menyangkut net. Gim pertama selesai 22 menit.

Pada awal gim kedua, Hendra/Ahsan ketinggalan 0-3. Keduanya bisa menyamakan kedudukan 3-3. Kejar-mengejar poin berlangsung hingga kedudukan 10-10, Hendra/Ahsan bisa unggul 11-10 saat interval.

Hendra/Ahsan selalu unggul pasca rehat, menutup gim kedua dengan skor 21-15. Pertandingan lanjut ke gim ketiga.

Pada gim ketiga, Hendra/Ahsan kewalahan meladeni Endo/Watanabe. Tiga poin berturun langsung digapai pasangan Jepang itu. Saat interval, Endo/Watanabe unggul 11-7.


Baca juga  : CLS Knights Menangi Gim Pertama Final ABL 2018/2019

 Satu poin bisa didapat Hendra/Ahsan pasca interval, tapi tak didapat dengan mudah. Keuletan Endo/Watanabe mengembalikan serangan Hendra/Ahsan menyangkut di net. Sesaat kemudian pengembalian Hendra menyangkut net, skor 12-8.

Hendra/Ahsan bisa meraih empat angka beruntun! Mereka menyamakan kedudukan 12-12. Smash keras Ahsan membawa mereka unggul 13-12. Laju poin Hendra/Ahsan terhenti di tujuh angka, pengembalian kurang sempurna membuat Endo/Watanabe, 15-13.

Hendra/Ahsan terus memegang kendali pasca interval gim penentuan. Mereka sempat unggul 18-13. Hendra/Ahsan terus unggul hingga menutup gim ketiga dengan skor 21-17. Servis salah dari Endo mengakhiri pertandingan

Dengan hasil ini, Indonesia membawa pulang dua gelar dari ajang New Zealand Open 2019. Sebelumnya, Jonatan Christie meraih trofi di nomor tunggal putra.



Hendra/Ahsan Juara, Indonesia Dua Gelar di New Zealand Open 2019

Labels: , , , ,

Friday, May 3, 2019

CLS Knights Menangi Gim Pertama Final ABL 2018/2019


CLS Knights Menangi Gim Pertama Final ABL 2018/2019 - BTN CLS Knights Indonesia mendekat ke titel juara ASEAN Basketball League 2018/2019. Ini setelah CLS mengalahkan Singapore Slingers 86-67.

Pada gim pertama final ABL yang dihelat di OCBC Arena, Jumat (3/5/2019) malam WIB, CLS tak diperkuat salah satu pemain andalannya Wong Wei Long yang harus istirahat karena mendapat cedera pelipis usai dihantam pemain Mono Vampire di semifinal kemarin.

Pada sepuluh menit pertama gim ini, CLS unggul 20-16 yang dimotori performa gemilang Maxie Esho di kuarter ini. Tapi memasuki kuarter kedua, Slingers bangkit dan sempat menyamakan skor 22-22 saat waktu berjalan dua menit.

Baca juga : Jelang MotoGP Spanyol: Dovizioso Terlecut Hasil di Argentina dan AS

Tapi, CLS mampu merebut keunggulan 38-37 lewat tiga kali tembakan bebas. Saat paruh pertama gim berakhir, dua pemain CLS Darryl Watkins dan Douglas Herring sama-sama mencetak 10 angka.

Memasuki kuarter ketiga, CLS unggul cepat 44-39 di awal. Defense apik dari CLS membuat Slingers kesulitan membuat angka dan di akhir kuarter ketiga, CLS memimpin 63-50.

Pada kuarter akhir, CLS makin tak terbendung untuk akhirnya menang dengan selisih angka cukup jauh, yakni 19, dengan skor 86-67. Dengan hasil ini, CLS hanya butuh satu kemenangan di GOR Kertajaya, Surabaya, Minggu (5/5) besok dan trofi ABL musim ini jadi milik mereka.

