Saturday, May 19, 2018

Jelajah Ciletuh-Pelabuhan Ratu Geopark Bagian 2: Curug Dogdog, dan Curug Cimarinjung


Setelah istirahat sejenak di warung-warung yang berjejer di pinggir jalan di Puncak Darma, kami melanjutkan perjalanan. Dari pertigaan jalan lama dan jalan baru selanjutnya kondisi turunan. Sebelum mencapai jembatan, terlihat sebuah mobil Xenia/Avanza hampir terguling di sisi bukit. Infonya, mobil tidak kuat menanjak dan mundur, untuk tidak terguling ke sisi tebing. Jadi buat pengunjung yang ke sini, perhatikan kondisi mobil.
Kecelakaan karena tidak kuat nanjak
Kecelakaan karena tidak kuat nanjak
5. Curug Dogdog
Di jembatan, di sisi kiri kami melihat air terjun yang lumayan besar. Ini adalah Curug Dogdog, jangan ditanya ya kenapa namanya Dogdog, saya gak tau hehehe.
Setelah mengambil parkir (lokasi ini tidak ada penjaganya, jadi bebas), kami menuju curug yang hanya berjarak sekitar 50 m. Curug ini walau tidak tinggi tapi airnya deras banget padahal musim kemarau. Curug nya berundak, melewati bebatuan besar, karena tidak hujan, airnya tidak terlalu keruh.
Curug Dogdog
Curug Dogdog
Bebatuan di sini sangat unik. Bebatuannya berbentuk spons, berlobang-lobang. Dasar sungai bekan bebatuan tapi berupa pasir/kerikil. Aliran sungai ini, Sungai Cimarinjung akan membentuk Curug Nyelepet (kami tidak sempat ke sini karena tidak terlihat akses jalannya) dan selanjutnya Curug Cimarinjung dan kemudian bermuara ke laut.
Curug Dogdog
Curug Dogdog
6. Curug Cimarinjung
Menyusuri terus jalan menurun, kemudian sampailah kami di area yang bawah. Di sisi kanan terlihat keramian, inilah lokasi Curug Cimarinjung. 
Selfi dulu ya...
Papan informasi Curug Cimarinjung
Setelah mengambil parkir (biaya Rp. 5.000), kemudian kami berjalan sekitar 200 m menuju curug. Terlihat sekali lokasi wisata ini sudah terkelola dengan professional dan rapi. Tidak terlihat pedagang/penjual dagangan asongan, yang ada hanya warung resmi di dekat loket.
Menuju loket
Di loket, pengunjung cukup mencatat data-data, seperti nama dan asal. Kemudian membayar seiklasnya di kotak yang disediakan. Jalan menuju curug juga sudah di cor rapi dan di pagar di sisi tebingnya.
Sebelum mencapai curug, disediakan spot foto, tenang saja gak bayar kok. Dari sini kita bisa mendapatkan view curug keseluruhan baik ke curug utama maupun curug-curug kecil di bawahnya.
Beberapa puluh meter didepan kita sudah mendekat curug utama. Curug dengan type single/tail horse. Dengan ketinggian sekitar 50 meter. Awalnya curug ini kecil tapi tapi sekitar 10 meter menimpa batu dan karena debit air yang besarang kemudian terbentuk air terjun yang besar. 
Curug Cimarinjung
Curug Cimarinjung
Curug Cimarinjung
Curug Cimarinjung
Nah  untuk pengunjung, ada batasan jarak ke curug. Untuk berselfi disediakan spot di tebing sebelah kanan yang dibatasi dengan pagar kayu.
Selanjutnya curug-curug aliran bawah. Untuk kebawah, kita harus menuruni tebing melalui tangga batu. Di sini terdapat beberapa curug kecil dihiasi bebatuan berwarna coklat pekat. Juga terdapat pepohonan besar jadi banyak pengunjung disini mandi/bermain air, karena lokasinya yang aman dan sejuk. Dari sini kita bisa mengambil sudut lain dari Curug Cimarinjung.
Curug bagian bawah
Curug bagian bawah
Dari Curug Cimarinjung, kami menuju ke area pantai untuk mencari penginapan. Di pertigaan, ke kiri ke Desa Cimarinjung dan kanan ke arah Pantai Palangpang, tapi kedua jalan ini akan bertemu, jadi jangan bingung karena tidak akan nyasar. Akhirnya kami mendapatkan penginapan di Kampung Cimarinjung yang agak-agak mirip kampung wisata Sawarna, karena hampir setiap rumah adalah homestay hehehe.
View Curug Cimarinjung dari kejauhan
Setelah tawar-menawar dari Rp.600.000/2 malam akhirnya deal Rp. 550.000/2 malam. Ya untuk homestay biasa, tanpa AC dan air panas, harga ini adalah harga rata-rata. Kecuali dengan fasilitas lengkap di pinggir pantai,, namun harganya jauh lebih mahal, pastinya. Nah dari Kampung Cimarinjung, dimalam hari kita bisa mendengar gemuruhnya suara dari Curug Cimarinjung. Menkjubkan...!!!

