Thursday, May 23, 2019

Ada 4 Orang Yang Mengikuti Aksi 22 Mei Terpengaruh Narkoba


Ada 4 Orang Yang Mengikuti Aksi 22 Mei Terpengaruh Narkoba - Usai kerusuhan pada aksi Rabu (22/5), Polda Metro Jaya akhirnya menangkap 257 tersangka. Ternyata 4 orang di antaranya positif mengonsumsi narkoba.

"Setelah kita periksa semua, tes urine, ada 4 orang dinyatakan positif narkotika," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (23/5/2019) seperti dikutip dari detikNews.

Keempat tersangka itu yakni positif mengonsumsi amphetamine dan methampetamine.

"Kemudian tersangka YO positif methampetamine, kemudian tersangka NH dia positif benzo," lanjutnya.

Lihat juga : Kejadian 22 Mei Hal Yang Konyol, Lebih Baik Perbanyak Ibadah

dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction And Neurosience (IMAN) pernah menjelaskan kepada detikHealth bahwa amphetamine atau methamphetamine lebih banyak digunakan sebagai stimulan dan tidak digunakan sebagai anti nyeri. Namun, beberapa peneliti memang menemukan adanya efek penghilang sakit pada penggunaan amphetamine.

"Di mana hal ini berhubungan dengan cara kerja amphetamine di dopamine receptor D2 di dalam otak," kata dr Hari.

Sementara itu dr Andri,SpKJ,FAPM, psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera, juga pernah menjabarkan mengenai efek narkoba jenis ini. Dijelaskan, sabu adalah narkotika yang bisa meningkatkan kerja otak.

"Bagaimana agar tetap ceria, tetap segar, tetap fokus? Akhirnya pilih pakai narkoba, kadang-kadang begitu jalan keluarnya yang tidak baik. Nah ini tentunya harus kita perhatikan," ujarnya

Lihat juga : Pascarusuh 22 Mei, Situasi di Pontianak Kembali Kondusif

Sabu bisa membuat seseorang merasa high, menjadikan pemakainya terus menerus bersemangat, bahkan tidak merasakan ingin tidur dan bisa fokus lebih lama. Apabila dihirup lewat rokok, dalam beberapa menit efeknya akan langsung muncul. Sementara jika ditelan, maka efek bisa muncul sekitar 20 menit kemudian. Efek nikmat akan berlangsung selama empat sampai 12 jam sampai kemudian muncul reaksi balik,

Reaksi balik terjadi biasanya 24 jam sesudahnya. Gejala yang muncul yakni konsentrasi berkurang drastis, sakit kepala, depresi, dan kelelahan. Pada saat inilah biasanya kecanduan mulai timbul. Agar bisa merasa normal kembali pengguna menggunakan dosis yang lebih tinggi.

Nah, kalau benzodiazepin, ini merupakan jenis obat penenang. Obat ini lazim digunakan oleh pasien gangguan kejiwaan yang mengalami gangguan kecemasan, gangguan panik, kejang-kejang dan insomnia. Jika digunakan dalam dosis yang tepat, obat ini sebenarnya tidak akan memberikan efek halusinasi pada penggunanya.

"Penggunaan benzodiazepine saja menurut kepustakaan tidak menyebabkan penggunanya mengalami halusinasi. Saat memakainya akan menimbulkan rasa nyaman, dan beberapa mempunyai efek mengantuk," dr Tribowo T Ginting, SpKJ (K), dari RSUP Persahabatan Jakarta, kepada detikHealth beberapa waktu silam.

Namun, jika orang yang menggunakannya sudah mengalami ketergantungan, ini bisa mengarah pada timbul efek kecemasan kembali, iritabilitas, insomnia, dan lainnya. Efek terparah dari penyalahgunaan zat ini adalah delirium, atau keadaan di mana penggunanya mengalami penurunan kemampuan dalam memusatkan perhatiannya, linglung, mengalami disorientasi dan tidak mampu berpikir secara jernih.

Selain itu, mungkin saja muncul depresi pernapasan bila dipakai secara berlebihan yang tentunya akan mengancam keselamatan jiwa orang yang menyalahgunakan zat benzodiazepine.


Ada 4 Orang Yang Mengikuti Aksi 22 Mei Terpengaruh Narkoba

Labels: , , , , ,

Wednesday, May 22, 2019

Kodisi Utama di Pontianak Aman dan Terkendali Pascarusuh 22 Mei


Pascarusuh 22 Mei, Situasi di Pontianak Kembali Kondusif - Sejak Kamis pagi arus lalu lintas kendaraan bermotor dari arah Jembatan Landak hingga Jembatan Kapuas I kembali normal. Pada Rabu (22/5) lalin di lokasi diblokade massa dan pos polisi di dekat lokasi juga dibakar.