"Defense kami bagus di kuarter ketiga itu kunci kemenangan hari ini, pertandingan game kedua (5/5/2019) kami harus bermain lebih baik lagi sebab tuan rumah pasti belajar banyak dari kekalahan ini. Game kedua mungkin kami sudah bisa memainkan Wei Long juga," kata pelatih CLS Brian Rowsom


Baca juga :  MotoGP: Tertekan, Bos Ducati Prediksi Marc Marquez Banyak Lakukan Kesalahan

"Dari awal saya selalu optimis kita bisa menang. Hari ini para pemain menunjukkan semangat dan tekad tidak mau kalah," timpal Christopher Tanuwidjaja Managing Partner BTN CLS Knights Indonesia.

Pada pertandingan ini, Maxie Esho jadi pemain terbaik dengan torehan 24 poin dan delapan rebound, disusul Watkins dengan double-double 23 poin serta 12 rebound, dan Douglas Herring Jr dengan 17 poin. Di kubu Slingers ada Xavier Alexander dan John Fields dengan 19 poin.

"Kami bermain solid hari ini, Defense adalah kunci kemenangan hari ini dan berkat determinasi semuanya. Kami mendapatkan energi dari fams kami. Mereka sangat luar biasa datang dari Indonesia mendukung kami dan memberikan energi yang sangat sempurna," komentar Douglas Herring.



CLS Knights Menangi Gim Pertama Final ABL 2018/2019

Labels: , , ,

Wednesday, May 1, 2019

Bam Bam Bam! Rossi Antusias Sambut Jadwal Padat MotoGP di Eropa



Bam Bam Bam! Rossi Antusias Sambut Jadwal Padat MotoGP di Eropa - MotoGP memasuki seri Eropa, ditandai dengan balapan di Jerez. Valentino Rossi antusias menyambut jadwal padat di benua biru.

MotoGP Spanyol di sirkuit Jerez, Minggu (5/5/2019) akhir pekan ini menandai dimulainya seri Eropa. Selanjutnya ada lima balapan sampai 7 Juli, sebelum jeda musim panas untuk para pebalap.

Baca juga : Jelang MotoGP Spanyol: Dovizioso Terlecut Hasil di Argentina dan AS

Lima balapan itu adalah MotoGP Prancis (Le Mans), Italia (Mugello), Catalunya (Catalunya), Belanda (Assen), dan Jerman (Sachsenring).

Rossi tak sabar mengonfirmasi hasil-hasil bagus di dua balapan terakhir, di mana dia finis kedua di Argentina dan Amerika Serikat. Dua hasil ini sudah jadi peningkatan signifikan dari seri pertama kala rider Monster Energy Yamaha itu cuma finis kelima.

Baca juga : Jelang MotoGP Spanyol: Dovizioso Terlecut Hasil di Argentina dan AS

"Kami dalam kondisi bagus, kuat, dan bekerja dengan baik. Tampaknya motor banyak berkembang. Pastinya masih ada sejumlah area yang perlu dipoles. Kami perlu waktu untuk itu, tapi kami bisa kompetitif kok,"


Bam Bam Bam! Rossi Antusias Sambut Jadwal Padat MotoGP di Eropa


Labels:

Tuesday, April 30, 2019

Jelang MotoGP Spanyol: Dovizioso Terlecut Hasil di Argentina dan AS


Jelang MotoGP Spanyol: Dovizioso Terlecut Hasil di Argentina dan AS - Rider Ducati Andrea Dovizioso antusias menyambut MotoGP Spanyol. Dovizioso optimistis akan mampu bersaing, mengingat hasil oke di Argentina dan Amerika Serikat.

Dovizioso cukup mulus mengarungi tiga balapan pertama MotoGP 2019 usai memenangi seri pembuka di Qatar, finis ketiga di Argentina, dan keempat di Amerika Serikat. Padahal, di dua seri terakhir pebalap Italia itu kerap mengalmi kesulitan di masa lalu.