Link terkait:
 - Pantai Loji, Curug Larangan, Curug Cilegok dan Puncak Darma
- Curug Sodong, Curug Cikanteh dan Pantai Palangpang
- Curug Awang dan Curug Tengah
- Curug Puncak Manik  
- Curug Puncak Jeruk  
- Curug Luhur Cigangsa dan Curug Cikaso 

Labels: , , , , , , , , , ,

Friday, May 18, 2018

Jelajah Ciletuh-Pelabuhan Ratu Geopark Bagian 1: Curug Larangan, Pantai Loji, Pantai Cilegok dan Puncak Darma

Ciletuh-Pelabuhan Ratu Geopark adalah kawasan terpadu yang sudah diakui oleh PBB sebagai UNESCO Global Geoparks pada tanggal 17 April 2018 lalu bersama-sama dengan Gunung Rinjani. Dan ini akan menjadikan kawasan ini sebagai destinasi wisata dunia. Sebagai mana disyaratkan maka kawasan ini mempunya biodiversity, geodiversity dan culturaldiversity. Jadi kita harus jaga ya keanekaragaman hayati, bebatuan dan budaya ini, jangan sampai kita merusaknya.
Nah kawasan ini membentang dari Pelabuhan Ratu sampai Ujung Genteng, dengan pusat/jantungnya berada di Pantai Palangpang.
Sebelum dijadikan Global Geoparks, kawasan ini sudah dipersiapkan jalan baru dari Pelabuhan Ratu via Pantai Loji, Pusat Informasi, penginapan dan nanti juga akan dibangun lapangan terbang.
Karena ada jalan baru yang mempersingkat waktu dari sekitar 3 jam menjadi 1 jam, saya dan Revan menggunakan motor berangkat dari Bogor malam hari, Rabu 9 Mei 2018 dan menginap semalam di Pelabuhan Ratu. Karena tujuan utama adalah Ciletuh, pagi sekitar jam 8 kami berangkat menuju Ciletuh.
Suasana pagi di Pelabuhan Ratu
Suasana pagi di Pelabuhan Ratu
1. Pantai Loji
Dari pertigaan jalan lama yang melewati perbukitan, kami mengambil ke arah Loji, arah ke kanan. Begitu memasuki jalan ini, kita benar-benar disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan. Pebukitan, sawah, ladang dan pantai selatan memanjakan mata. 
Salah satu view jalan baru
Menyusuri pantai, terlihat masih sangat alami alias belum dikelola dan dibiarkan apa adanya. Perkampungannya masih sangat sepi, terlihat hamparan sawah yang menghijau. Di Pantai Loji kami berhenti sebentar untuk mengambil foto dengan lantai pantai dengan batu-batu karangnya yang unik.
Salah satu sudut Pantai Loji
2. Curug Larangan
Setelah menempuh sekitar 1 jam perjalanan, pas habis turunan setelah jembatan Cisaar terlihat spanduk di sebelah kiri menuju Curug Larangan. Buat traveler perjalanan malam yang langsung menuju pusat Geopark mungkin tidak akan berkunjung ke lokasi ini.
Memasuki lokasi yang hanya bisa ditempuh dengan motor (buat yang bawa mobil bisa parkir di warung depan), berjarak sekitar 1 km. Melewati jalan dengan view yang masih alami, kami sampai di perkampungan kecil dan parkir di tempat yang di sediakan. Belum ada pengunjung saat itu.
Trekking sekitar 30 menit, melewati ladang dan megikuti aliran sungai sampai lah kami di Curug Larangan. Curug ini mempunyai ketinggian sekitar 25m, curug tunggal. Curug ini jatuh dari bukit dengan kemiringan sekitar 90 derajat. Batuannya sangat unik, berwarna kehitaman. Karena langsung dari pegunungan maka air nya sangat jernih. Leuwinya sendiri berwarna hijau tosca.
Curug Larangan
Curug Larangan
Curug Larangan
Curug Larangan
Curug Larangan
Curug Larangan
Tidak ada alasan untuk tidak berenang di curug ini, meski masih pagi dan dingin, saya mencoba kesegaran curug ini. Semakin siang semakin banyak pengunjung yang datang. Umumnya adalah yang turing dan menempuh perjalanan jauh, mandi di sini akan memberikan kesegaran dan re-charge energi hehehe.
Segarnya Curug Larangan
Segarnya Curug Larangan
Segarnya Curug Larangan
Segarnya Curug Larangan
Nah buat kalian yang mau ke Geopark, ini adalah destinasi pertama yang wajib kaian kunjungi. Bukan hanya pemandangannya yang masih asri, tapi juga masuknya gratis, cukup bayar parkir saja Rp. 5.000.