"Sejak pagi tadi blokade sudah dibuka, sehingga arus lalu lintas kendaraan bermotor yang sempat dialihkan dari Jembatan Landak hingga Jembatan Kapuas I ke arah Jembatan Kapuas II, kini sudah normal kembali," kata Kabid Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go, di Pontianak, yang dilansir dari Antara, Kamis (23/5/2019).

Meskipun begitu, menurut dia personel gabungan TNI dan Polri masih tetap disiagakan di kawasan-kawasan yang sebelumnya menjadi lokasi kericuhan, seperti di perempatan Jalan Tanjungpura-Imam Bonjol-Pahlawan.

Lihat juga : Jokowi Mendapatkan Ucapan Selamat Dari SBY

"Termasuk juga masih disiagakan personel gabungan di Mapolsek Pontianak Timur, guna memberikan rasa aman kepada masyarakat. Intinya penempatan personel gabungan itu untuk memberikan rasa aman pada masyarakat," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga menyayangkan aksi tersebut yang banyak merusak berbagai fasilitas umum, seperti tiga lampu pengatur lalu lintas, yakni di perempatan Siantan, Tanjung Hulu, dan Tanjung Raya.

"Selain itu, aksi tersebut juga telah merusak dua pos polisi, yakni di kawasan sebelum Jembatan Kapuas I dan di perempatan Jalan Tanjungpura-Imam Bonjol-Pahlawan. Untuk kerusakan tiga titik lampu pengatur lalu lintas secepatnya akan kami koordinasikan dengan Dishub Kota Pontianak, sehingga tidak mengganggu kelancaran lalu lintas di kawasan itu," ungkapnya.


Kodisi Utama di Pontianak Aman dan Terkendala Pascarusuh 22 Mei

Labels: , , , , , ,

Tuesday, May 21, 2019

Kejadian 22 Mei Hal Yang Konyol, Lebih Baik Perbanyak Ibadah


Kejadian 22 Mei Hal Yang Konyol, Lebih Baik Perbanyak Ibadah - Kerusuhan yang terjadi di depan Kantor Bawaslu RI dan sejumlah titik di Jakarta sejak Selasa (21/5/2019) malam disayangkan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Cimahi Alan Nur Ridwan.

Seharusnya, kata Alan, massa aksi tidak berbuat hal yang merugikan apalagi sampai ada korban enam orang meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

Lihat Juga : Anies soal Korban Rusuh Jakarta Semalam: Ada 6 Korban Meninggal Dunia

Sebelumnya massa aksi berdatangan sejak Selasa pagi. Mereka mencoba merangsek masuk ke kantor Bawaslu dan merusak pagar kawat yang dipasang oleh polisi.

Bentrokan juga kembali terjadi menjelang sahur di beberapa titik, sejumlah oknum menyerang aparat dengan kembang api. Sementara aparat berupaya memukul mundur massa, bentrokan pun tak terhindarkan.

"Seharusnya kita fokus beribadah, karena kemarin malam adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan, nuzulul quran. Tentu kami sangat menyayangkan hal ini," kata Alan saat dihubungi, Rabu (22/5/2019).


Kejadian 22 Mei Hal Yang Konyol, Lebih Baik Perbanyak Ibadah


Labels: , , ,

Anies soal Korban Rusuh Jakarta Semalam: Ada 6 Korban Meninggal Dunia


Anies soal Korban Rusuh Jakarta Semalam: Ada 6 Korban Meninggal Dunia - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mendapatkan informasi mengenai jumlah korban tewas dari aksi semalam menjelang 22 Mei 2019. Ada 6 korban tewas.

"Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal," kata Anies di RS Tarakan, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).

Enam korban tewas itu berada di RS Tarakan, RS Pelni, Budi Kemuliaan, RSCM, dan RS Angkatan Laut Mintoharjo.

Baca juga : Jokowi Blusukan Cari Calon Ibu Kota Baru di Kalimantan, Ini Hasilnya

"Ini per jam sembilan. Jadi ada sekitar 200-an orang luka luka per jam 9. Ada 6 orang meninggal," kata Anies.

Ricuh terjadi mulai menjelang tengah malam dan baru mulai kondusif menjelang sahur. Pagi ini, massa kembali berdatangan ke sejumlah titik di Jakarta di antaranya di depan Bawaslu dan Jl Jatibaru Tanah Abang.


Anies soal Korban Rusuh Jakarta Semalam: Ada 6 Korban Meninggal Dunia


Labels: , , , , ,