Monday, August 24, 2020

Kalah Lagi, Prabowo Tetap Tersenyum Diteriaki Anak Kecil Presiden

Prabowo Tetap Tersenyum Diteriaki Anak Kecil Presiden
Prabowo Tetap Tersenyum Diteriaki Anak Kecil Presiden

Prabowo Tetap Tersenyum Diteriaki Anak Kecil Presiden

Pasangan Calon Presiden 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memastikan akan menolak semua hasil Rekapitulasi Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dini hari tadi (02:00 wib), Selasa (21/5). Dalam penetapan hasil tersebut menyebut, Prabowo-Sandi kalah dari paslon 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Penyampaian penolakan ini disampaikan Prabowo dalam konferensi pers yang digelar di kediamannya yang berlokasi di Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Diteriaki Anak Kecil Presiden

Sesaat sebelum konferensi pers, Prabowo yang mengenakan pakaian khas berwarna coklat muda miliknya itu sempat dikejutkan oleh teriakan seorang anak kecil dari luar pagar rumahnya.

Teriakan anak kecil itu terdengar lantang hingga membuat Prabowo tersenyum dan sempat menghampiri pagar untuk melihat siapa yang meneriakinya sebagai presiden.

“Prabowo presiden, Prabowo presiden,” teriak anak tersebut yang sontak membuat Prabowo tersenyum dan tertawa.

Tak hanya Prabowo, semua petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN) dan petinggi Partai koalisi yang hadir pun tampak tersenyum ceria. Teriakan presiden itu memang berlawanan dengan hasil rekapitulasi suara yang dilakukan KPU justru menyatakan Prabowo-Sandi kalah suara dari Jokowi-Ma’ruf.

Usai itu, Prabowo pun langsung menyampaikan pernyataannya yang akan menolak semua hasil rekapitulasi suara. Apalagi KPU pun menyampaikan hasil rekapitulasi itu dini hari yang mana dia sebut sebagai waktu senyap-senyap.

“Pihak paslon 02 merasa pengumuman itu dilakukan dalam waktu yang janggal di luar kebiasaan semestinya,” kata Prabowo.

Meski telah dinyatakan kalah melalui hasil rekapitulasi suara, Prabowo dan Sandi serta petinggi BPN dan Partai Koalisi yang hadir tidak menunjukkan raut wajah murung dan sedih.

Mereka semua tampak ceria dan optimistis bahwa apa yang ditetapkan KPU dini hari tadi merupakan buah kecurangan dan masih bisa digugat ke Mahkamah Konstitusi nantinya.

Dalam konferensi pers tersebut hadir Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, Sugiono, Titiek Soeharto, Rachmawati Soekarno Putri, Amien Rais, Andre Rosiade, Sandiaga Uno, dan Djoko Santoso dan beberapa petinggi lainnya.

Pengumuman Kpu

Untuk informasi, KPU mengumumkan paslon 01 Jokowi-Ma’ruf sebagai pemenang Pilpres 2019. Jokowi-Ma’ruf meraih 85.607.362 suara atau 55,50 persen dari total suara sah 154.257.601 suara.

Sedangkan paslon 02 Prabowo-Sandi meraup 68.650.239 suara atau 44,50 persen dari total suara sah. Hasil itu berdasarkan Rapat Pleno Rekapitulasi Nasional Penghitungan Suara Pemilu 2019.

Usai pengumuman hasil rekapitulasi, KPU akan menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih paling lambat tanggal 24 Mei jika tidak ada gugatan ke MK.

#pilpres2019
Sumber: CNN Indonesia

Labels: , ,

Wednesday, June 26, 2019

Putusan MK Jangan Coba-coba Sebar HOAX !!!

IBOBET - Jangan coba-coba menyebar HOAX terkait putusan Mahkamah Konstitusi ( MK ) atas gugatan Pilpres. Imbauan itu dengan tegas di sampaikan Menkominfo Rudiantara hingga Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjelang pembacaan putusan yang akan digelar pada Kami , 27 Juni ,besok.

Rudiantara menyampaikan imbauan itu setelah membuka Rapat Kerja Nasional Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia di Medan. Sumatera Utara pada hari Rabu 26/06/2019. Dia mengingatkan semua pihak agar tidak menyebarkan HOAX, baik yang bersifat provokasi maupun penghasutan di media sosial.

"Ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk tidak menyebarkan hoaks yang sifatnya menghasut, memprovokasi adu domba dalam konteks proses penetapan oleh MK."

Kendati demikian ,Rudiantara enggan memastikan apakah akan ada pembatasan medsos saat sidang putusan di gelar. Sebelumnya, selepas kerusuhan 22 Mei 2019, pemerintah melalui Kominfo melakukan pembatasan sementara terhadap sebagian akses medsos dan pesan instan dengan tujuan membatasi penyebaran hoaks.

"Jadi saya tidak mengatakan akan ada atau tidak ada" Ujarnya.

"ini tanggung jawab kita bersama-sama, Pemerintah , kita bersama.
Ayo kita jaga sama-sama dunia media sosial kita. Ayo jaga dunia maya kita dengna tidak memantik dan tidak menyebarkan hoaks."


Lihat juga : Lampard di Kontrak 3 tahun dengan gaji Rp 296,3 Milliar


Hal senada di sampaikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tito dengan tegas mengimbau semua pihak tidak menyebarkan HOAX, khususnya para pengunjuk rasa yang berkukuh menggelar aksi di dekat MK.

"Saya tentunya berharap yang unjuk rasa , ingat aturan itu. Kalau ada yang mengganggu ketertiban publik, jalan umum , hak asasi orang lain, mengganggu persatuan dan kedamaian, menghujat , menyampaikan sesuatu yang palsu atau hoax, kebencian dan lain-lain, kita akan tindak kalau di langgar"
Terkait pembatasan medsos lebih tegas disampaikan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko. Moeldoko mengatakan pembatasan akan dilakukan secara situasional jika ada potensi ancaman terhadap keamanan negara.

Keputusan itu , kata Moeldoko, telah disepakati dalam rapat. Namun , dia menegaskan , jika tidak ada ancaman gangguan keamanan nasional , dipastikan tidak akan ada pembatasan.

"Kita lihat besok situasinya. Dalam rapat kemarin kita pikirkan, kalau itu ganggu keamanan negara , mau nggak mau ktia prihatin sebentar ya. Kalau nggak ada apa-apa, ya jalan saja kaya baisa, Kita lihat situasi besok"

Dia pun memperkirakan tidak akan terjadi hal-hal yang mengancam keamanan negara saat sidan putusan MK berlangsung besok, Namun , menurut Moeldoko, pihak aparat akan tetap waspada mengantisipasi jika terjadi rusuh.

"Perkirakan kita besok sepertinya tidak terjadi apa-apa, tapi kita waspadai ada rusuh, kita waspadai ada kelompok perusuh itu"



Jangan Coba-coba Sebar HOAX !!!

Labels: , , , , , , , , , , , ,

Tuesday, May 7, 2019

Situng KPU 71%: Jokowi-Amin 56,23% Prabowo-Sandi 43,77%


Situng KPU 71%: Jokowi-Amin 56,23% Prabowo-Sandi 43,77% -  Data masuk di Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU sudah mencapai 71%. Situng yang juga kerap disebut sebagai 'Real Count KPU' mencatat Jokowi-Ma'ruf Amin masih unggul atas Prabowo-Sandiaga Uno.

Dilihat detikcom dari situs pemilu2019.kpu.go.id, Rabu (8/5/2019), pukul 10.24 WIB, data yang sudah masuk berasal dari 577.855 TPS (71,04629%). Diketahui total ada 813.350 TPS pada Pemilu 2019.

Berikut ini real count KPU berdasarkan data yang telah masuk:
01. Jokowi-Ma'ruf 61.207.039 suara (56,23%)
02. Prabowo-Sandiaga 47.647.252 suara (43,77%)

Baca juga : Prosesi Penobatan Raja Thailand Dimulai, Akan Berlangsung 3 Hari

Di dalam situs ini, KPU menjelaskan bahwa data yang ditampilkan pada menu Hitung Suara merupakan data berdasarkan angka yang tercantum dalam salinan formulir C1 sebagai hasil penghitungan suara di TPS. Jika terdapat perbedaan antara angka yang tertulis dengan angka yang tercantum dalam salinan Formulir C1, akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

KPU juga menyatakan bahwa data yang ditampilkan bukan merupakan hasil final, karena hasil akhir penghitungan perolehan suara Pemilu 2019 akan ditetapkan secara manual melalui rapat rekapitulasi secara berjenjang di setiap tingkatan. Oleh karena itu jika terdapat kesalahan dalam pengisian C1 dapat diusulkan perbaikan pada rapat rekapitulasi di tingkat kecamatan.

Rekapitulasi akhir KPU secara nasional rencananya akan keluar pada Rabu (22/5). KPU tetap akan menggunakan perhitungan manual berjenjang untuk memutuskan penetapan hasil Pemilu 2019.


Situng KPU 71%: Jokowi-Amin 56,23% Prabowo-Sandi 43,77%

Labels: , , , ,