3. Pantai Cilegok
Dari Curug Larangan kami menempuh jalan yang benar-benar menakjubkan. Sumpah... bagus banget. Menyusuri jalan baru yang berlika-liku, naik turun perbukitan dengan view laut Selatan di sisi kanan yang berwarna biru benar-benar momen yang tidak akan terlupakan. Ini tidak akan terjadi kalau kamu kesini saat perjalanan malam.
Di sebuah pantai yang terlihat tulisan sederhanan, Pantai Cilegok, kami mampir sekaligus beristirahat. Tidak ada biaya masuk ataupun biaya parkir. Meski Pantai Selatan, ombak disini tidak besar, cenderung tenang. 
Asrinya Pantai Cilegok
Asrinya Pantai Cilegok
Asrinya Pantai Cilegok
Asrinya Pantai Cilegok
Air lautnya gradasi putih, hijau, biru. Terlihat beberapa pengunjung berenang di air nya yang tidak terlalu dalam. Di beberapa lokasi terlihat batu karang yang menambah cantiknya pantai ini. Jauh dari pantai terlihat bagan-bagan untuk menangkap ikan.
Asrinya Pantai Cilegok
Jadi buat kalian yang melewati jalan baru ini, silahkan mampir di pantai yang masih asri ini.

4. Puncak Darma.
Dari Pantai Cilegok menuju Puncak Darma, kita akan melewati tanjakan tiada henti hahahha. Jadi buat mobil atau motor perhatikan kondisi kendaraan sebelum melewati jalur ini. Kalau mobil atau motor yang tidak kuat dijamin akan mundur lagi karena tanjakannya berkombinasi dengan belkan-belokan patah yang merupakan kombinasi maut buat pengendara yang tidak hati-hati atau kondisi kendaraan yang tidak memungkinkan.
Salah satu view menuju Puncak Darma
Tapi terlepas dari itu semua, kita disuguhkan dengan pemandangan yang menakjubkan. Jujur saya belum pernah bertemu view yang menakjubkan ini selama perjalanan saya sejauh ini. Susah digambarkan, silahkan dicoba... :D.
Etiap tanjakan pasti ada akhirnya, ya kan? Nah di akhir tanjakan ini sampailah kami di Puncak Darma, yang juga pertemuan jalan baru dan jalan lama. Salah satu iconnya Ciletuh-Pelabuhan Ratu Geopark.
Landmark Puncak Darma
Untuk parkir motor cukup dengan tarif Rp. 2.000, untuk masuk ke spot foto cukup bayar Rp. 3.000 per orang. Dari sini terlihat Mega Amphitheater Ciletuh. Dari sini terlihat gugusan bukit yang mengelilingi bentang alam sangat luas yang disebut mega amfiteater, semacam bukit yang ambruk. Menurut penelitian, bebatuan di Ciletuh adalah bukti awal terbentuknya Pulau Jawa sekitar 60 jta tahun yang lalu. Hmmmm menarik ya..... pantesan Ciletuh ini dinobatkan Global Geopark oleh UNESCO.
Mega Amfiteater Ciletuh
Oh ya di sini juga ditemukan Batu Catur, bebatuan yang berbentuk seperti bidak catur, mungkin akibat erosi alam jutaan tahun lalu. Hmmm menarik ya....
Batu Catur
 Link terkait:
- Curug Dogdog dan Curug Cimarinjung
- Curug Sodong, Curug Cikanteh dan Pantai Palangpang 
- Curug Awang dan Curug Tengah

Labels: , , , , , , , , , , , , ,