Kini Dovizioso ditunggu pembuktian lain di Spanyol, akhir pekan ini. Pasalnya, Jerez bukan seri yang ramah bagi Dovizioso di mana dia belum pernah sekalipun naik podium sejak debut di kelas primer pada 2008.

Baca juga : MotoGP: Tertekan, Bos Ducati Prediksi Marc Marquez Banyak Lakukan Kesalahan

Pencapaian terbaik Dovizioso di sana hanyalah posisi lima yang diraih tiga kali [2017, 2014, dan 2012]. Musim lalu, Dovizioso sesungguhnya berpeluang mengakhiri tren buruknya itu. Akan tetapi Dovizioso justru retired karena terimbas dengan tabrakan Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo saat menempati posisi ketiga dalam balapan.

"Kekacauan di 2018 sudah dilupakan. Aku tidak sabar berlaga di Jerez," Dovizioso mengatakan kepada Rai Sport, yang dilansir GPOne. "Itu akan menjadi sensasi baru untukku karena tahun lalu aku kencang, sekalipun aku kesulitan menyalip Jorge.

Baca juga : BPN Bantah TKN: Koalisi Prabowo-Sandi Solid, Kami Pegang Komitmen PAN

"Kupikir kami bisa tampil di sana dan bisa bicara banyak," sambung dia.

"2018 itu berbeda dari biasanya. Kami tangguh di tempat kami tidak pernah tangguh sebelumnya, itulah mengapa kami harus menjalani musim ini dengan kalem."

"Hal pentingnya adalah memiliki perasaan yang nyaman dengan motor, dan itu yang kurasakan. Kami kencang di Texas dan Argentina, dan kami bisa melanjutkannya di Eropa juga," cetus dua kali runner-up ini.


Jelang MotoGP Spanyol: Dovizioso Terlecut Hasil di Argentina dan AS

Labels:

Monday, April 29, 2019

MotoGP: Tertekan, Bos Ducati Prediksi Marc Marquez Banyak Lakukan Kesalahan


MotoGP: Tertekan, Bos Ducati Prediksi Marc Marquez Banyak Lakukan Kesalahan - Jakarta Menjelang balapan MotoGP Jerez, Minggu (5/5/2019), perang urat syaraf dilontarkan CEO Ducati, Claudio Domenicali. Dia menyebut Marc Marquez sedang merasakan tekanan sehingga bisa dikalahkan.

Domenicali mengaku tak menyangka pembalap Ducati, Andrea Dovizioso, bisa memimpin klasemen sementara MotoGP 2019. Keberhasilan Dovi tak lepas dari kesialan yang dialami Marquez pada MotoGP Austin, dua pekan lalu. Marc Marquez malah gagal finis pada balapan tersebut padahal sedang melaju sendirian di depan, mengungguli para rivalnya.

Baca juga : Krisdayanti 'Menghitung Hari' Menuju Kepastian Lolos ke DPR

Baby Alien kini tercecer di peringkat keempat klasemen, di bawah Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) dan Alex Rins (Suzuki Ecstar).

"Saya sangat yakin Anda bisa mengalahkan dia (Marquez) di trek, karena kami belum menunjukkannya hingga tiga balapan pertama ini. Tapi, kami sudah melakukannya kali dalam beberapa tahun terakhir ini," kata Domenicali, seperti dilansir Speedweek, Minggu (28/4/2019).

"Saya yakin Marc Marquez pembalap yang memiliki talenta istimewa, tapi dia juga merasakan tekanan," imbuh Domenicali.

Pria asal Italia tersebut mengisyaratkan Marquez kemungkinan bisa melakukan kesalahan lagi jika persaingan pada pacuan juara dunia berlangsung ketat dan sengit.

"Lebih banyak rival yang menekannya, maka kemungkinan Marc Marquez akan lebih banyak melakukan kesalahan," ujar Domenicali.


MotoGP: Tertekan, Bos Ducati Prediksi Marc Marquez Banyak Lakukan Kesalahan

Labels: